Ledakan Amunisi di Garut Makan Korban
Sosok Anwar Munawar Korban Ledakan di Garut, Kerap Ajak Jalan-jalan Cucu dan Beri Uang Jajan
Kini keluarga merasa kehilangan sosok Anwar Munawar sebagai kakek yang memiliki dua cucu dari pernikahan anak pertamanya.
Penulis: Jaenal Abidin | Editor: Dedy Herdiana
Laporan wartawan TribunPriangan.com, Jaenal Abidin
TRIBUNPRIANGAN.COM, GARUT - Anwar Munawar (52) menjadi salah seorang korban meninggal akibat ledakan saat pemusnahan amunisi kedaluwarsa di Desa Sagara, Kecamatan Cibalong, Kabupaten Garut, Senin (12/5/2025).
Korban yang merupakan warga Kampung Cikoneng, Desa Pameungpeuk, Kecamatan Pameungpeuk, ini sudah sebulan bekerja sebagai penggali lubang untuk peledakan amunisi kedaluwarsa tersebut.
Kini keluarga merasa kehilangan sosok Anwar Munawar sebagai kakek yang memiliki dua cucu dari pernikahan anak pertamanya.
Anwar bekerja sebagai tukang gali lubang di lokasi peledakan amunisi kedaluwarsa setelah diajak bekerja oleh sang kakak, Iyus asal Kampung Cidahon, Desa Jatimulya, Kecamatan Pameungpeuk, Kabupaten Garut, yang juga menjadi korban meninggal akibat ledakan amunisi di hari yang sama.
Baca juga: Endang Rahmat Korban Ledakan Amunisi di Garut Dikenal Penyayang, Kerap Video Call Anak Sebelum Kerja
"Kalau profesi bapak itu sebenarnya petani sama proyek rumah. Tapi setelah Lebaran diajak sama kakaknya untuk bekerja sebagai petugas tukang gali lubang bahan peledak amunisi," ucap Pendi (36) menantu Anwar ketika ditemui wartawan TribunPriangan.com, Selasa (13/5/2025).
Menurut Pendi, sosok mertuanya tersebut sangat dekat dengan kedua cucunya. Bahkan kerap memberikan uang jajan dan mengajak jalan-jalan.
"Bapak itu sangat deket sama cucu, makanya kita kehilangan banget dan suka ngasih uang saku serta ngajak jalan-jalan naik motor ke cucunya," kata Pendi.
Selain baik dan perhatian ternyata mertua orangnya humoris dan rame orangnya sering mencairkan suasana ketika kumpul dengan keluarga.
"Bapak baru kerja sesudah lebaran bareng adiknya, saya juga pernah ikut tapi cuma sekali aja karena serem liat ledakannya," tegasnya.
Baca juga: Kisah Haru Anak Mayor CPL Anda Rohanda, Selalu Dapat Kiriman Foto Kegiatan Sang Ayah Sebelum Gugur
Untuk sistem pembayarannya dilakukan setiap minggu dari pihak koordinator. Sedangkan pemungut besi tidak dikasih pesangon tapi menjual kembali hasil serpihan besi tersebut.
"Yang saya tahu kalau ada mungut banyak bisa ratusan orang itu kalau sudah diizinin TNI baru pada masuk area," tuturnya.
Keberadaan lokasi peledak bahan amunisi memang sudah lama ada, dan kejadian besar baru terjadi sekarang.
"Saya nikah tahun 2015 lokasi itu sudah ada dan ketika ada peledakan bahan amunisi, biasanya ada tiga lubang di lokasi yang sama," tegasnya. (*)
Baca juga: Detik-detik Keluarga Mendapat Kabar Meninggalnya Mayor CPL Anda Rohanda, Syok dan Pingsan
| Perjuangan Keluarga Korban Disposal Amunisi dari Gangguan Psikologis, Polisi Berikan Trauma Healing |
|
|---|
| Penampakan Boks Bekas Amunisi Tersimpan di Bangunan Kosong dan Samping Warung |
|
|---|
| Pemdes Sagara Beberkan Fakta Titik Lokasi Pemusnahan Amunisi Kedaluwarsa Ternyata Diapit Dua Kampung |
|
|---|
| KDM Soroti Ledakan Amunisi Kedaluwarsa di Garut: Sebaiknya Warga Sipil Tidak Dilibatkan Lagi |
|
|---|
| Soal Anak Korban Ledakan Dapat Bantuan Hingga Rencana Pemekaran Desa Sagara, Ini Kata Camat Cibalong |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.