Naskah Khutbah Jumatb

Naskah Khutbah Jumat 15 November 2024 Tentang 5 Ciri Orang yang Cinta kepada Allah SWT

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi - Suasana Salat Jumat di Masjid Besar AL Istiqomah, Pangandaran, Jawa Barat.

يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوا اتَّقُوا اللّٰهَ وَابْتَغُوْٓا اِلَيْهِ الْوَسِيْلَةَ وَجَاهِدُوْا فِيْ سَبِيْلِهٖ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُوْنَ  

“Wahai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah, carilah wasilah (jalan untuk mendekatkan diri) kepada-Nya, dan berjihadlah (berjuanglah) di jalan-Nya agar kamu beruntung.” (QS. Al-Maidah: 35)

Mendekatkan diri kepada Allah, bertakwa, dan mencintai Allah Ta’ala adalah pondasi utama agama Islam. 

Baca juga: Naskah Khutbah Jumat 15 November 2024: 6 Perkara Penyebab Rusaknya Hati

Dengan sempurnanya kecintaan seorang hamba kepada Allah, maka sempurna pula keimanannya. 

Dan dengan berkurangnya rasa cinta seorang hamba kepada Allah Ta’ala, maka berkurang juga kadar tauhid dan keimanan dari diri seorang hamba.

Kecintaan ini hukumnya wajib menurut kesepakatan seluruh kaum muslimin. 

Seorang hamba dituntut untuk mengusahakan setiap hal yang akan mengantarkannya menuju rasa cinta kepada Allah Ta’ala sehingga nantinya imannya menjadi sempurna.

Jemaah Jumat yang senantiasa dalam rahmat Allah Ta’ala.

Baca juga: Naskah Singkat Khutbah Jumat 8 November 2024: Pentingnya Menghargai Orang Lain

Sesungguhnya, kecintaan kita kepada Allah ini layaknya pohon yang tumbuh dengan subur. 

Akarnya kuat dan ranting-rantingnya menjulang tinggi ke langit. 

Tanda-tanda kecintaan ini akan nampak di hati dan anggota badan pemiliknya, layaknya sebuah pohon yang buahnya berlimpah menandakan bahwa pohon tersebut tumbuh dengan baik dan subur.

Jemaah yang dimuliakan Allah Ta’ala.

Berikut ini adalah beberapa ciri yang membuktikan kejujuran cinta kita kepada Allah Ta’ala. Ciri-ciri yang sudah seharusnya dimiliki oleh setiap muslim yang mengaku cinta kepada Tuhan-Nya, Allah Ta’ala.

Baca juga: Naskah Khutbah Jumat 8 November 2024: Kenikmatan Dunia yang Melenakan

Yang pertama: Hamba yang mencintai Allah Ta’ala karena sibuknya ia dengan beribadah dan bermunajat kepada Allah Ta’ala serta membaca kitab-Nya. Ia akan terlupa dari selain Allah Ta’ala. Beribadah kepada Allah menjadi penyejuk hati dan penggembiranya sebagaimana sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam,

حُبِّبَ إِلِيَّ مِنْ دُنْيَاكُمُ النِّسَاءُ وَالطِّيبُ وَجُعِلَتْ قُرَّةُ عَيْنِي فِي الصَّلَاةِ

Halaman
1234