Pendidikan Pangandaran Tercoreng, Ada Murid Lakukan Bullying di Halaman Kelas

Pemerintah melalui Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Pangandaran mengecam keras dugaan bullying

Penulis: Padna | Editor: ferri amiril
Tangkap layar video beredar
VIRAL VIDEO BULLYING - Viral beredar sebuah video tindakan perundungan di Pangandaran Jawa Barat yang melibatkan dua anak yang masih duduk di bangku SMP. Dalam video berdurasi 42 detik itu, terlihat seorang anak berhadapan dengan satu anak yang postur tubuhnya lebih pendek, Sabtu 9 Agustus 2025. 

Laporan Kontributor TribunPriangan.com Pangandaran, Padna


TRIBUNPRIANGAN.COM, PANGANDARAN - Pemerintah melalui Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Pangandaran mengecam keras dugaan bullying atau perundungan yang terjadi di Desa Panyutran yang videonya viral di media sosial. 

Kejadian yang dilakukan di halaman sekolah dasar (SD) itu tersebut diketahui terjadi pada Sabtu (9/8/2025) di luar jam sekolah.

Kepala Bidang SMP Disdikpora Pangandaran, Supri, mengaku sudah mengonfirmasi insiden itu kepada pihak sekolah dan menyerahkan penanganannya kepada kepolisian.

"Sudah dikoordinasikan dengan pihak kepolisian. Kejadiannya memang di luar jam sekolah," ujar Supri melalui WhatsApp, Senin (11/8/2025) siang.

Menurutnya, baik korban maupun terduga pelaku masih berstatus pelajar di satu SMP di Kecamatan Padaherang. Saat ini, Disdikpora menunggu hasil pemeriksaan saksi-saksi dari pihak kepolisian.

Baca juga: Kronologi Perundungan yang Viral di Padaherang Pangandaran, Berawal Berebut Rokok

Ia pun mengimbau seluruh pihak mulai dari guru, tokoh masyarakat, hingga orang tua, untuk bersama-sama mengawasi anak-anak, baik di sekolah maupun di luar jam pelajaran.

"Saling berbagi tugas untuk mengawasi. Walaupun di luar jam sekolah, anak-anak harus tetap diawasi dengan baik, terutama oleh orang tua," katanya.

Ia mengklaim, kejadian seperti ini baru pertama kali terjadi di Pangandaran. Ia pun menyesalkan sekaligus mengutuk keras segala bentuk kekerasan di lingkungan pendidikan.

"Bukan hanya menyayangkan, tapi juga mengutuk keras tindakan tersebut," ucap Supri.

Supri berharap, kasus serupa tidak terulang lagi di masa mendatang, demi terciptanya lingkungan pendidikan yang aman dan kondusif.(*)

Sumber: Tribun Priangan
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved