Laporan Jurnalis TribunPriangan.com, Aldi M Perdana
TRIBUNPRIANGAN.COM, KABUPATEN TASIKMALAYA - Jalan rusak di wilayah Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, diketahui sebesar 35 persen dari total panjang jalan 1.303 kilometer.
Bahkan, isu terkait jalan rusak di wilayah Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat ini, kerap kali menjadi perhatian khusus masyarakat yang bermukim di wilayah titik-titik jalan rusak tersebut.
Belakangan ini pun, sejumlah masyarakat telah melakukan unjuk rasa di Kantor Bupati, guna menuntut Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tasikmalaya untuk memperbaiki jalan rusak yang dimaksud.
Baca juga: Kontingen Bandung Barat Sumbangkan 7 Medali di SEA Games 2023, Pemerintah Bakal Beri Bonus
Cecep Nurul Yakin selaku Wakil Bupati Tasikmalaya mengakui, bahwa pihaknya mengetahui unjuk rasa tersebut, salah satunya yang berlangsung pada Selasa (16/5/2023) lalu.
“Atas nama pribadi, sebagai Wakil Bupati (Tasikmalaya), saya memohon maaf karena tidak bisa menerima masyarakat yang datang ke gedung Sekretariat Daerah (Kabupaten Tasikmalaya),” jelasnya kepada TribunPriangan.com pada Rabu (17/5/2023) lalu melalui sambungan telepon.
Baca juga: Tilang Manual Akan Diberlakukan di Tasikmalaya, Kasat Lantas: Pelanggar Tak Bisa Titip Sidang
Tambahnya, Cecep saat itu sedang melaksanakan tugas di luar daerah sejak Rabu (10/5/3023) lalu, dan baru pulang ke Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat pada hari yang sama dengan unjuk rasa teresbut, yakni Selasa (16/5/2023) namun pada malam harinya.
“Aspirasi yang disampaikan oleh masyarakat itu adalah hak masyarakat dan dijamin oleh Undang-undang. Mudah-mudahan, apa yang disampaikan kemarin oleh masyarakat itu, semua stakeholder (red: pemangku kepentingan) di Kabupaten Tasikmalaya, terkhusus Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR), kaitan dengan yang memiliki leading sector tugasnya (red: sector yang menjadi penggerak dalam pertumbuhan ekonomi suatu daerah), betul-betul bisa menangkap dengan sangat bijaksana apa yang disampaikan masyarakat itu, sehingga betul-betul bisa diikhtiarkan dari manapun sumbernya,” terang Cecep.
Baca juga: Kontingen Bandung Barat Sumbangkan 7 Medali di SEA Games 2023, Pemerintah Bakal Beri Bonus
Tambahnya, baik dana perbaikan jalan rusak tersebut bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) II (red: dana murni berasal dari penghasilan dan usaha pemerintah daerah kabupaten), APBD Provinsi, maupun dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN), Cecep menilai bahwa pada prinsipnya, semua jalan yang rusak itu harus diikhtiarkan untuk dapat dibangun kembali, sehingga harapan masyarakat bisa tertunaikan.
“Tolong semua Unit Pelaksana Teknis (UPT) yang memiliki tugas, pokok, dan fungsi (tupoksi) atas hal-hal (yang) berkaitan dengan pengelolaan jalan, karena jalan adalah urat nadinya ekonomi masyarakat, maka anggarannya harus fokus pada bagaimana merehabilitasi jalan, bagaimana membangun supaya jalan yang rusak itu segera bisa tertangani. Paling tidak, untuk poros-poros yang utamanya bisa segera dijawab, dari manapun ikhtiarnya,” pungkas Cecep.
Ditemui terpisah, Asep Sopar Al Ayubi selaku Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Tasikmalaya menambahkan, bahwa Pemkab Tasikmalaya memang berenxana untuk meningkatkan anggaran pada infrastruktur untuk anggaran 2023 ini.
“Pada 2023 ini, memang rencananya kita mau meningkatkan kapasitas anggaran itu untuk di infrastruktur, terutama jalan. Tapi, ada sedikit kendala, karena ada keputusan dari Menteri Keuangan (yang) mengarahkan dan harus memprioritaskan (anggaran) kepada bidang pendidikan dan kesehatan,” jelas Asep kepada TribunPriangan.com pada Jumat (19/5/2023).
Baca juga: Tuai Decak Kagum Wartawan dan Netizen, Ini Momen Inara Rusli Lepas Cadar: Tolong Jangan Dihujat
Diketahui, pihaknya berdiskusi dengan beberapa anggota DRPD Kabupaten Tasikmalaya, termasuk juga dengan Pemkab, terutama Dinas PUPR.
