Laporan Kontributor TribunPriangan.com, Pangandaran, Padna
TRIBUNPRIANGAN.COM, PANGANDARAN -Bupati Pangandaran Jeje Wiradinata mengatakan menindaklanjuti soal kasus uang tabungan tim khusus ini akan berkomunikasi dengan pihak koperasi.
Tim khusus akan berkomunikasi dengan koperasi - koperasi, setelah mereka mendatangi masing-masing sekolah atau guru dan melakukan inventarisir.
"Saya bilang, ada tiga pilihan kalau sangkutan guru ke mereka (koperasi). Yaitu, dicicil sampai bulan Desember 2023, aset miliknya dijual sesuai hutangnya dan melalui proses hukum kalau memang tidak ada (tidak ada uang dan aset)," ujar Jeje kepada sejumlah wartawan di Pananjung, Kamis (20/7/2023) siang.
Baca juga: 50 Twibbon HUT RI Ke 78 Tahun 2023, Rayakan Kemerdekaan Semakin Keren dengan Unggahan Twibbon Kece
Sampai saat ini, memang Ia mengaku belum bertemu kembali dengan tim khusus yang penyelesaian kasus uang tabungan murid.
"Kalau bertemu seminggu terlalu cepat kan, saya setiap dua Minggu - dua minggu ketemu dengan mereka (tim khusus). Mungkin, besok pagi saya ketemu dengan mereka," katanya.
Sementara, menanggapi jika ada satu peminjam yang sudah meninggal dunia tentu akan ditanyakan kepada ahli waris.
Baca juga: Lirik dan Terjemahan Lagu No Woman No Cry dari Bob Marley, Dinyanyikan Cakra Khan di AGT 2023
"Tapi, persoalannya ada beberapa ahli waris atau orang yang sudah meninggal atau yang sudah pensiun, mereka enggak punya apa-apa (tidak punya harta). Dan itu, ada beberapa orang," ucap Jeje.
"Nah, itu yang saya bersama pak Kadis Pendidikan dikoordinasikan. Apakah, kita harus iuran misalnya Rp 50 ribu'an atau sebagainya. Kalau iuran Rp 50 ribu'an itu kan, bisa terkumpul Rp 300 juta dalam sebulan."
Baca juga: 50 Twibbon HUT RI Ke 78 Tahun 2023, Rayakan Kemerdekaan Semakin Keren dengan Unggahan Twibbon Kece
Namun, untuk yang lain-lainnya ada tiga pilihannya yaitu menyicil hutang, menjual aset dulu dan diproses secara hukum. *