Tahun Ajaran Baru

Pemerintah Mulai Terapkan Kurikulum Merdeka SMA, Siswa Bisa Pilih Mata Pelajaran Sesuai Minat Bakat

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi siswa SMA. (Shutterstock/Ibenk_88)

TRIBUNPRIANGAN.COM - Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) menyatakan sudah lebih dari 140.000 sekolah yang menerapkan Kurikulum Merdeka pada tahun ajaran 2022-2023.

Meski begitu, Kemendikbudristek menekankan bahwa penerapan Kurikulum Merdeka tidak boleh dipaksakan, melainkan tergantung dari kesiapan dan kondisi sekolah tersebut.

Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan (Ditjen GTK) menjelaskan bahwa Kurikulum Merdeka adalah kurikulum dengan pembelajaran yang beragam di mana konten akan lebih optimal.

 

Ini dilakukan agar peserta didik memiliki cukup waktu untuk mendalami konsep dan menguatkan kompetensi.

Disamping itu, Guru juga memiliki keleluasaan untuk memilih berbagai perangkat ajar sehingga pembelajaran dapat disesuaikan dengan kebutuhan belajar dan minat peserta didik.

Baca juga: Hari Guru Nasional 2022, Kemendikbudristek Gelar Apresiasi Guru dan Tenaga Kependidikan

Baca juga: Bupati Ciamis Serahkan Beasiswa untuk 1.500 Pelajar, Selamatkan Generasi dari Drop Out

Seperti yang diketahui sebelumnya, Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbud Ristek) Nadiem Makarim mengatakan, Kurikulum Merdeka akan memberikan otonomi dan kemerdekaan bagi siswa dan sekolah.

“Di dalam program SMA sekarang tidak ada lagi program peminatan untuk yang memiliki Kurikulum Merdeka. Ya tidak ada lagi jurusan, kejuruan atau peminatan,” kata Nadiem secara virtual, Februari 2022 lalu.

Ia juga mengatakan, siswa bisa bebas memilih mata pelajaran yang diminatinya di dua tahun terakhir saat SMA dan tidak lagi akan dikategorikan dalam kelompok jurusan IPA, IPS, atau Bahasa.

Baca juga: Puluhan Atlet Pelajar Wakili Jabar untuk Final National Championship di Jakarta

“Ini salah satu keputusan atau choice atau pemilihan yang bisa diberikan kemerdekaan bagi anak-anak kita yang sudah mulai masuk dalam umur dewasa untuk bisa memilih,” ucapnya.

Adapun Kurikulum Merdeka dapat mulai digunakan di tahun ajaran 2022/2023, namun sekolah juga tidak akan dipaksakan untuk mengikuti kurikulum tersebut, dan akan diberi kebebasan untuk memilih kurikulum yang sesuai kesiapannya.

Menurut Nadiem, konsep Kurikulum Merdeka juga sudah banyak dipakai di negara-negara maju.

Khusus jenjang SMA, penerapan Kurikulum Merdeka ditandai dengan tidak adanya lagi penjurusan IPA, IPS atau Bahasa. Jadi, bagaimana implementasinya?

Siswa memilih mata pelajaran sesuai minat

Dalam implementasi Kurikulum Merdeka, tidak ada penjurusan IPA, IPS dan Bahasa di jenjang SMA, namun Siswa akan memilih mata pelajaran kelompok pilihan di kelas XI dan XII sesuai minat dan bakatnya dengan panduan guru Bimbingan Konseling.

Di Kelas X, juga akan diterapkan uni inkuiri, yang merupakan kegiatan pembelajaran yang memfasilitasi peserta didik untuk mengindentifikasi dan memecahkan masalah yang ada di lingkungan sekitar, dari sudut pandang berbagai mata pelajaran pada kelompok mata pelajaran IPA dan IPS dengan menggunakan metode inkuiri.

Baca juga: 17 November Diperingati Hari Pelajar Internasional, Begini Sejarah dan Asal Mulanya

Hitungan jam pelajaran (JP)

Halaman
12