Sosok Bripka Cecep Saeful Bahri, Putra Majalengka yang Gugur saat Pesta Rakyat Dedi Mulyadi 

Laporan Kontributor Adim Mubaroq 

TRIBUNPRIANGAN.COM, MAJALENGKA – Duka mendalam menyelimuti keluarga besar Polri, khususnya Polres Garut, atas wafatnya salah satu anggotanya, Bripka Cecep Saeful Bahri, SH. 

Ia meninggal dunia dalam insiden tragis saat bertugas di tengah kerumunan warga yang memadati gerbang masuk Pendopo Garut untuk mendapatkan makanan gratis usai salat Jumat, 18 Juli 2025.

Bripka Cecep, yang diketahui lahir di Majalengka pada 10 November 1986, merupakan anggota aktif Polres Garut. 

Ia berdomisili di Desa Sukamantri, Garut Kota, dan dikenal sebagai sosok yang berdedikasi dalam menjalankan tugas. Almarhum merupakan seorang muslim dan telah menikah.

Insiden yang merenggut nyawa Bripka Cecep terjadi ketika ribuan warga memadati area Pendopo Kabupaten Garut. Mereka mengantri makanan gratis yang dibagikan usai salat Jumat. 

Desakan massa yang tidak terkendali di dua pintu masuk pendopo menyebabkan sejumlah orang terjatuh dan terinjak-injak.

Tiga orang dinyatakan meninggal dunia dalam insiden tersebut. Mereka adalah Vania Aprilia (8), warga Kelurahan Sukamentri, Garut Kota; Dewi Jubaedah (61), warga ber-KTP Jakarta Utara; serta Bripka Cecep Saeful Bahri (39), anggota Polres Garut.

Saat ini, jenazah Bripka Cecep disemayamkan di Rumah Sakit Guntur Talun, sementara dua korban lainnya berada di ruang jenazah RSUD dr. Slamet Garut. 

Kepergian Bripka Cecep meninggalkan duka tidak hanya bagi keluarganya, tetapi juga bagi institusi Polri dan masyarakat Majalengka, tempat ia dilahirkan. 

Kejadian ini bermula saat warga terlihat berdesakan untuk mendapatkan akses ke area penyajian makanan gratis yang menjadi bagian dari rangkaian perayaan pernikahan pasangan Putri Karlina dan Maula Akbar. Maula merupakan putra dari Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi.