Kurikulum Merdeka

Kurikulum Merdeka Bakal Diganti dengan Sistem Belajar Lain, Benarkah? Begini Kata Mendikdasmen

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Logo Kurikulum Merdeka

Termasuk urutan dan pembobotan agar tidak terlalu membebani siswa maupun guru. 

"Nanti memang kita akan kaji semua, materi-materi pelajaran akan kita lihat lagi, juga kita lihat karena tadi sudah banyak masukan. Termasuk menyangkut urutan, pembobotan dan sebagainya, tetapi memang tidak dalam waktu dekat, karena ini berada di pertengahan semester," beber dia. 

Mendikdasmen Abdul Mu'ti juga telah menyebutkan akan mengkaji ulang terkait penerapan kebijakan Kurikulum Merdeka Belajar, Sistem Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) dengan jalur zonasi hingga peniadaan Ujian Nasional (UN). 

"Jadi soal Ujian Nasional, soal PPDB zonasi, Kurikulum Merdeka Belajar, apalagi, ya, yang sekarang masih menjadi perdebatan. Nanti kita lihat semuanya secara sangat seksama dan kami akan sangat berhati-hati," jelas Abdul Mu'ti di Kantor Kemendikbudristek, Jakarta Pusat awal November silam.

Ia menegaskan pihaknya akan mendengarkan terlebih dahulu masukan dan aspirasi dari kalangan pemerintah daerah dan masyarakat yang menyelenggarakan pendidikan sekaligus pengguna jasa layanan pendidikan

Baca juga: Nasib Kurikulum Merdeka Ditangan Menteri Baru Kabinet Merah Putih Prabowo-Gibran, Bagaimana Ya?

Apa Itu Deep Learning?

Deep learning memiliki tiga elemen utama, yaitu Mindfull Learning, Meaningfull Learning, dan Joyfull Learning. 

  • Mindfull Learning: menyadari keadaan murid berbeda-beda.
  • Meaningfull Learning: mendorong murid berpikir dan terlibat dalam proses belajar.
  • Joyfull Learning: mengedepankan kepuasan dan pemahaman mendalam.

Baca juga: Nasib Kurikulum Merdeka Ditangan Menteri Baru di Kabinet Merah Putih Prabowo-Gibran, Diubahkah?

Menurut Kamus Cambridge, deep learning atau pembelajaran mendalam adalah cara untuk mempelajari sesuatu sehingga sepenuhnya memahami hal itu dan tidak akan melupakan pembelajaran tersebut. 

Dalam segi komputasi, deep learning adalah sejenis pembeajaran mesin atau proses komputer meningkatkan kemampuan untuk melakukan tugas dengan menganalisis data baru yang menggunakan banyak lapisan pemrosesan data. 

Menurut Catherine McAuley College, deep learning membuat pelajar mampu berpikir kritis, komunikasi, serta bekerja dengan orang lain secara efektif di semua mata pelajaran. 

Deep learning membuat murid bisa mengarahkan ilmu dan mengambil hal yang dipelajari untuk diterapkan ke situasi lain sebagai pembelajaran seumur hidup. 

Pada pembelajaran mendalam, murid akan meneliti fakta dan ide baru secara kritis serta mengaitkannya ke struktur kognitif dan membuat banyak kaitan antara ide yang ada. 

Baca juga: Link Download Buku Siswa SD Kelas 1-6 Kurikulum Merdeka Tahun Ajaran 2024/2025, Gratis!

Karekter pembelajaran ini fokus mencari konsep memecahkan masalah, aktif berinteraksi, menggabungkan berbagai modul belajar, dan menerapkan pembelajaran ke kehidupan nyata. 

Murid yang menerapkannya menjadi punya rasa ingin tahu dan percaya diri, terlibat secara mental, berpendidikan yang sesuai, serta fokus pada minat dan manajemen waktu baik. 

Guru dengan sistem deep learning akan melibatkan mrid dalam pembelajaran, mengaitkan materi ke pengetahuan murid, tidak menghukum kesalahan dan menghargai usaha murid, serta bersikap adil dalam penilaian. 

Contoh dari deep learning yakni murid diajak menciptakan suatu karya sambil menghitung biaya pembuatan dan bahan-bahan yang diperlukan. Karya itu kemudian diterapkan ke kehidupan sehari-hari.

Halaman
123