Kisah Kades Inovatif yang Pernah Putus Sekolah, Bangun Desa Beber Ciamis Lewat Program Unggulan

Latar belakangnya yang pernah mengalami putus sekolah, justru menjadi titik balik untuk menciptakan berbagai terobosan yang berpihak kepada warganya.

|
Penulis: Ai Sani Nuraini | Editor: Dedy Herdiana
Tribunpriangan.com/Ai Sani Nuraini
MENAK BERSANGGUL EMAS - Abdul Wahid Miftah Sofa, Kepala Desa Beber, Kecamatan Cimaragas, Kabupaten Ciamis saat menunjukkan kandang kambing yang dikelola oleh BUMDes Mulya, dari program “Menak Bersanggul Emas”. Ini jadi sebuah ide unik di mana setiap anak yang masuk sekolah dasar mendapat satu ekor anak kambing, yang tidak boleh dijual selama enam tahun hingga anak itu lulus SD. 

Saat ini, ada 25 kelompok ternak aktif yang setiap tahun menyalurkan anak kambing untuk program tersebut.

Selain pendidikan, Miftah juga berinovasi dalam bidang ekonomi desa. 

Ia memperkenalkan konsep “Menanam Rumput Menjadi Daging”, yakni sistem pemberdayaan masyarakat dengan menanam rumput untuk dijual ke bank pakan desa, yang kemudian disalurkan ke kelompok ternak.

“Petani rumput punya penghasilan, kelompok ternak punya pakan. Semua saling menghidupi,” katanya.

Program ini mendorong masyarakat agar memiliki sumber pendapatan baru dari sektor peternakan dan pertanian, tanpa harus meninggalkan pekerjaan utama mereka.

Di bidang pelayanan publik, dia menerapkan sistem pelayanan satu pintu agar warga tidak bingung saat mengurus administrasi. 

Ia juga mengangkat delapan staf desa untuk melayani kebutuhan administrasi masyarakat dengan lebih cepat dan terarah.

Sementara di bidang spiritual, Desa Beber memiliki program Riyadhoh bulanan dan ziarah tahunan ke makam leluhur desa yang digelar dalam rangka Milangkala Desa Beber.

Kegiatan ini menjadi sarana membangun kebersamaan sekaligus memperkuat nilai-nilai religius masyarakat.

Satu lagi inovasi yang menarik adalah “Bewara Dusun” atau singkatan dari Beber Ngawangun Rasa Duduluran Sauyunan, sebuah konsep kompetisi antardusun untuk mendorong kemajuan bersama.

“Setiap dusun kami tantang untuk berkompetisi dalam bidang apa pun, mulai dari keagamaan, pendidikan, hingga kebersihan. Karena kemajuan desa berawal dari kemajuan dusun,” jelas Miftah.

Program yang sudah berjalan sejak 2023 ini terbukti efektif menumbuhkan semangat gotong royong dan rasa memiliki di antara warga.

Dalam tiga tahun kepemimpinannya, Miftah berhasil mengubah wajah Desa Beber menjadi lebih aktif, produktif, dan berdaya.

Semua inovasi yang lahir bukan hasil perencanaan rumit, melainkan dari pendekatan sederhana, mendengar kebutuhan masyarakat dan menjawabnya dengan tindakan nyata.

“Saya tidak membuat program dari rancangan di atas meja. Saya buat dari apa yang dibutuhkan masyarakat. Dari situlah lahir inovasi,” pungkasnya.

Sumber: Tribun Priangan
Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved