Dinkes dan BPOM Tasikmalaya Bakal Lakukan Penyelidikan Dugaan Keracunan Menu MBG di Rajapolah

Buntut keracunan menu MBG di Rajapolah, Dinkes Kabupaten Tasikmalaya bakal melakukan penyelidikan terhadap bahan makanan bersama BPOM Tasikmalaya.

Penulis: Jaenal Abidin | Editor: Dedy Herdiana
Tribunpriangan.com/Jaenal Abidin
SELIDIKI MENU MBG - Kabid Pengawasan Bidang Pelayanan Kesehatan dan Tempat Usaha (Fasyankes) Dinkes Kabupaten Tasikmalaya, Epi Edward Lutpi saat ditemui, Jumat (2/5/2025). Dinkes dan BPOM Tasikmalaya akan selidiki menu MBG di Rajapolah. 

Laporan wartawan TribunPriangan.com, Jaenal Abidin 

TRIBUNPRIANGAN.COM, KABUPATEN TASIKMALAYA - Buntut keracunan menu MBG di Rajapolah, Dinkes Kabupaten Tasikmalaya bakal melakukan penyelidikan terhadap bahan makanan bersama pihak BPOM Tasikmalaya, Jumat (2/5/2025).

Hal ini dilakukan usai tim Dinkes bersama jajarannya melakukan peninjauan langsung ke Puskesmas Rajapolah dan melihat kondisi terkini pelajar yang masih mendapatkan penanganan medis usai mengalami keracunan menyantap menu MBG.

Kabid pengawasan bidang pelayanan kesehatan dan tempat usaha (Fasyankes) Dinkes Kabupaten Tasikmalaya Epi Edward Lutpi menjelaskan update terkini pihaknya mendapatkan tambahan pasien yang terdampak keracunan menu MBG.

"Sampai tadi pagi ada 27 terdampak dan itu sudah ditangani, dan ada beberapa pasien susulan tapi relatif baik kondisinya," ucap Epi ketika ditemui wartawan TribunPriangan.com, Jumat (2/5/2025).

Baca juga: Buntut Keracunan, Disdik Tasikmalaya Minta Program Makan Bergizi Gratis Dihentikan Sementara

Epi mengaku, pihaknya akan mengintegrasikan pelayanan ini terutama korban terdampak, dan sebagian kondisinya relatif stabil dan sudah pulang.

"Barusan yang pada datang itu keliatannya tidak terlalu berat, mudah-mudahan berangsur membaik dengan tertangani oleh tim kesehatan Puskesmas Rajapolah," ungkapnya.

Namun Dinkes dan unsur terkait bakal melakukan epidemiologi berapa besaran dampak, kedua memastikan tidak ada yang luput, dan ketiga sudah mengamankan sampel dan dikirimkan ke Dinas Kesehatan Provinsi Jabar.

Termasuk sampel makanan semua, nasi, lauk pauk, dalam jumlah tertentu sudah dibawa sebagai sampel pengujian di Laboratorium.

"Selain itu kami akan memeriksa sarana pengolahan, penambahan tambahan pangan, hingga cara pendistribusian, karena semua ini banyak kerawanan bahan baku, pengolahan dan pengkaji distribusi," jelas Epi.

Karena ada sebagian terdampak dan tidak, padahal dari sumber yang sama, mungkin saja distribusi yang berbeda.

"Kita melakukan penyelidikan epidemiologi bersama-sama dengan balai pengawas obat makanan Tasikmalaya," kata Epi. (*)

Baca juga: Update Pelajar Keracunan MBG, Disdik Tasikmalaya Catat Ada 400 Korban

 

 

Sumber: Tribun Priangan
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved