Naskah Khutbah Jumat

Naskah Khutbah Jumat 4 Oktober 2024: Pandangan Islam Tentang Etika Benar dalam Berperang

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Seorang tentara Israel mengarahkan howitzer self-propelled di dekat kota Ashkelon di selatan pada 8 Oktober 2023. Meningkatnya kekerasan antara Israel dan Hamas telah menewaskan hampir 1.000 orang sejak militan Palestina melancarkan serangan mendadak besar-besaran, kata para pejabat pada Minggu, ketika Perdana Menteri Benjamin Netanyahu memperingatkan akan terjadinya perang yang “panjang dan sulit” di masa depan.

أُذِنَ لِلَّذِينَ يُقَٰتَلُونَ بِأَنَّهُمْ ظُلِمُوا۟ ۚ وَإِنَّ ٱللَّهَ عَلَىٰ نَصْرِهِمْ لَقَدِيرٌ [٣٩] ٱلَّذِينَ أُخْرِجُوا۟ مِن دِيَٰرِهِم بِغَيْرِ حَقٍّ إِلَّآ أَن يَقُولُوا۟ رَبُّنَا ٱللَّهُ ۗ وَلَوْلَا دَفْعُ ٱللّٰهِ ٱلنَّاسَ بَعْضَهُم بِبَعْضٍ لَّهُدِّمَتْ صَوَٰمِعُ وَبِيَعٌ وَصَلَوَٰتٌ وَمَسَٰجِدُ يُذْكَرُ فِيهَا ٱسْمُ ٱللّٰهِ كَثِيرًا  ۗ  وَلَيَنصُرَنَّ ٱللّٰهُ مَن يَنصُرُهُۥٓ ۗ إِنَّ ٱللّٰهَ لَقَوِىٌّ عَزِيزٌ [٤٠] (الحج [٢٢]: ٣٩ــ٤٠)

“Telah diizinkan (berperang) bagi orang-orang yang diperangi, karena sesungguhnya mereka telah dianiaya. Dan sesungguhnya Allah, benar-benar Maha Kuasa menolong mereka. [39] (yaitu) orang-orang yang telah diusir dari kampung halaman mereka tanpa alasan yang benar, kecuali karena mereka berkata: “Tuhan kami hanyalah Allah”. Dan sekiranya Allah tiada menolak (keganasan) sebagian manusia dengan sebagian yang lain, tentulah telah dirobohkan biara-biara Nasrani, gereja-gereja, rumah-rumah ibadah orang Yahudi dan masjid-masjid, yang di dalamnya banyak disebut nama Allah. Sesungguhnya Allah pasti menolong orang yang menolong (agama)-Nya. Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Kuat, lagi Maha Perkasa. [40]

Imam Ibnu Katsir Rahimahullah dalam tafsirnya menyebutkan, bahwa pada dasarnya, perang bukanlah perintah, tetapi sekadar izin, bagi orang-orang yang teraniaya untuk membela diri dan sebagai respon untuk menolak segala bentuk penganiayaan dan kedzaliman.

Selain karena teraniaya, kaum Muslimin diizinkan berperang karena mereka diserang terlebih dulu, dirampas harta bendanya, diusir dari kampung halamannya dan dihalang-halangi untuk melaksanakan syariat agamanya.

Izin berperang bagi umat Islam dalam ayat di atas adalah untuk mempertahankan diri, melindungi tempat-tempat ibadah dan untuk mewujudkan perdamaian, keamanan dan ketenangan dan ketentraman dalam kehidupan masyarakat.

Jika kaum Muslimin dalam berperang didasari karena syarat-syarat di atas, maka Allah Subhanahu wa Ta’ala pasti akan memberi pertolongan dan memenangkan kaum Muslimin karena yang demikian itu sangat mudah bagi Allah Ta’ala.

Baca juga: Naskah Singkat Khutbah Jumat 4 Oktober 2024: Mempersiapkan Bekal Sebelum Kematian

Ma’asyiral Muslimin, hafidzakumullah

Tujuan perang dalam Islam bukan hanya untuk membela kepentingan kaum Muslimin saja, tetapi lebih dari itu adalah untuk mewujudkan ketertiban dan perdamaian dunia, membela manusia yang terjajah dan teraniaya, menegakkan keadilan bagi seluruh manusia dan untuk menyebarkan rahmat bagi seluruh alam.

Dalam syariat Islam, ada etika yang harus dijunjung tinggi dalam peperangan. Ada aturan-aturan yang harus ditegakkan, tidak boleh melanggar perjanjian dan aturan-aturan perjanjian yang telah disepakati.

Aturan perang dalam Islam tidak diperbolehkan membunuh warga sipil, seperti; para rahib dan pendeta, manula, wanita dan anak-anak, serta warga yang tidak bersenjata.

Dalam misi peperangan, para pejuang Islam dilarang menebang pohon sembarangan, mencemari lingkungan, merusak dan merobohkan fasilitas umum, serta tempat-tempat ibadah, seperti: biara, gereja, sinagog, dan masjid.

Baca juga: Naskah Khutbah Jumat 4 Oktober 2024: Manfaatkan Waktu Sebelum Ajal Tiba, Jangan Sampai Menyesal

Jika musuh sudah menyerah, maka kaum Muslimin tidak boleh membunuh mereka. Terhadap para tawanan, mereka harus diperlakukan secara manusiawi, tidak boleh menyiksa, dan menyakiti fisiknya dengan keji.

Dalam sebuah hadits dari sahabat Anas bin Malik Radhiallahu anhu, Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda,

اِنْطَلِقُوْا بِسْمِ اللهِ، وَبِاللّٰه ِ، وَعَلَى مِلَّةِ رَسُول الله لاَ تَقْتُلُوْا شَيْخًا فَانِيًا ، وَلاَ طِفْلاً ، وَلاَ صَغِيرًا ، وَلاَ امْرَأَةً ، وَلاَ تَغْلُوا ، وَضَمُّوا غَنًائِمَكُمْ وَأَصْلِحُوا ، وَأَحْسِنُوا إِنَّ اللهَ يُحِبُّ اْلمُحْسِنِيْنَ (رواه ابو داود)

“Pergilah kalian dengan nama Allah, dengan Allah dan atas agama Rasulullah, jangan kalian membunuh orang tua yang sudah tidak berdaya, anak kecil dan orang perempuan, dan janganlah kalian berkhianat, kumpulkan ghanimah-ghanimahmu, dan berbuatlah maslahat, serta berbuatlah yang baik, karena sesungguhnya Allah senang kepada orang-orang yang berbuat baik.” (HR Abu Dawud)

Halaman
1234