Ayat ini menunjukkan peringatan kepada orang-orang beriman agar tidak menggunakan kata “ra’ina” yang bisa disalahartikan oleh orang-orang Yahudi sebagai olok-olok terhadap Nabi Muhammad SAW. Sebagai gantinya, mereka diminta untuk menggunakan kata “undzurna” yang berarti “lihatlah kami” dan mendengarkan dengan baik. Ini juga mengingatkan bahwa orang-orang yang menolak kebenaran akan menghadapi azab.
Ayat 105
“Orang-orang kafir dari Ahlul Kitab dan orang-orang musyrik tidak suka kalau kamu diberikan kepada kamu sedikit pun dari kebaikan Tuhanmu. Tetapi Allah memilih orang-orang yang dikehendaki-Nya untuk mendapat rahmat-Nya. Dan Allah mempunyai karunia yang besar.”
Ayat ini menjelaskan bahwa orang-orang kafir dan musyrik tidak senang dengan nikmat yang diberikan kepada umat Islam. Namun, Allah memilih siapa yang Dia kehendaki untuk menerima rahmat-Nya dan memiliki karunia yang besar.
Ayat 106
“Apa saja ayat yang Kami nasakhkan atau Kami lupakan, Kami datangkan yang lebih baik dari padanya atau yang serupa dengannya. Tidakkah kamu tahu bahwa Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu?”
Ayat ini membahas tentang hukum nasakh (penghapusan) dalam Al-Qur’an. Ketika Allah menghapuskan atau melupakan suatu ayat, Dia menggantikannya dengan yang lebih baik atau setara. Ini menunjukkan kekuasaan Allah dalam mengatur syariat-Nya.
Baca juga: Tafsir, Kisah, dan Asbabun Nuzul Surah Al-Baqarah Ayat 21-30, Proses Peritah Beriman Kepada ALLAH
Ayat 107
“Tidakkah kamu tahu bahwa Allah mempunyai kekuasaan atas segala sesuatu?”
Ini adalah pengulangan dari ayat sebelumnya yang mengingatkan tentang kekuasaan Allah yang mutlak. Allah berkuasa atas segala sesuatu dan segala perubahan dalam syariat-Nya.
Ayat 108
“Apakah kamu ingin bertanya kepada Rasulmu sebagaimana Nabi Musa ditanya sebelumnya? Dan barangsiapa yang menukar iman dengan kekafiran, maka sesungguhnya ia telah tersesat dari jalan yang lurus.”
Ayat ini memperingatkan umat Islam agar tidak bertanya dengan cara yang tidak hormat atau menuntut sesuatu dari Rasulullah SAW sebagaimana Bani Israil menuntut Nabi Musa AS. Mereka yang berpindah dari iman ke kekafiran telah tersesat dari jalan yang benar.
Baca juga: Naskah Khutbah Jumat 24 Januari 2025: Isi Tafsir Ayat Al-Quran Mengenai Peristiwa Isra Miraj
Ayat 109
“Banyak di antara Ahlul Kitab (Yahudi dan Nasrani) ingin supaya mereka dapat memutar balikkan kamu kembali menjadi kafir setelah kamu beriman, karena dengki (yang timbul) dari diri mereka sendiri setelah nyata bagi mereka kebenaran. Maka maafkanlah dan berlapang dadalah sampai Allah datang dengan keputusan-Nya. Sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu.”