Idul Adha 1446 H

7, 8, 9 Juni 2025, Jadi Hari Tasyrik Idul Adha, Ini Sejarah dan Amalan yang Tidak Boleh Terlewatkan

7, 8, 9 Juni 2025, Jadi Hari Tasyrik Setelah Idul Adha, Ini Sejarah dan Amalan yang Tidak Boleh Terlewatkan

TribunBatam.com
HARI TASYRIK 2025 - 7, 8, 9 Juni 2025, Jadi Hari Tasyrik Setelah Idul Adha, Ini Sejarah dan Amalan yang Tidak Boleh Terlewatkan. (TribunBatam.com) 

TRIBUNPRIANGAN.COM - Hari Tasyrik merupakan rangkaian hari istimewa dalam kalender Islam yang berlangsung setelah perayaan Idul Adha

Hari-hari ini memiliki keterkaitan erat dengan pelaksanaan ibadah kurban, di mana umat Muslim menyembelih hewan sebagai bentuk ketaatan dan pengorbanan.

Pemerintah telah menetapkan 1 Dzulhijjah 1446 H dirayakan pada hari Jumat, 6 Juni 2025. 

Merunut keputusan tersebut, maka hari Tasyrik Idul Adha 1446 H jatuh mulai 7-9 Juni 2025.

Makna dan sejarah Hari Tasyrik Secara bahasa, kata Tasyrik berasal dari bahasa Arab syarraqa yang berarti “matahari terbit” atau “menjemur sesuatu”. 

Istilah ini juga dikaitkan dengan arah timur, tempat terbitnya matahari. Ada dua pendapat mengenai asal-usul penamaan Hari Tasyrik:

Baca juga: Kapan Hari Tasyrik Idul Adha Tahun 2025? Jangan Salah Ini Daftar Hari yang Diharamkan untuk Berpuasa

1. Menjemur daging kurban 

Pada masa Nabi Muhammad SAW, belum ada teknologi pendingin seperti sekarang. 

Karena itu, daging kurban yang melimpah dijemur di bawah sinar matahari untuk diawetkan. 

Tradisi ini diyakini menjadi asal-usul istilah "Tasyrik".

2. Waktu Penyembelihan Kurban 

Pendapat lain menyebutkan bahwa kurban disunnahkan dilakukan setelah matahari terbit. 

Maka, hari-hari setelah Idul Adha (11, 12, dan 13 Zulhijjah) disebut Hari Tasyrik karena berkaitan dengan waktu penyembelihan yang ideal.

Selain itu, umat Islam dilarang berpuasa di Hari Tasyrik. Hal ini karena hari-hari tersebut adalah waktu untuk menikmati daging kurban dan bersyukur atas nikmat Allah SWT.

Baca juga: Lantunkan Takbir di Hari Tasyrik 11, 12, 13 Zulhijah, Begini Keutamaan Terbaik Bagi yang Menjalankan

Amalan Hari Tasyrik 

Berdasarkan panduan dari Majelis Ulama Indonesia (MUI), berikut amalan yang dianjurkan selama Hari Tasyrik

1. Hari untuk makan dan minum sebagai bentuk syukur 

Hari Tasyrik termasuk hari raya umat Islam yang dianjurkan untuk diisi dengan makan dan minum sebagai ungkapan rasa syukur. 

Dalam hadis riwayat An-Nasa’i disebutkan: “Hari Arafah, hari Idul Adha, dan hari Tasyrik adalah hari raya kita umat Islam, dan merupakan hari-hari untuk makan dan minum” (HR. An-Nasa’i no. 2954). 

2. Memperbanyak ibadah dan dzikir 

Meskipun berpuasa dilarang, umat Islam tetap dianjurkan memperbanyak zikir, doa, dan takbir. 

Ini adalah momen untuk memperkuat hubungan dengan Allah dan mengisi hari-hari dengan ibadah.

3. Menyembelih hewan kurban

Hari Tasyrik juga masih merupakan waktu yang sah untuk melaksanakan penyembelihan kurban. Ibadah ini merujuk pada perintah Allah dalam Surah Al-Kautsar ayat 2:

“Maka, laksanakanlah salat karena Tuhanmu dan berkurbanlah!” Ibadah kurban pada hari-hari ini menegaskan bentuk ketakwaan dan penghambaan kepada Allah.

3. Menyembelih hewan kurban 

Hari Tasyrik juga masih merupakan waktu yang sah untuk melaksanakan penyembelihan kurban. 

Ibadah ini merujuk pada perintah Allah dalam Surah Al-Kautsar ayat 2: 

“Maka, laksanakanlah salat karena Tuhanmu dan berkurbanlah!” Ibadah kurban pada hari-hari ini menegaskan bentuk ketakwaan dan penghambaan kepada Allah.

(*)

Baca artikel TribunPriangan.com lainnya di Google News

Sumber: Tribun Priangan
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved