Ledakan Amunisi di Garut Makan Korban

Telan 13 Jiwa di Garut, Ini Daftar Ledakan Amunisi di Indonesia Sejak 1984 yang Sebabkan 224 Terluka

Selain Ledakan Garut Telan 13 Jiwa, Ini Daftar Ledakan Amunisi di Indonesia Sejak 1984 Sebabkan 224 Orang Terluka

TribunTimur.com
LEDAKAN AMUNISI GARUT - Selain Ledakan Garut Telan 13 Jiwa, Ini Daftar Ledakan Amunisi di Indonesia Sejak 1984 Sebabkan 224 Orang Terluka. Ilustrasi Ledakan (Dok: TribunTimur) 

TRIBUNPRIANGAN.COM - Sebanyak 13 orang dinyatakan meniggal dunia dalam tragedi pemusnahan munisi afkir tidak layak pakai inventaris TNI AD, di Desa Sagara, Kecamatan Cibalong, Kabupaten Garut.

Kejadian nahas pada Senin pagi pukul 09.00 tersebut memakan korban 4 anggota TNI, dan 9 warga sipil yang juga ikut dalam kegiatan pemusnahan bahan peledak tersebut.

Peristiwa tak terkira ini menambah daftar panjang Tragedi Ledakan inventaris gudang kemiliteran dan kepolisian tanah air.

Pasalnya, terdapat beberapa kasus yang sama ditahun-tahun sebelumnya.

Lantas seperti apa kejadian ledakan-ledakan bahan perang tersebut?

Baca juga: SOP dan Prosedur Peledakan Inventaris TNI AD, Apakah Boleh Melibatkan Masyarakat Sipil?

Daftar Ledakan Amunisi di Indonesia

  • Tahun 1984

Tragedi ledakan pertama datang dari Gudang Amunisi Marinir TNI AL, Cilandak, Jakarta Selatan, yang meledak pada 29 Oktober 1984.

Tragedi tersebut diketahui meledakan amunisi dan iventaris Militer sebanyak 2.000 Ton Termasuk Howitzer dan Peluru Roket.

Dalam tragedi naas tersebut, dikabarkan sebanyak 17 jiwa melayang dan 224 orang terluka, serta 3.714 rumah rusak.

  • Tahun 2014

Selanjutnya ada tragedi ledakan dari Gudang Amunisi Pasukan Katak TNI AL, Pondok Dayung, Jakarta Utara, pada 5 Maret 2014.

Tragedi tersebut meledakan sejumlah besar senjata, amunisi ringan, dan TNT.

Dalam tragedi tersbut menyebabkan 1 orang meninggal dunia, 86 orang terluka, serta sepanjang kawasan terdampak sejauh 1 kilometer.

Baca juga: Mengenal Detonator Sang Provokator Tragedi Pemusnahan Munisi Afkir yang Tewaskan 13 Orang di Garut

  • Tahun 2019

5 tahun setelah kejadian ledakan Gudang Pasukan Katak TNI AL, ledakan tak terkira juga terjadi di Gudang Bahan Peledak Mako Brimob, Srondol, Semarang, Jawa Tengah, pada 14 September 2019.

Tragedi tersebut disebabkan oleh Motir sisa PD II yang ditemukan oleh warga.

Tak ada korban jiwa dalam tragedi tersebut, namun 1 orang terluka, dan 36 rumah di sekitar lokasi berdampak.

  • Tahun 2024

Setahun kebelakang, ledakan juga sempat terjadi di Gudang Peluru Kodam Jaya, Bekasi, Jawa Barat, pada 30 Mater 2024 lalu.

Ledakan dikabarkan berasal dari 150 Ribu Amunisi Kedalwarsa, yang belum sempat dimusnahkan.

Kejadian tersebut tak menyebabkan korban jiwa dan luka, namun sebanyak 31 rumah berdampak serius.

Baca juga: 4 Warga Sipil Korban Ledakan Bom Garut Belum Teridentifikasi, Keluarga Diminta Bawa Ini

  • Tahun 2025

Senin, 12 Mei 2025 tragedi ledakan kembali terjadi di di Desa Sagara, Kecamatan Cibalong, Kabupaten Garut.

Ledakan kali ini berbeda, dari tragei sebelum-sebelumnya.

Pasalnya trgadi terjadi di lahan terbuka dalam agenda pemusnahan munisi afkir tidak layak pakai inventaris TNI AD.

Dalam kejadian tersebut, sebanyak 13 orang dinyatakan meniggal dunia.

4 diantaranya adalah anggota TNI, dan 9 warga sipil.

Hal ini memicu banyak pertanyaan mengenai SOP, aturan, dan penyebab ledakan susulan yang memakan korban hingga lebih dari 10 orang tersebut.

Pasalnya jika melihat dari video amatir warga disekitar lokasi kejadian, ledakan yang sudah digelar sebanyak dua kali dalam bulan Mei 2025 tersebut, memiliki radius yang masih dalam batas wajar.

Namun sayang, kordinasi jarak dan kesalah teknis penyusunan tahapan pemusnahan juga bisa menjadi sebab adanya ledakan susulan dari benda-benda yang memiliki daya ledak sama dengan munisi yang dimusnahkan.

Dalam konvrensi pers kronologi ledakan oleh Brigjen Wahyu Yudhayana mengungkapkan, bahwa ledakan susulan yang menyebabkan korban sejatinya berasal dari 1 lubang sumur berisi detonator yang tengah disipakan tim penyusun amunisi.

Sesuai dengan SOP yang dilakukan para tim fungsi dari tetonator tersebut memang diperuntukan untuk menghancurkan detonator yang selesai digunakan dalam penghancuran dua sumur utama yang berisi bahan peledak tak layak pakai tersebut.

Termasuk sisa detonator baru yang berkaitan dengan munisi tersebut.

Ledakan pun terjadi secara tiba-tiba dari lubang detonator tersebut, dan yang mengakiatkan ledakan susulan setelah ledakan utama bahan inti.

Baca juga: Izin Kerja di Proyek, Keluarga Endang Tak Percaya Ayah Anak Tiga Itu Jadi Korban Ledakan Amunisi

Identivikasi 13 Korban

Total korban jiwa dalam peristiwa ini mencapai 13 orang. 

Empat di antaranya merupakan prajurit TNI yang sedang melaksanakan tugas pemusnahan, sementara sembilan lainnya adalah warga sipil.

Proses identifikasi dan pemulasaraan jenazah dilakukan di RSUD dr. Slamet Garut. Berikut daftarnya: 

1. Kolonel Cpm Antonius Hermawan (Kepala Gudang Gupusmu III Puspalad) 

2. Mayor Cpl Anda Rohanda 

3. Kopda Eri Priambodo 

4. Pratu Aprio Setiawan 

5. Agus bin Kasmin 

6. Ipan bin Obur 

7. Anwar 

8. Iyus bin Inon 

9. Iyus Rizal bin Saepuloh 

10. Totok 

11. Dadang 

12. Rustiawan 

13. Endang.

(*)

Baca artikel TribunPriangan.com lainnya di Google News

Sumber: Tribun Priangan
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved