Warga Sumedang Disiksa

Kronologi Dua Warga Sumedang Disekap di Kamboja, Disnakertrans Sudah Endus Titik Lokasi

Kronologi Dua Warga Sumedang Disekap di Kamboja, Disnakertrans Sudah Endus Titik Lokasi

Penulis: Kiki Andriana | Editor: ferri amiril
Kompas.com
FOTO ILUSTRASI - Ilustrasi penganiayaan.(Shutterstock) 

Laporan Kontributor TribunPriangan.com Kiki Andriana dari Sumedang

TRIBUNPRIANGAN.COM, SUMEDANG - Iming-iming kerja menjadi alasan dua orang warga Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, terjebak di Kamboja hingga saat ini. 

Erni Haerani, Pengantar Kerja Ahli Muda Disnakertrans Kabupaten Sumedang mengatakan kedua warga Sumedang itu dijanjikan untuk bekerja di restoran di Thailand, namun bukannya kerja layak yang didapat, keduanya malah sampai di Kamboja.

"Awalnya mereka dijanjikan bekerja di sebuah restoran di Thailand, tapi ternyata mereka dibawa ke Kamboja dijadikan scammer," kata Erni, Rabu (25/6/2025). 

Dua warga Kabupaten Sumedang, Jawa Barat menjadi korban tindak pidana perdagangan orang (TPPO) dan disekap hingga mengalami penyiksaan oleh pihak perusahaan online scame di Kamboja

Mereka adalah Mira Martiana, warga Kampung Calangcang, Desa Legok Kidul, Kecamatan Paseh, Kabupaten Sumedang, dan Ujang Solihin, warga Desa Pasirnanjung, Kecamatan Cimanggung, Kabupaten Sumedang. 

Baca juga: BREAKING NEWS! Dua Warga Sumedang Disiksa di Kamboja, Korban Online Scamming

Baca juga: Apa Itu Online Scamming, Dua Warga Sumedang Disekap dan Jadi Korban

Menurut Erni, Mira Martiana, warga Kampung Calangcang, Desa Legok Kidul, Kecamatan Paseh, Kabupaten Sumedang berangkat ke Thailand pada Januari 2025 dari Manado tanpa sepengetahuan keluarganya. 

"Mira sudah 8 tahun tinggal di Manado, namun tidak mengurus adminduk kepindahannya," kata Erni. 

Ujang Solihin, warga Kabupaten Sukabumi yang menikah dengan perempuan asal Desa Pasiranjung, Kecamatan Cimanggung, Sumedang dan telah beralih KTP ke Sumedang dikabarkan berangkat ke Thailand pada September  2024.

"Sebelumnya Ujang pernah bekerja di sebuah restoran di Thailand. Kemudian, setelah sebulan menikah dengan orang Cimanggung, ia ditawari bekerja kembali di Thailand,"

"Selama tiga bulan ia tidak dipekerjakan di Thailand, akhirnya ia meminta pekerjaan kepada temannya. Ia ditipi, bukan dipekerjakan di Thailand, tapi dibawa ke Kamboja," katanya. 

Erni memastikan data-data itu didapatkan dari hasil komunikasi korban dengan keluarganya. Itu dilakukan keduanya menggunakan ponsel pinjaman secara sembunyi-sembunyi. 

"Sebelumnya, mereka masih bisa komunikasi dengan pihak keluarga dengan meminjam handphone milik temannya yang disembunyikan," katanya. 

Erni menyebutkan, ia telah mendeteksi keberadaan kedua orang warga Sumedang tersebut yang mengalami penyiksaan dan penyekapan di sebuah gedung yang berlokasi berbeda. 

Menurutnya, keduanya sempat mengirim titik lokasi penyekapan melalui aplikasi pesan ke pihak keluarga. 

"Mereka sempat mengirim titik lokasi penyekapan. Mira Martiana disekap di Gedung New Golden Sihanoukville, Kamboja. Sedangkan, Ujang Solihin disekap di Gedung Phum 2 Sihanoukville, Kamboja. Mereka ditargetkan harus bisa mendapatkan korban, dan jika target gagal terpenuhi, mereka disiksa," ucapnya.(*)

Sumber: Tribun Priangan
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved