Guru di Pangandaran Mundur dari PNS

Husein Guru Muda di Pangandaran yang Mengundurkan Diri dari PNS, Respons Bupati dan Kepala BKSDM

Editor: Machmud Mubarok
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Viral, video di Medsos (TikTok), Husein Ali Rafsanjani, seorang guru muda menceritakan pengalamannya saat bekerja di lingkup pendidikan Kabupaten Pangandaran dan harus mengundurkan diri.

Husein ingin menjelaskan secara detailnya, alasan ia berani mengundurkan diri sebagai tenaga guru.

"Kenapa saya berani mengundurkan diri, awalnya itu waktu lastar (Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil) 2020," pada video tiktok @husein_ar yang dikutip Tribunjabar.id, Senin (8/4/2023) sore.

Setelah ia menerima surat tugas dengan detail anggaran yang sudah dibiayai oleh negara, tiba-tiba H-seminggu pihaknya disuruh bayar uang transpor.

"Yang bikin jengkelnya tuh, ikut enggak ikut sama rombongan (harus bayar). Kalau saya kan naik motor, dari Pangandaran ke Bandung. Ada juga kan orang yang enggak bisa ikut karena lagi hamil atau lagi sakit itu juga disuruh bayar. Makanya, bagi saya jengkel aja gitu," ucapnya.

"Tapi, ya udah saya bayar pada waktu itu. Terus pada waktu lastar, tiba-tiba ditagih lagi uang sebesar Rp 350 ribu."

Walaupun di bawah Rp 1 juta, bagi beberapa orang mungkin tidak seberapa tapi uang sebesar itu baginya cukup berpengaruh.

"Apalagi, pada waktu itu kita digaji selama 3 bulan belum dibayar. Benar-benar belum dibayar, dirapel katanya. Ya, udah. Tapi, kan jadi berat banget gitu," katanya.

Saat itu, Husein mengaku sampai bicara dengan si penagih bahwa ia sudah tidak punya uang lagi. "Saya kasih screenshot isi rekening saya enggak ada.  Rp 500 ribu saja enggak ada di rekening waktu itu," ucapnya.

"Jadi, saya lapor di lapor.go.id, saya kasih cantumannya, saya kasih screenshot penagihannya, saya kasih bukti transfernya di situ dengan kata-kata yang baik, dengan kata-kata yang saya pikirkan bersama teman-teman saya."

Tidak lama setelah membuat laporan, ia mengaku sempat dicari dan dikepung oleh sejumlah orang.

"Enggak lama dari laporan yang saya kirim, dicari tiba-tiba, dicari siapa yang lapor. Karena banyak yang dituding, saya kasihan enggak mau merugikan orang. Saya ngaku saja bahwa itu saya yang ngelapor," kata Husein.

Dari situh, Husein ditelepon untuk menghadap ke kantor BKSDM Pangandaran yang ada di Jalan Parigi.

"Di situ tuh, suasananya kayak gimana ya, HP disuruh ditaruh di depan terus suasananya enggak enak lah."

"Saya kan dikepung 12 orang, saya di tengah dilingkari gitu. Terus ditanya-tanya kan, kenapa ngelapor? Saya bilang ya karena saya keberatan, saya enggak bisa bayar uang yang saya enggak tahu ini uang untuk apa. Urgensinya, apa gitu," ujarnya.

Terus, mereka beralibi bahwa sebenarnya uangnya ada cuma direcofusing untuk  Covid-19.

Halaman
1234