Laporan Kontributor TribunPriangan.com Garut, Sidqi Al Ghifari
TRIBUNPRIANGAN.COM, GARUT - Kisah inspiratif dari seorang bocah asal Garut bernama Muizatul Halim (12) menggerakkan hati banyak orang.
Muiz sebelumnya viral di media sosial karena perjuangannya menghidupi ibu dan tujuh adiknya dengan memungut barang bekas, dan berjualan cakue.
Bocah berusia 12 tahun itu merupakan warga Kampung Siderang Datar, Desa Cintanagara, Kecamatan Cigedug, Kabupaten Garut, Jawa Barat.
Seusai viral, Muiz kini banjir bantuan, mulai dibangunkan wc, bantuan televisi hingga bantuan kebutuhan sehari-hari.
Bantuan tersebut disalurkan melalui Sri Pujawati (28) orang yang pertama kali mengunggah kisah Muiz ke media sosial.
Baca juga: Kisah Muiz Bocah 12 Tahun Asal Garut yang Berjuang Hidupi Keluarganya, Banjir Bantuan
Tak sedikit pula orang yang datang langsung mengunjungi kediaman Muiz, mulai dari anggota DPRD, pemerintah hingga masyarakat biasa.
Hal itu tersebut juga dilakukan oleh rombongan emak-emak dari kecamatan lain di Garut, mereka tiba langsung dengan memberikan santunan kepada Muiz.
"Saya dapat informasi dari Tiktok teh Desri, alhamdulillah Allah tuntun kita ke sini untuk membantu Muiz," ujar Hj. Iis salah satu rombongan emak-emak dari Kecamatan Kadungora kepada Tribunjabar.id, Selasa (26/11/2024).
Ia menuturkan, kisah Muiz membagikan pengalaman spiritual yang luar biasa, sehingga patut dicontoh oleh banyak orang khususnya dalam berjuang menjalani hidup.
Iis menyebut, ia bersama rombongan juga datang dengan membawa banyak titipan sedekah dari para dermawan di luar sana untuk Muiz.
"Apapun yang Muiz cita-cita kan semoga Allah mudahkan, Insya Allah dia anak yang soleh, anak yang berbakti kepada kedua orang tuanya," ungkapnya.
Sebelumnya, cerita inspiratif itu pertama kali diunggah oleh Sri Pujawati (28), seorang kreator konten asal Garut yang dikenal sebagai Desrigemoy, melalui akun TikTok miliknya.
Kisah ini kemudian menarik perhatian YouTuber Ncepbilal, yang datang langsung ke tempat tinggal Muiz.
Sebagai siswa kelas enam sekolah dasar, ia rela mengorbankan masa kecilnya dengan berjualan cakue demi memenuhi kebutuhan keluarga, termasuk untuk adik-adiknya.