Soal Jembatan Apung Cijeruk, Bupati Bandung dan KDM Satu Kata: Segera Bangun Jembatan Permanen

Jembatan apung yang menghubungkan Kecamatan Bojongsoang dan Baleendah tersebut, sempat patah hingga membuat warga hampir terseret arus sungai

Editor: Dedy Herdiana
Tribunjabar.id/Adi Ramadhan Pratama
BANGUN JEMBATAN PERMANEN - Bupati Bandung, Dadang Supriatna saat ditemui di Kecamatan Bojongsoang, Kabupaten Bandung pada Senin (26/5/2025). Pemkab Bandung dan Pemprov Jabar siap bangun jembatan permanen menggantikan jembatan apung Cijeruk yang patah. 

Laporan Wartawan Tribunjabar.id, Adi Ramadhan Pratama 

TRIBUNPRIANGAN.COM, BANDUNG - Pasca patahnya jembatan apung Cijeruk beberapa waktu lalu, Bupati Bandung Dadang Supriatna menegaskan bahwa jembatan tersebut tidak boleh digunakan kembali.

Diketahui sebelumnya, jembatan apung yang menghubungkan Kecamatan Bojongsoang dan Baleendah tersebut, sempat patah hingga membuat warga hampir terseret arus sungai pada Jumat (26/5/2025).

Atas kejadian tersebut, Dadang mengatakan, sebenarnya pihaknya telah melarang adanya jembatan apung tersebut. Selain dinilai ilegal, fasilitas yang dibuat seandainya tersebut dapat membahayakan masyarakat.

"Sejak awal, saya sudah menekankan tidak boleh ada pihak perorangan atau perusahaan membangun infrastruktur publik seperti jembatan tanpa izin yang sah. Apalagi kalau dikomersilkan," ujarnya saat diwawancarai awak media, Senin (26/5/2025).

JEMBATAN APUNG PATAH - Sebuah jembatan apung yang menghubungkan antara Desa Bojongsari, Kecamatan Bojongsoang dan Desa Baleendah, Kecamatan Baleendah, patah di bagian tengah, Jumat (23/5/2025).
JEMBATAN APUNG PATAH - Sebuah jembatan apung yang menghubungkan antara Desa Bojongsari, Kecamatan Bojongsoang dan Desa Baleendah, Kecamatan Baleendah, patah di bagian tengah, Jumat (23/5/2025). (Tribun Jabar / Adi Ramadhan Pratama.)

Baca juga: Jembatan Apung Bojongsoang-Baleendah Bandung Patah di Tengah, Pengendara Panik Nyaris Terbawa Arus

Sebagai gantinya, Dadang mengungkapkan akan segera membuat jembatan permanen. Di mana menurutnya, pihaknya sebenarnya sudah miliki Detail Engineering Design (DED) untuk pembangunan jembatan tersebut.

Tak tanggung-tanggung, rencana pembangunan tersebut telah ada sejak 2016 silam. Namun sayangnya hingga saat ini, realisasi pembangunan tersebut belum dapat dilaksanakan karena keterbatasan anggaran.

"Pada 2018, kami sudah mengusulkan ke Pak Gubernur Jawa Barat saat itu dan pihak Balai Besar Wilayah Sungai Citarum, dengan anggaran pembangunan jembatan senilai Rp 50 miliar. Tapi sampai saat ini belum ada realiasasi," katanya.

Meskipun waktu itu pembangunan jembatan tersebut sempat belum terealiasasi, Dadang menegaskan bahwa pihaknya bertekad untuk kembali mengawal pembangunan jembatan tersebut, namun dengan beberapa catatan. 

"Kami siap saja asal anggarannya dibagi dua, pembangunannya pasti terealisasi. Alhamdulillah, setelah saya berkomunikasi langsung dengan Pak Gubernur, insyaAllah dalam waktu dekat jembatan permanen akan kita realisasikan," ucapnya.

Kendati menurutnya, pembangunan jembatan di kawasan tersebut sebenarnya merupakan kewenangan pemerintah provinsi (Pemprov) Jawa Barat dan Balai Besar Wilayah Sungai Citarum (BBWS) Citarum. 

"Namun demi kepentingan masyarakat, kita tidak boleh saling menunggu. Yang utama adalah segera bergerak demi kesejahteraan warga," ucapnya.

Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi langsung beraksi usai mendengar kabar jembatan apung Cijeruk di Kabupaten Bandung roboh. KDM langsung telepon Bupati Bandung Dadang Suprianta.
Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi langsung beraksi usai mendengar kabar jembatan apung Cijeruk di Kabupaten Bandung roboh. KDM langsung telepon Bupati Bandung Dadang Suprianta. (Kolase Tribunjabar.id/TikTok KDM)

Baca juga: Update Jembatan Apung Cijeruk Roboh, Dedi Mulyadi Telepon Dadang Bedas Suruh Bikin Jembatan Permanen

Sumber: Tribun Priangan
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved