عن عبد الله بن عمر رضي الله عنه قال، قال رسول الله صلى الله عليه وسلم:
مُرُوْا أَوْلَادَكُمْ بِالصَّلَاةِ وَهُمْ أَبْنَاءُ سَبْعِ سِنِيْنَ ، وَاضْرِبُوْهُمْ عَلَيْهَا وَهُمْ أَبْنَاءُ عَشْرِ سِنِيْنَ ، وَفَرِّقُوْا بَيْنَهُمْ فِي الْمَضَاجِعِ
Dari ‘Abdullah bin ‘Amr Radhiyallahu anhu , ia berkata, “Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: Suruhlah anak kalian shalat ketika berumur tujuh tahun! Dan pukullah mereka ketika berusia sepuluh tahun (jika mereka meninggalkan shalat)! Dan pisahkanlah tempat tidur mereka (antara anak laki-laki dan anak perempuan)!
[Hadits ini hasan. Diriwayatkan oleh Abu Dawud, no. 495; Ahmad, II/180, 187; Al-Hakim, I/197]
Hadits di atas diriwayatkan oleh Abu Dawud, dengan derajat shahih, hadits ini dishahihkan oleh syaikh al-Albani di dalam kitabnya shaihul Jami’.
Dalam hadist tersebut, RasuluLlah Shallallahu ‘alaihi wa sallam, telah menyampaikan perintah yang mengharuskan para orang tua untuk tegas dalam perkara Sholat kepada anak-naka mereka.
Sebab, sebagaimana diketahui orang tua mempunyai peranan dan tanggung jawab yang sangat penting di dalam mendidik anak-anaknya, juga untuk menyelamatkan mereka dari api neraka.
Hal ini sebagaimana yang tertuang dalam al-quran surat at-Tahrim ayat ke enam.
Salah satu cara di dalam menyelamatkan anak dari neraka adalah dengan mendidik mereka tentang ibadah kepada Allah, dengan mendidik anak shalat maka maka mereka bisa mendekatkan diri kepada-Nya dengan amal ibadah yang mulia tersebut.
Baca juga: ONE DAY ONE HADITS, Ciri Kesuksesan Seorang Mukmin Terletak Pada Diri yang Berserah pada Allah SWT
Hadits yang disebutkan di atas menjelaskan keharusan kepada orang tua untuk mendidik anaknya shalat ketika usia mereka telah sampai tujuh tahun, hal tersebut berlaku pada anak laki-laki dan perempuan.
Sedangkan yang dipahami mendidik anak shalat adalah dengan mengajarkan tentang kaifiyah shalat dan syarat-syarat yang berkaitan dengannya.
Pendidikan shalat diberikan kepada anak pada usia sedini mungkin, dengan harapan bahwa shalat menjadi kebiasaan anak, serta mereka akan mulai mengenal dan mencintai ibadah yang mulia ini sejak kecil.
Hadits di atas juga menjelaskan bahwa pendidikan shalat diberikan secara bertahap dan diberikan secara berkelanjutan, sehingga pendidikan tidak terputus di tengah jalan.
Pelajaran yang terdapat di dalam hadits
- Setiap kepala rumah tangga bertanggung jawab atas orang-orang yang ada didalam rumah tangganya, selain itu juga untuk senantiasa mengerjakan amal saleh dan selalu saling menjaga diri dari hal-hal yang dilarang oleh agama.
- Hal pertama yang wajib diajarkan kepada istri dan anak-anak adalah tentang tauhid, mengikhlaskan ibadah hanya kepada Allâh saja,
- Dalam ajaran tersebut menyakup kebiasaan baik dalam beragama yang benar sesuai dengan syariat Islam, termasuk didalamnya tentang wudhu dan shalat.
- Orang tua wajib menganjurkan anak-anaknya shalat ketika mereka berumur tujuh tahun, dan jik amereka menolak maka, boleh memukul anak bila ia tidak mau shalat, tetapi dengan pukulan yang mendidik dan tidak melukai, malinkan hanya untuk mendidik.
- Pada masa pertumbuhan atau memasuki umur tamyîz (mulai berpikir dan bisa membedakan antara baik dan buruk) adalah umur tujuh tahun, sedangkan pubertas (mulai beranjak baligh) dimulai umur sepuluh tahun, dimana usia tersebut adalah sebaik-baik perintah dapat diterima dalam pikran anak-anak.
- Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam membedakan antara umur tujuh tahun dan sepuluh tahun, agar para pendidik memperhatikan fase-fase pendidikan anak.
- Orang tua wajib melindungi anak-anak mereka dari hal-hal yang menimbulkan fitnah dalam rumah tangga, termasuk memisahkan tempat tidur anak laki-laki dan perempuan.
Baca juga: ONE DAY ONE HADITS, 5 Muharram 1445 - Hukum Puasa Asyura tapi Masih Memiliki Utang Puasa Ramadan
Tema hadist yang berkaitan dengan Al Qur'an
1. Thâhâ Ayat 132
Perintahkanlah istri, anak-anak, dan anggota keluarga yang ada di rumah kita untuk mengerjakan shalat wajib yang lima waktu sehari semalam dan bersabarlah dalam menyuruh mereka melakukannya.