One Day One Hadits

ONE DAY ONE HADITS Ahad, 13 Juli 2025 /18 Muharram 1447 H: Induk Daripada Penyakit Hati

ONE DAY ONE HADITS Ahad, 13 Juli 2025 / 18 Muharram 1447 H: Induk Daripada Penyakit Hati

Penulis: Lulu Aulia Lisaholith | Editor: ferri amiril
Istimewa
ONE DAY ONE HADITS - ONE DAY ONE HADITS Ahad, 13 Juli 2025 / 18 Muharram 1447 H: Induk Daripada Penyakit Hati (Istimewa) 

TRIBUNPRIANGAN.COM - Unsur batin pada manusia antara lain adalah hati (qalbu), ruh, dan hawa nafsu.

Penyakit fisik akan menyerang tubuh fisik kita, sedangkan penyakit batin akan menyerang unsur batin kita.

Jika terserang penyakit fisik, kita segera pergi ke dokter untuk berobat.

Lalu bagaimana dengan penyakit batin (hati)? Kemanakah kita akan pergi berobat? 

Dalam sebuah hadits berbunyi:

Baca juga: ONE DAY ONE HADITS Kamis, 10 Juli 2025: Dua Nikmat Sehat dan Sempat Seringkali Manusia Tertipu

عَنْ أَبِي بَرْزَةَ الْأَسْلَمِيِّ، قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ:
«إِنَّ مِمَّا أَخْشَى عَلَيْكُمْ شَهَوَاتِ الْغَيِّ فِي بُطُونِكُمْ وَفُرُوجِكُمْ، وَمُضِلَّاتِ الْأَهْوَاءِ»

Dari Abū Barzah al-Aslamī رضي الله عنه, ia berkata:
Rasūlullāh ﷺ bersabda:

"Sesungguhnya di antara hal yang paling aku khawatirkan atas kalian adalah syahwat yang menyimpang pada perut dan kemaluan kalian, serta hawa nafsu yang menyesatkan." (HR. Aḥmad no. 19744 dan lainnya; hadits hasan)

Pelajaran dari Hadits

1. Peringatan Nabi ﷺ terhadap bahaya dua sumber syahwat terbesar, yaitu syahwat perut (makanan, harta, kedudukan) dan syahwat kemaluan (syahwat seksual), yang dapat menjerumuskan kepada maksiat dan kehinaan.

2. Syahwat yang menyimpang mencerminkan kecintaan terhadap dunia yang berlebihan, sementara hawa nafsu yang menyesatkan menggambarkan penyimpangan dalam akidah dan pemikiran (fitnah syubhat).

3. Kedua jenis fitnah ini—syahwat dan syubhat—adalah penyebab utama kerusakan iman, kehancuran akhlak, dan kehancuran umat.

Baca juga: One Day One Hadits 6 Juli 2025/10 Muharram 1447 H: Mustajabnya Doa Ketika Sujud

4. Hadits ini merupakan bentuk kasih sayang Nabi ﷺ yang begitu besar terhadap umatnya, beliau tidak hanya mengajarkan kebaikan, tetapi juga memperingatkan hal-hal yang paling membahayakan agama dan hati mereka.

5. Menjaga hati dari penyakit syahwat dan syubhat adalah kunci keselamatan dunia dan akhirat.

Ayat Al-Qur'an yang Terkait

Larangan mengikuti hawa nafsu dan orang yang lalai dari zikir kepada Allāhﷻ:

 وَلَا تُطِعْ مَنْ أَغْفَلْنَا قَلْبَهُ عَنْ ذِكْرِنَا وَاتَّبَعَ هَوَاهُ وَكَانَ أَمْرُهُ فُرُطًا

“Dan janganlah kamu mengikuti orang yang hatinya telah Kami lalaikan dari mengingat Kami, serta menuruti hawa nafsunya dan keadaannya itu melewati batas.”
(QS. Al-Kahfi: 28)

Baca juga: ONE DAY ONE HADITS Senin, 30 Juni 2025/4 Muharram 1447: Penegakan Hukuman Bagi Orang yang Zhalim

Bahaya menjadikan hawa nafsu sebagai sembahan:

 أَفَرَأَيْتَ مَنِ اتَّخَذَ إِلَٰهَهُ هَوَاهُ

“Maka pernahkah kamu melihat orang yang menjadikan hawa nafsunya sebagai tuhannya?” (QS. Al-Jātsiyah: 23)

* Imām Ibnul Qayyim رحمه الله berkata:

 جِمَاعُ أَمْرَاضِ الْقُلُوبِ هِيَ أَمْرَاضُ الشُّبُهَاتِ وَالشَّهَوَاتِ

“Induk dari semua penyakit hati adalah penyakit syubhat dan syahwat.”
Ighātsatul Lahfān, Ibnul Qayyim, 1/13

•Al-Ḥasan al-Baṣrī رحمه الله berkata:

 “Aku tidak tahu apakah fitnah yang lebih berat atas manusia selain syahwat perut dan kemaluan. Dan tidaklah syahwat itu ditekan kecuali dengan iman yang kuat.” Zamm al-Hawā, Ibnul Jauzī, hal. 37

Baca juga: One Day One Hadits 28 Juni 2025/2 Muharram 1447 H: Keutamaan Berpuasa Sehari Sebelum Asyura

Fitnah syahwat biasanya tampak indah dan menggoda, namun menghancurkan iman dan menyibukkan diri dari akhirat.

Fitnah syubhat lebih berbahaya karena menyentuh keyakinan dan dapat menyebabkan penyimpangan dari jalan kebenaran tanpa disadari.

Penyakit hati adalah penyakit yang tersembunyi namun mematikan, maka menjaga hati dari penyakit ini merupakan kewajiban setiap mukmin.

Solusi utama dari penyakit ini adalah menuntut ilmu syar‘i, menjaga zikir, muhasabah diri, dan mendekatkan diri kepada Allāh ﷻ secara terus-menerus.

اللَّهُمَّ طَهِّرْ قُلُوبَنَا مِنَ النِّفَاقِ، وَأَعْمَالَنَا مِنَ الرِّيَاءِ، وَأَلْسِنَتَنَا مِنَ الْكَذِبِ، وَأَعْيُنَنَا مِنَ الْخِيَانَةِ، فَإِنَّكَ تَعْلَمُ خَائِنَةَ الْأَعْيُنِ وَمَا تُخْفِي الصُّدُورُ

“Yā Allāh, bersihkanlah hati kami dari kemunafikan, amalan kami dari riya’, lisan kami dari dusta, dan pandangan kami dari pengkhianatan. Sesungguhnya Engkau mengetahui pengkhianatan mata dan apa yang tersembunyi di dalam dada.”

Wallāhu a‘lam biṣ-ṣawāb

(*)

Baca artikel TribunPriangan.com lainnya di Google News

Sumber: Tribun Priangan
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved