Beras Oplosan

Huru-hara Beras Premium Oplosan Rugikan Negara Hingga Trilliun, Harga Ritel Modern Langsung Turun

Huru-hara Beras Premium Oplosan yang Rugikan Negara Hingga Trilliun, Harga Ritel Modern Langsung Turun

Penulis: Lulu Aulia Lisaholith | Editor: ferri amiril
TribunPriangan.com/Ahmad Imam Baehaqi
BERAS OPLOSAN 2025 - Huru-hara Beras Premium Oplosan yang Rugikan Negara Hingga Trilliun, Harga Ritel Modern Langsung Turun. (Foto: Beras yang dijual di salah satu kios pedagang di Pasar Sindangkasih, Kecamatan Cigasong, Kabupaten Majalengka, Jumat (16/2/2024). (Dok: TribunPriangan.com/Ahmad Imam Baehaqi) 

TRIBUNPRIANGAN.COM - Kabar mengenai 212 merek beras tanah air, terindikasi dugaan pengoplosan, dan marak beredar masih menjadi perbincangan hangat di tengah masyarakat hingga detik ini.

Bukan hanya menyancam jika masyarakat banyak, kasus ini juga telah membuat rugi negara.

Menteri Pertanian Republik Indonesia Andi Amran Sulaiman menerangkan, dugaan praktik curang ini bahkan disebut bisa menimbulkan kerugian konsumen hampir Rp100 triliun per tahun.

“Semuanya ini yang 212 merek kami sudah kirim ke pak kapolri, kemudian satgas pangan, dan pak jaksa agung. Mudah-mudahan ini diproses cepat,” tambahnya.

Dengan adanya temuan ini, Amran memastikan pihaknya telah memproses sesuai dengan hukum yang berlaku.

Baca juga: Bulog Sebut Belum Ada Kasus Beras Oplosan di Bandung Raya

“Ini kan merugikan masyarakat Indonesia, itu kurang lebih Rp 99 triliun, hampir Rp 100 triliun kira-kira, karena ini terjadi setiap tahun. Katakanlah 10 tahun atau 5 tahun, kalau 10 tahun kan Rp 1.000 triliun, kalau 5 tahun kan Rp 500 triliun, ini kerugian,” lanjutnya.

Terbaru, Ketua Asosiasi Peritel Indonesia (Aprindo) Solihin mengatakan, toko ritel sudah mulai menurunkan harga jual beras premium sebesar Rp 1.000 per 5 kilogram (kg) sejak Rabu (16/7/2025).

Penurunan itu menyusul kabar beredarnya beras oplosan di toko-toko ritel modern. 

"Kalau dikoreksi harga sudah kita lakukan mulai kemarin. Rp 1.000. Seluruh peritel yang premium turun Rp 1.000 per 5 kg. Berarti (turun jadi) Rp 73.500 (per 5 kg)," ujar Solihin di Kantor Kementerian Perdagangan, Jakarta, Kamis (17/7/2025).

Selain itu, penurunan harga beras premium juga menindaklanjuti permintaan dari para produsen beras. 
Solihin menyebutkan, selama ini penjualan beras premium berdasarkan harga eceran tertinggi (HET) yakni Rp 14.900 per kilogram, sedangkan HET untuk 5 kg beras premium Rp 74.500.

Baca juga: Daftar Ratusan Merek Beras Sebarkan Produk Oplosan dan Rugikan Negara Rp 100 T, Ini Listnya

Adapun, dikabarkan sebelumnya Menteri Pertanian bersama Satgas Pangan Polri melakukan pemeriksaan gabungan terkait adanya kecurigaan pengoplosan beras disejumlah wilayah.

Hasil yang didapat serta pengujian mutu dan pengawasan lapangan oleh tim Kementerian Pertanian dan Kementerian Perdagangan, di 13 laboratorium yang tersebar di 10 provinsi,  menggunakan 136 sampel. 

Dari pengecekan tersebut, terbukti 85,56 persen beras yang ditemukan tidak memenuhi standar mutu, serta ada 59,78 persen produk yang tidak sesuai dengan Harga Eceran Tertinggi (HET). 

Lalu sisanya sebanyak 21,66 persen diketahui tidak penuhi ketentuan berat kemasan. 

Produk dari beras oplosan sendiri tidak berbahaya jika dikonsumsi. 

Baca juga: Harga BBM Pertamax Akhir Februari Jelang Maret 2025 Pasca Kasus Pertalite Oplosan

Masalahnya, kualitas mereka di bawah standar yang sudah ditetapkan.

Selain itu, beberapa merek tercatat menawarkan kemasan 5 kilogram (kg) padahal isinya hanya 4,5 kg.

“Kepada seluruh saudara nanti mudah-mudahan ini kami munculkan secara bertahap yang diperiksa. Kami munculkan merek yang tidak sesuai standar,” kata Amran, yang dikutip Senin, 14 Juli 2025.

Rugikan Negara Hingga Rp 100 T

Bukan hanya menyancam jika masyarakat banyak, kasus ini juga telah membuat rugi negara.

Mentan Andi menerangkan, dugaan praktik curang ini bahkan disebut bisa menimbulkan kerugian konsumen hampir Rp100 triliun per tahun.

“Semuanya ini yang 212 merek kami sudah kirim ke pak kapolri, kemudian satgas pangan, dan pak jaksa agung. Mudah-mudahan ini diproses cepat,” tambahnya.

Dengan adanya temuan ini, Amran memastikan pihaknya telah memproses sesuai dengan hukum yang berlaku.

“Ini kan merugikan masyarakat Indonesia, itu kurang lebih Rp 99 triliun, hampir Rp 100 triliun kira-kira, karena ini terjadi setiap tahun. Katakanlah 10 tahun atau 5 tahun, kalau 10 tahun kan Rp 1.000 triliun, kalau 5 tahun kan Rp 500 triliun, ini kerugian,” lanjutnya.

Daftar Brand Beras yang Tarafiliasi Pengoplosan

Kementan dan Satgas Pangan Polri sudah memberikan pernyataan bahwa sedang memanggil pemeriksaan ke beberapa perusahaan produksi beras diduga oplosan. 

Terkuak ada beberapa nama produk beras yang sudah dirilis agar masyarakat bisa berhati-hati.

Dimana, terdapat 212 dari 268 merek beras yang tak sesuai standar, mulai dari kualitas, berat, hingga harganya.

Untuk mengetahui merek beras premium apa saja yang diduga oplosan, simak daftar berikut:

  • Sania, Sovia, Fortune (produk Wilmar Group)
  • Alfamidi Setra Pulen, Beras Premium Setra Ramos, Beras Pulen Wangi, Food Station,
  • Ramos Premium, Setra Pulen, dan Setra Ramos. (produk PT Food Station Tjipinang jaya)
  • Raja Platinum dan Raja Ultima (produk PT Belitang Panen Raya)
  • Beras premium Ayana (produk PT Sentosa Utama Lestari).
    (*)

Baca artikel TribunPriangan.com lainnya di Google News

Sumber: Tribun Priangan
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved