Warga Rusak Kantor Desa

Tak Puas Soal Penilaian Karnaval HUT ke-80 RI, Warga RW 05 Rusak Kantor Desa Singasari Tasikmalaya

Penulis: Jaenal Abidin
Editor: Machmud Mubarok
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

MEDIASI - Pemdes Singasari didampingi Polres Tasikmalaya ketika melakukan mediasi bersama warga RW 05 yang sempat merusak fasilitas kantor Desa.

Laporan wartawan TribunPriangan.com, Jaenal Abidin 

TRIBUNPRIANGAN.COM, KABUPATEN TASIKMALAYA - Merasa tak puasa soal penilaian karnaval, sejumlah warga dari RW 05 merusak kantor Desa Singasari, Kecamatan Singaparna, Kabupaten Tasikmalaya, Minggu (17/8/2025) sore.

Kronologi kejadian, sekira pukul 15.00 WIB pihak Desa menyelenggarakan Karnaval pada Peringatan HUT RI Ke 80 tingkat Desa oleh masing-masing RW dilakukan penilaian oleh TIM Independen yang berasal dari luar Desa. 

Untuk penampilan masing-masing RW terlebih dahulu sudah dimusyawarahkan dengan menyepakati bahwa penampilan karnaval selama 5 (lima) menit per RW.

Namun pada saat penampilan RW 05 merasa waktunya belum 5 (lima) menit, namun sudah diberhentikan, setelah itu warga RW 05 kembali lagi ke wilayah RW 05.

Tapi tidak lama kemudian masyarakat RW 05 kembali lagi ke Kantor Desa melakukan tindakan perusakan dan membuang sampah di halaman dan didalam Kantor Desa Singasari.

Beberapa fasilitas kantor desa rusak seperti papan informasi, papan visi misi, dan pot tanaman di area kantor Desa.

 Akibatnya pihak desa langsung melaporkan kejadian ini ke Polsek setempat untuk dilakukan mediasi.

Baca juga: BREAKING NEWS: Pawai Karnaval 17 Agustus di Tasikmalaya Berakhir Ricuh, Dua Kelompok Warga Adu Jotos

"Memang benar tadi sore ada kejadian pengrusakan karena merasa tidak puas dengan hasil keputusan penilaian karnaval antar rw yang diselenggarakan oleh Desa Singasari," ungkap Kapolsek Singaparna AKP Roni Hartono kepada wartawan TribunPriangan.com, ketika ditemui saat dilakukan mediasi dengan warga RW 05.


AKP Roni menjelaskan, untuk jumlah peserta karnaval sebanyak 16 kelompok setiap RW dan memang setiap tahun sudah rutin dilaksanakan oleh pihak Desa.


"Diduga pelaku yang melakukan pengrusakan masih dibawah umur, dan sekarang sudah dilakukan mediasi dari kedua belah pihak dengan hasilnya sudah damai," tegasnya.


Sementara itu, Kepala Desa Singasari Kuroni menjelaskan kejadian ini karena merasa tak puasa atas penilaian karena waktu penampilan sudah lebih yang ditentukan panitia.


"Tiap tahun rutin dilaksanakan, tapi baru tahun ini ada kejadian. Tapi sekarang sudah damai dan kedua belah pihak saling memaafkan," kata Kuroni. 


Kuroni menuturkan kedepan pihaknya akan mengevaluasi kegiatan supaya tidak terulang kembali kejadian yang sama.


"Pasti saya evaluasi, tapi yang terpenting warga sudah saling memaafkan, karena semuanya saya anggap anak," katanya. (*)