Penyebab Pergerakan Tanah di Pasirmunjul Purwakarta Hasil Observasi Tim PVMBG, Warga Harus Relokasi
Tim Tanggap Darurat dari PVMBG mengungkap penyebab sementara serta langkah penanganan bencana pergerakan tanah di Cigintung - Sukamulya Pasirmunjul.
Laporan Wartawan Tribunjabar.id, Deanza Falevi
TRIBUNPRIANGAN.COM, PURWAKARTA - Tim Tanggap Darurat dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) mengungkap penyebab sementara serta langkah penanganan bencana pergerakan tanah yang melanda Kampung Cigintung dan Sukamulya, Desa Pasirmunjul, Kecamatan Sukatani, Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat.
Diketahui, bencana pergerakan tanah ini merusak sedikitnya 72 bangunan dan 249 warga terdampak.
Ketua Tim Tanggap Darurat PVMBG, Iqbal Eras Putra, menyatakan bahwa area terdampak sudah berhasil dipetakan melalui pemantauan drone dan observasi langsung di lapangan.
Ia mengatakan, batas-batas kawasan rawan kini telah ditandai dan tengah diproses lebih lanjut untuk menentukan daerah relokasi.
Baca juga: Pergerakan Tanah Sukatani Purwakarta Dekat Tol Cipularang, Jasa Marga: Belum Mengganggu Jalur Tol
“Untuk sementara, hasil pemeriksaan kami menunjukkan bahwa penyebab utama pergerakan tanah ini adalah faktor geologi.
Permukaan tanah terdiri dari material lepas yang poros, sedangkan di bawahnya terdapat lapisan batu lempung yang kedap air dan licin seperti sabun bila basah,” ucap Iqbal saat ditemui Tribunjabar.id di Kantor Desa Pasirmunjul, Senin (16/6/2025).
Kondisi geologis ini, kata dia, menyebabkan lapisan tanah di atas batu lempung menjadi labil, terlebih saat jenuh air akibat hujan berkepanjangan.
Baca juga: Pergerakan Tanah Purwakarta Ancam Konstruksi Tol Cipularang? Jasa Marga Tunggu Laporan Tim Teknis
Saat ditanya mengenai kemungkinan kesalahan manusia atau pengaruh aktivitas lain seperti getaran dari tol terdekat, Iqbal menyebut hal itu masih perlu ditelusuri lebih jauh.
“Kalau human error seperti perubahan tata guna lahan, itu butuh penelusuran historis. Tapi sejauh ini, faktor geologi lebih dominan. Sementara untuk getaran dari jalan tol, tidak ada pengaruh signifikan karena lokasi dan arah pergerakan tanah berbeda,” ujarnya.
Iqbal menyebutkan, pihaknya juga tidak menemukan indikasi adanya patahan aktif di wilayah tersebut, meski struktur batu lempung menunjukkan pola-pola umum retakan yang lazim ditemukan pada jenis batuan tersebut.
Baca juga: Kepala Badan Geologi Soal Bencana Pergerakan Tanah di Pasirmunjul Purwakarta, Angkat Bicara
Dalam proses investigasi, ia mengatakan, tim PVMBG menggunakan berbagai metode termasuk pemetaan udara dengan drone, pengecekan morfologi, serta penggalian ringan untuk melihat lapisan bawah permukaan.
“Kami menemukan bahwa lapisan bawahnya bukan tanah biasa, melainkan batu lempung. Ini memperkuat dugaan bahwa faktor geologi sangat berpengaruh pada kejadian ini,” kata Iqbal.
Mengenai keselamatan warga, pihak PVMBG merekomendasikan pengungsian sementara hingga kondisi dinyatakan stabil. Beberapa rumah memang masih berdiri, namun, lanjut dia, dikhawatirkan pergerakan susulan bisa terjadi, terutama saat malam hari.
“Kami menyarankan warga tidak menempati rumah pada malam hari untuk sementara. Terlebih kondisi gawir atau tebing retakan kini sudah terlihat jelas dan berpotensi longsor kembali,” ucapnya.
Pura-pura Minta Dipijit, Seorang Ustaz di Purwakarta Ketagihan Salurkan Hasrat ke Santriwati Muda |
![]() |
---|
PVMBG Ingatkan Lagi, Soal Potensi Aktif Sesar Lembang, Mitigasi Gempa Perlu Ditingkatkan |
![]() |
---|
3 Kali Gempa Terkini di Jawa Barat Guncang Bandung, Purwakarta, dan Sukabumi Jumat Malam Tadi |
![]() |
---|
Menteri KP Sebut Ikan di Waduk Cirata Tak Layak Konsumsi Bikin Petani Meradang, 'Harga Ikan Anjlok' |
![]() |
---|
Baru Saja Gempa Terkini di Jawa Barat Mengguncang Purwakarta, Pusat Gempa di Darat, Ini Kata BMKG |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.