Pergerakan Tanah di Ciamis

Kesaksian Warga Payungagung Ciamis, Detik-detik Tanah Bergerak Pasca Diguyur Hujan Deras

Warga berharap pemerintah segera memberikan bantuan, termasuk kemungkinan relokasi ke tempat yang lebih aman.

|
Penulis: Ai Sani Nuraini | Editor: Dedy Herdiana
Tribunpriangan.com/Ai Sani Nuraini
PERGERAKAN TANAH -  Ahmad Sodik (52), warga Dusun Pamekaran, Kecamatan Panumbangan, Kabupaten Ciamis saat membereskan rumahnya dan menceritakan bagaimana dia dan keluarga harus meninggalkan rumah karena kondisi tanah terus bergerak dan menyebabkan retakan di lantai serta dinding rumahnya, Kamis (13/11/2025). 

Laporan Wartawan TribunPriangan.com, Ai Sani Nuraini

TRIBUNPRIANGAN.COM, CIAMIS - Suasana pagi di Dusun Pamekaran, Desa Payungagung, Kecamatan Panumbangan, Kabupaten Ciamis berubah mencekam awal pekan ini. 

Hujan deras yang turun sejak Minggu (9/11/2025) malam memicu pergerakan tanah yang semakin parah hingga merusak puluhan rumah warga.

Salah satu warga terdampak, Ahmad Sodik (52), menceritakan bagaimana dirinya dan keluarga harus meninggalkan rumah karena kondisi tanah terus bergerak dan menyebabkan retakan di lantai serta dinding rumahnya.

Yang terparah, retakan di dinding kamarnya membuat bangunan menjadi miring dan jika hujan deras kembali turun, potensi ambruk sangat besar.

“Awalnya pergerakan tanahnya pelan-pelan, tapi pas hujan gede kemarin makin parah. Hari Minggu pintu udah nggak bisa ditutup, Senin paginya pas mau nganter anak sekolah, saya lihat ubin sudah retak dan jalan udah retak-retak,” ujar Ahmad saat diwawancarai di rumahnya yang akan ia kosongkan akibat pergerakan tanah, Kamis (13/11/2025).

Baca juga: Belasan Rumah Rusak Akibat Pergerakan Tanah di Rajadesa Ciamis, 47 Warga Mengungsi

Ia mengaku, malam sebelum kejadian, hujan deras mengguyur kawasan tersebut sepanjang malam. 

Meski sempat tidur di rumah, ia dan keluarganya langsung panik ketika mendapati lantai rumah sudah retak dan langit-langit rumah mulai ada yang runtuh.

“Jam setengah tujuh pagi pas keluar, lihat jalan udah retak besar. Langit-langit juga pada jatuh. Sekarang rumah nggak ditempatin, paling siang datang cuma buat beres-beres dan ngawasin takut tambah parah,” katanya.

Ahmad dan keluarganya kini mengungsi ke rumah saudara di dekat Balai Desa.

Ia menyebut, pergerakan tanah semacam ini bukan kali pertama terjadi di wilayahnya.

“Ini udah yang ke sekian kalinya. Dulu pernah tahun 2016 juga, tapi nggak separah sekarang. Sekarang yang paling parah, banyak rumah rusak,” ungkapnya.

Baca juga: Daftar 18 KK di Desa Sukajaya Rajadesa Ciamis yang Mengungsi Karena Pergerakan Tanah

Warga berharap pemerintah segera memberikan bantuan, termasuk kemungkinan relokasi ke tempat yang lebih aman.

“Kalau bisa mah direlokasi. Soalnya kalau nggak ada belas kasihan dari pemerintah kabupaten, provinsi, atau pusat, kami bingung mau tinggal di mana lagi,” harapnya.

Ahmad menuturkan, dirinya memiliki sedikit lahan yang relatif aman, namun lokasinya jauh dari jalan dan sulit diakses.

Sumber: Tribun Priangan
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved