Daftar Program Prioritas Dedi-Erwan Setelah Dilantik, Berikut Visi-Misinya Mewujudkan Jabar Istimewa

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

JABAR ISTIMEWA - Dedi Mulyadi dan Erwan Setiawan ketika akan dilantik oleh Presiden Prabowo Subianto di Istana Merdeka, Jakarta, Kamis (20/2). Dedi-Erwan sudah menetapkan program prioritas yang akan direalisasikan dalam lima tahun ke depan.

"Kami juga membangun rumah sakit dan puskesmas baru, menyiapkan mobil ambulans kita belanja 200 unit di daerah terpencil, sehingga bisa melayani ke daerah terpencil dan menyiapkan dokter serta kelengkapan alat di mobil tersebut," katanya.

Dedi Mulyadi memastikan semua rangkaian ini akan menjadi bagian dari kebijakan Pemprov Jabar di bawah kepemimpinannya dalam rangka mewujudkan Jabar Istimewa.

"Agar masyarakat Jawa Barat memiliki ketahanan pangan yang cukup, memiliki pendidikan cukup, memiliki jaminan kesehatan cukup dan kemudian juga memilih pendidikan cukup," katanya.

Berikut ini Visi-Misi Jabar Istimewa:

1. Pembangunan infrastruktur jalan sampai ke pelosok desa dan permukiman perkotaan.

2. Pembangunan jaringan irigasi di seluruh wilayah pertanian, serta mendorong terciptanya ekosistem ekonomi pertanian organik, melalui konektivitas pertanian berbasis kehutanan, perkebunan, peternakan, dan perikanan.

3. Pengembangan pendidikan berkarakter, SMA/SMK gratis dan penambahan ruang kelas baru guna menjaga kesetaraan jumlah ruang kelas sekolah negeri SD, SMP, dan SMA/SMK.

4. Pengembangan lapangan kerja baru, dengan mendorong investasi di wilayah kabupaten/kota bertata ruang industri, serta pariwisata, ekonomi kreatif, dan smart city.

5. Penyempurnaan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) kabupaten/kota dengan penambahan layanan khusus, seperti kesehatan ibu dan anak, penyakit jantung, sarana cuci darah, kanker, penanganan stroke dengan sarana bedah syaraf, layanan operasi dan layanan lainnya yang selama ini tersentralisasi di Rumah Sakit Hasan Sadikin Bandung, serta pemberian beasiswa dokter spesialis putra daerah sesuai dengan kelangkaan dan karakteristik penyakit masyarakat.

6. Pengembangan industri pengobatan berbasis kearifan lingkungan.

7. Mencetak 10.000 manajer putra daerah, melalui beasiswa di Politeknik Berorientasi Terapan.

8. Pengembangan pengelolaan sampah mandiri sampai dengan tingkat RT, penataan kampung nelayan, tempat pelelangan ikan, pelabuhan pendaratan kapal nelayan serta normalisasi muara di pesisir Jawa Barat.

9. Mendorong peningkatan kesejahteraan kepala desa, perangkat desa, RW, RT, linmas, kader PKK, kader Posyandu, guru agama, ajengan, serta penguatan pembangunan desa berbasis kearifan lingkungan dan transformasi birokrasi berdampak.