Lapas Ciamis Relokasi 49 Narapidana Risiko Sedang dan Tinggi ke Lapas Garut, Tekan Potensi Gangguan

Laporan Wartawan TribunPriangan.com, Ai Sani Nuraini

TRIBUNPRIANGAN.COM, CIAMIS – Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIB Ciamis memindahkan 49 narapidana ke Lapas Kelas IIA Garut, Jumat (25/7/2025).

Para warga binaan berangkat ke Garut sekira pukul 05.00 WIB dari Lapas Kelas IIB Ciamis.

Relokasi ini merupakan bagian dari implementasi 13 Program Akselerasi Kementerian Imigrasi dan Pemasyarakatan di bawah kepemimpinan Menteri Agus Andrianto, khususnya dalam penanganan kelebihan kapasitas hunian di Lapas dan Rutan yang menjadi isu nasional.

Kepala Lapas Kelas IIB Ciamis, Supriyanto, menjelaskan bahwa pemindahan ini dilakukan setelah melalui proses evaluasi menyeluruh terhadap kondisi warga binaan, baik dari sisi administratif maupun perilaku. 

Narapidana yang dipindahkan merupakan mereka dengan tingkat risiko sedang hingga tinggi.

“Tujuan utama bukan hanya mengurangi kepadatan, tetapi juga memperkuat sistem pembinaan, serta menekan potensi peredaran narkoba dan gangguan keamanan,” ujarnya.

Baca juga: Lapas Kelas IIB Ciamis Beri Remisi Khusus Idul Fitri 2025 bagi 251 Narapidana, 4 di Antaranya Bebas

Baca juga: Narapidana di Lapas Ciamis Dapat Pelatihan Bertani Padi dengan Metode SRI

Proses pemindahan berlangsung dengan pengamanan ketat dari petugas Lapas, didukung unsur Kepolisian dan TNI, sebagai langkah antisipatif terhadap potensi gangguan selama perjalanan.

Langkah ini juga dianggap sebagai strategi preventif dalam mendukung pencegahan kejahatan terorganisir di dalam lingkungan pemasyarakatan.

Selain itu, pemindahan ini diharapkan memberi efek psikologis yang konstruktif bagi warga binaan agar lebih fokus pada proses pembinaan.

"Ini adalah bagian dari komitmen kami terhadap reformasi birokrasi, serta pembinaan yang lebih terfokus dan terkontrol,” tambah Supriyanto.

Melalui relokasi ini, Lapas Ciamis berharap dapat memperbaiki rasio hunian, meningkatkan kualitas layanan pemasyarakatan, serta memberikan ruang pembinaan yang lebih manusiawi dan efektif bagi warga binaan. (*)