TRIBUNPRIANGAN.COM - Berikut ini disajikan Teks Naskah Khutbah Jumat 20 September 2024, Sifat Rasulullah yang Wajib Diteladani Umatnya.
Hari Jumat merupakan Sayyidul Ayyam atau Penghulunya Hari bagi umat muslim di dunia dan diyakini sebagai hari penuh keberkahan.
Pasalnya dalam hari tersebut, setiap muslim yang balig diwajibkan untuk mengerjakan shalat Jumat.
Adapun beberapa syarat berlaku dalam pelaksanaan salat Jumat, di antaranya adalah melangsungkan Khutbah sebagai rukun dalam salat Jumat.
Dalam bekhutbah sang khotib menerangkan perihal ketaatan kepada Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى.
Terdapat berbagai macam tema dalam menyampaikan Khutbah Jumat.
Baca juga: Naskah Khutbah Jumat 20 September 2024, Islam Melarang Umatnya Meremehkan Dosa, Sekalipun Kecil
Untuk itu kali ini TribunPriangan akan mengulas sekilas tentang Sifat RasuluLlah yang Wajib Diteladani Umatnya.
Sifat rendah hati adalah salah satu kualitas mulia yang tercermin dengan sempurna dalam diri Nabi Muhammad SAW. Sebagai pemimpin umat yang diutus untuk membawa rahmat bagi seluruh alam, beliau tetap menjaga kerendahan hatinya dalam setiap aspek kehidupan.
Khutbah I
اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ العَالَمِيْنَ. اَلقَائِلِ فِي كِتَابِهِ الكَرِيْمِ: لَا تَمُدَّنَّ عَيْنَيْكَ اِلٰى مَا مَتَّعْنَا بِه اَزْوَاجًا مِّنْهُمْ وَلَا تَحْزَنْ عَلَيْهِمْ وَاخْفِضْ جَنَاحَكَ لِلْمُؤْمِنِيْنَ (الحجر: ٨). وَالصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلَى أَشْرَفِ اْلأَنْبِيَاءِ وَالْمُرْسَلِيْنَ، نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَعَلَى اٰلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَالتَّابِعِيْنَ. أَشْهَدُ أَنْ لَّا إِلٰهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ، لَا نَبِيَّ بَعْدَهُ. أَمَّا بَعْدُ فَيَا أَيُّهَا الْحَاضِرُوْنَ المُصَلُّونَ. اتَّقُوا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوْتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ
Hadirin sidang Jumat yang dirahmati Allah!
Baca juga: Naskah Khutbah Jumat 20 September 2024: Hati-hati dengan Aneka Kenikmatan yang Diterima
Nabi Muhammad adalah sebuah contoh untuk semua umat Islam, baik dari kalangan rakyat biasa, terlebih lagi kalangan pemimpin atau pejabat. Salah satu hal yang dapat diteladani dari Nabi adalah sifat rendah hati.
Dalam kapasitas sebagai pemimpin agama (Rasul dan Nabi) sekaligus pemimpin negara, Nabi tetap memiliki sifat rendah hati ketika berinteraksi dengan orang lain atau rakyatnya. Hal ini yang jarang kita jumpai dari profil pemimpin dan pejabat kita saat ini. Mereka menjaga jarak dengan rakyatnya.
Untuk bertemu dengan mereka, rakyat harus membuat janji terlebih dahulu, kecuali pada periode pemilihan pemimpin, maka mereka baru sering menjumpai masyarakat untuk kampanye. Hal ini merupakan perintah dari Allah kepada Nabi Muhammad dalam surat Al-Hijr, ayat 8 sebagai berikut:
لَا تَمُدَّنَّ عَيْنَيْكَ اِلٰى مَا مَتَّعْنَا بِه اَزْوَاجًا مِّنْهُمْ وَلَا تَحْزَنْ عَلَيْهِمْ وَاخْفِضْ جَنَاحَكَ لِلْمُؤْمِنِيْنَ