“Rencana strategis yang akan dilakukan pada 2023 ini, untuk melakukan Detail Engineering Design (DED) yang memiliki kapasitas standar nasional, supaya ketika ada bantuan atau ketika ada dukungan dari Pemerintah Pusat dalam membangun jaringan jalan ini, termasuk juga Presiden Joko Widodo pada saat ini sudah mengeluarkan Instruksi Presiden nomor 3 tahun 2003 (Inpres 3/2023) untuk mendukung jaringan jalan, maka dari, itu kita harus segera mempersiapkan diri,” jelas Asep.
Baca juga: Tilang Manual Akan Diberlakukan di Tasikmalaya, Kasat Lantas: Pelanggar Tak Bisa Titip Sidang
Dia berharap, dengan DED yang memenuhi standar nasional tersebut, Pemkab Tasikmalaya bisa fokus dan memprioritaskan pembangunan infrastruktur pada 2024 mendatang.
“Kami berharap, dengan DED yang memenuhi standar nasional itu, nanti kita akan fokus dan prioritas 2024 mendatang, menjadi arah utama pembangunan kita, diutamakan terhadap infrastruktur, terutama jalan,” pungkasnya.
Baca juga: Kontingen Bandung Barat Sumbangkan 7 Medali di SEA Games 2023, Pemerintah Bakal Beri Bonus
Sebelumnya diberitakan, ratusan masyarakat dari Desa Barumekar, Kecamatan Parungponteng dan Desa Sirnajaya, Kecamatan Sukaraja, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, menggelar aksi demo di depan Kantor Bupati Tasikmalaya pada Selasa (16/5/2023).
Diketahui, ratusan masyarakat tersebut menuntut perbaikan jalan rusak di wilayahnya masing-masing, yakni Jalan Abdul Muis yang menghubungkan dua desa di dua kecamatan yang dimaksud.
Baca juga: VIRAL Terkait Lempar Medali dan Boneka ke Penonton, Bek Thailand Jonathan Khemdee Buka Suara
Akan tetapi, Sekretaris Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Tasikmalaya, Asep Zamzam Nizar menyampaikan kepada massa-aksi, bahwa Bupati Tasikmalaya Ade Sugianto saat ini tidak berada di tempat karena tengah berada di luar kota.
Diketahui, sejak pukul 09.00 WIB pagi, massa-aksi bersitahan menanti ditemui oleh Bupati Tasikmalaya Ade Sugianto.
Baca juga: 11 Amalan-amalan Sunnah yang Harusnya Dikerjakan Bagi Kaum Adam saat Melaksakan Shalat Jumat
Namun, hampir 10 jam, belum ada tanggapan apapun dari Sang Bupati, mengingat massa-aksi tidak ingin diskusi terkait perbaikan jalan tersebut diwakilkan.
“Ada tiga tuntutan kami di sini. Pertama, kami berharap Pemerintah Daerah Kabupaten Tasikmalaya khususnya Bupati untuk meninjau langsung Jalan Abdul Muis,” tegas Mujib Rahman Wahid selaku Koordinator Lapangan (Korlap) aksi kepada TribunPriangan.com pada Selasa (16/5/2023) di lokasi.
“Yang kedua, menjadikan Jalan Abdul Muis menjadi skala prioritas dalam proses perencanaan pembangunan,” lanjutnya.
Baca juga: 11 Amalan-amalan Sunnah yang Harusnya Dikerjakan Bagi Kaum Adam saat Melaksakan Shalat Jumat
Sedang yang ketiga, tambah Mujib, ratusan masyarakat tersebut menuntut pembangunan jalan yang dimkasud pada tahun 2023-2024.
“Bahwasanya, saat ini kami tidak ingin hanya dilibatkan dalam momentum politik-politik saja, tetapi buah dari politik itu sendiri tidak ada,” terangnya.
Mujib menilai, bahwa hampir 3 periode pergantian Bupati dan dua periode kepemimpinan Bupati Ade Sugianto dan Cecep Nurul Yakin, pihaknya tidak pernah disentuh sama sekali.
Baca juga: Desta Mulai Buka-bukaan, Akui Menyesal Gugat Cerai Natasha Rizky, Pengacara Buka Suara
Ditemui terpisah, Asep Sopar Al Ayubi selaku Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Tasikmalaya menambahkan, bahwa Pemkab Tasikmalaya memang berenxana untuk meningkatkan anggaran pada infrastruktur untuk anggaran 2023 ini.
“Pada 2023 ini, memang rencananya kita mau meningkatkan kapasitas anggaran itu untuk di infrastruktur, terutama jalan. Tapi, ada sedikit kendala, karena ada keputusan dari Menteri Keuangan (yang) mengarahkan dan harus memprioritaskan (anggaran) kepada bidang pendidikan dan kesehatan,” jelas Asep kepada TribunPriangan.com pada Jumat (19/5/2023).
