Laptop Hasil Nipu Belasan Mahasiswa di Jatinangor Sumedang Dijual Pelaku dengan Harga Murah

Penulis: Kiki Andriana
Editor: Dedy Herdiana
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

PENIPU MAHASISWA - Kapolres Sumedang AKBP Sadityo Mahardika tengah memintai keterangan kepada Dik Dionerlangga, pelaku penipuan terhadap belasan Mahasiswa, di Mapolsek Jatinangor, Senin (4/8/2025).

Laporan Kontributor TribunJabar.id, Kiki Andriana dari Sumedang

TRIBUNPRIANGAN.COM, SUMEDANG - Laptop dan barang elektronik berharga lainnya hasil menipu mahasiswa di Jatinangor dijual dengan harga murah. Penipunya, kini telah ditangkap Polisi. 

Kepolisian Resor Sumedang meringkus seorang pelaku pencurian dengan modus penggelapan bernama Dik Dionerlangga, warga Jalan Pagarsih  RT11/01, Kelurahan Tarogong, Kecamatan Bojongloa Kaler, Kota Bandung. 

Dik diketahui telah mencuri barang berharga milih belasan mahasiswa dengan cara menipu mereka. Polisi mengatakan, Dik sudah beraksi di 14 TKP. 

Polisi, saat memamerkan pelaku kepada wartawan di Mapolsek Jatinangor, Senin (4/8/2025) menginterogasi langsung pelaku terkait berapa harga jual dan kepada siapa barang curiang itu dijual. 

"Semua dijual online, kemudian dijual yang beli rata-rata, mahasiswa dan orang kantor," kata pelaku menjawab pertanyaan polisi. 

Baca juga: Belasan Mahasiswa ITB dan Unpad di Jatinangor Sumedang Jadi Korban Penipuan, Pelaku Ditangkap Polisi

Dia menjelaskan, harga jual barang-barang itu lebih murah dari harga pasaran. Jika harga ponsel misalnya Rp 1 juta, maka dia jual dengan harga Rp 700 ribu.  

"Lebih murah dari harga pasaran, 70 persen dari harga pasaran. uang hasil penjualan buat bayar hutang," kata Dik Dionerlangga. 

Kapolres Sumedang, AKBP Sadityo Mahardika mengatakan bahwa pelaku sudah beraksi sebanyak 14 kali di 14 lokasi berbeda.  

"Tersangka pelaku meresahkan para pelajar (mahasiswa) yang ada di sekitar kampus di Jatinangor. Tersangka sudah melakukan kejahatan sebanyak 14 kali di 14 TKP dengan modus yang hampir mirip," kata 

Dia mengatakan, pelaku menipu para mahasiswa dengan berpura-pura meminta bantuan kepada calon korbannya. Meminta bantuan dengan beragam dalih, misalnya menanyakan alamat hingga meminta dibawakan obat. 

Pelaku dengan sepeda motor PCX menghampiri calon korbannya, dan meminta ikut untuk menunjukkan alamat. Begitu tiba, pelaku meminta korban menyimpan barang berharga di bagasi sepeda motor PCX-nya itu. 

Setelah barang disimpan dan korbannya agak menjauh menuruti sebuah permintaan dari pelaku, pelaku pergi membawa kabur barang berharga itu. 

"Bagasi yang muat ditaruh laptop dan barang berharga lain, setelah masuk ke bagasi, meminta melakukan sesuatu, seperti mengambilkan barang untuk istrinya, obat, dan lain-lain. Setelah pelaku meminta bantuan dan korban berjalan,"

"Tersangka kabur dengan barang berharga, laptop atau hape di dalam jok motor. Tersangka ini sering melakukan hal itu kepada para korban," katanya. 

Dia menjelaskan, rata-rata korban adalah mahasiswa, kebanyakan mahasiswa ITB dan Unpad.