Baca juga: Bikin Resah Pengemudi, Jalan Penghubung Kabupaten Bandung-KBB di Cilengkrang Butuh Perbaikan
Diketahui, pihaknya berdiskusi dengan beberapa anggota DRPD Kabupaten Tasikmalaya, termasuk juga dengan Pemkab, terutama Dinas PUPR.
“Rencana strategis yang akan dilakukan pada 2023 ini, untuk melakukan Detail Engineering Design (DED) yang memiliki kapasitas standar nasional, supaya ketika ada bantuan atau ketika ada dukungan dari Pemerintah Pusat dalam membangun jaringan jalan ini, termasuk juga Presiden Joko Widodo pada saat ini sudah mengeluarkan Instruksi Presiden nomor 3 tahun 2003 (Inpres 3/2023) untuk mendukung jaringan jalan, maka dari, itu kita harus segera mempersiapkan diri,” jelas Asep.
Baca juga: Kontingen Bandung Barat Sumbangkan 7 Medali di SEA Games 2023, Pemerintah Bakal Beri Bonus
Dia berharap, dengan DED yang memenuhi standar nasional tersebut, Pemkab Tasikmalaya bisa fokus dan memprioritaskan pembangunan infrastruktur pada 2024 mendatang.
“Kami berharap, dengan DED yang memenuhi standar nasional itu, nanti kita akan fokus dan prioritas 2024 mendatang, menjadi arah utama pembangunan kita, diutamakan terhadap infrastruktur, terutama jalan,” pungkasnya.
Sebelumnya diberitakan, ratusan masyarakat dari Desa Barumekar, Kecamatan Parungponteng dan Desa Sirnajaya, Kecamatan Sukaraja, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, menggelar aksi demo di depan Kantor Bupati Tasikmalaya pada Selasa (16/5/2023).
Baca juga: Bikin Resah Pengemudi, Jalan Penghubung Kabupaten Bandung-KBB di Cilengkrang Butuh Perbaikan
Diketahui, ratusan masyarakat tersebut menuntut perbaikan jalan rusak di wilayahnya masing-masing, yakni Jalan Abdul Muis yang menghubungkan dua desa di dua kecamatan yang dimaksud.
Akan tetapi, Sekretaris Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Tasikmalaya, Asep Zamzam Nizar menyampaikan kepada massa-aksi, bahwa Bupati Tasikmalaya Ade Sugianto saat ini tidak berada di tempat karena tengah berada di luar kota.
Diketahui, sejak pukul 09.00 WIB pagi, massa-aksi bersitahan menanti ditemui oleh Bupati Tasikmalaya Ade Sugianto.
Baca juga: Bikin Resah Pengemudi, Jalan Penghubung Kabupaten Bandung-KBB di Cilengkrang Butuh Perbaikan
Namun, hampir 10 jam, belum ada tanggapan apapun dari Sang Bupati, mengingat massa-aksi tidak ingin diskusi terkait perbaikan jalan tersebut diwakilkan.
“Ada tiga tuntutan kami di sini. Pertama, kami berharap Pemerintah Daerah Kabupaten Tasikmalaya khususnya Bupati untuk meninjau langsung Jalan Abdul Muis,” tegas Mujib Rahman Wahid selaku Koordinator Lapangan (Korlap) aksi kepada TribunPriangan.com pada Selasa (16/5/2023) di lokasi.
“Yang kedua, menjadikan Jalan Abdul Muis menjadi skala prioritas dalam proses perencanaan pembangunan,” lanjutnya.
Baca juga: 11 Amalan-amalan Sunnah yang Harusnya Dikerjakan Bagi Kaum Adam saat Melaksakan Shalat Jumat
Sedang yang ketiga, tambah Mujib, ratusan masyarakat tersebut menuntut pembangunan jalan yang dimkasud pada tahun 2023-2024.
“Bahwasanya, saat ini kami tidak ingin hanya dilibatkan dalam momentum politik-politik saja, tetapi buah dari politik itu sendiri tidak ada,” terangnya.
Mujib menilai, bahwa hampir 3 periode pergantian Bupati dan dua periode kepemimpinan Bupati Ade Sugianto dan Cecep Nurul Yakin, pihaknya tidak pernah disentuh sama sekali.
Baca juga: Bikin Resah Pengemudi, Jalan Penghubung Kabupaten Bandung-KBB di Cilengkrang Butuh Perbaikan
“Ini adalah aksi asli dari masyarakat. Kalau misalkan Bupati Tasikmalaya tidak mau menemui kami, kami akan menginap di sini. Itu catatannya!” pungkas Mujib. (*)