Naskah Khutbah Jumat

Naskah Khutbah Jumat 25 April 2025/ 26 Syawal 1446 H: Mencerdaskan Diri dengan Bertafakur

Berikut ini terdapat Naskah Khutbah Jumat 25 April 2025/ 26 Syawal 1446 H: Mencerdaskan Diri dengan Bertafakkur

Penulis: Lulu Aulia Lisaholith | Editor: ferri amiril
TribunJogja.com
KHUTBAH JUMAT TERBARU - Naskah Khutbah Jumat 25 April 2025/ 26 Syawal 1446 H: Mencerdaskan Diri dengan Bertafakkur. Ilustrasi sholat. (Dok: TribunJogja.com) 

الَّذِيْنَ يَذْكُرُوْنَ اللّٰهَ قِيَامًا وَّقُعُوْدًا وَّعَلٰى جُنُوْبِهِمْ وَيَتَفَكَّرُوْنَ فِيْ خَلْقِ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضِۚ رَبَّنَا مَا خَلَقْتَ هٰذَا بَاطِلًاۚ سُبْحٰنَكَ فَقِنَا عَذَابَ النَّارِ

Artinya: "(yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri, duduk, atau dalam keadaan berbaring, dan memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata), "Ya Tuhan kami, tidaklah Engkau menciptakan semua ini sia-sia. Mahasuci Engkau. Lindungilah kami dari azab neraka." (QS. Ali-Imran: 191)

Ibn Abbas Ra menceritakan ada satu kaum memikirkan tentang Dzat Allah SWT, lalu mereka ditegur oleh Nabi Muhammad SAW seraya berkata:

تَفَكَّرُوْا فِي خَلْقِ اللَّهِ وَلَا تَفَكَّرُوْا فِي اللَّهِ

Artinya: Berfikirlah tentang mahluk Allah SWT, jangan berpikir tentang Dzat Allah SWT.

Baca juga: Naskah Khutbah Jumat 18 April 2025: 5 Golongan yang Dikhawatirkan Su’ul Khotimah

Ada satu riwayat yang menyebutkan bahwa tafakkur satu jam lebih baik dari pada ibadah satu tahun.

تَفَكَّرُ سَاعَةً خَيْرٌ مِنْ عِبَادَةِ سَنَةٍ. رَوَاهُ إِبْنُ مَاجَه)

Hadirin Jama'ah Jum'at yang dirahmati Allah...

Banyak sekali anjuran bertafakkur baik di dalam Al-Quran maupun Hadits Nabi, ada kejadian yang begitu mengharukan, pada satu malam Nabi Muhammad SAW menangis, entah apa yang membuatnya sampai begitu. Datang Bilal Ra menghampirinya, lalu berkata: "Ada apa, ya Rasul, sampai engkau seperti ini? Bukankah engkau telah diampuni dosa-dosamu, yang terdahulu maupun yang akan datang?" Nabi berkata, "Celaka kamu, Bilal, bagaimana aku tidak menangis, sedangkan Allah SWT telah menurunkan padaku malam ini ayat:

إِنَّ فِي خَلْقِ السَّمَوَاتِ وَالأَرْضِ وَاخْتِلافِ اللَّيْلِ وَالنَّهَارِ لَآيَاتٍ لِأُولِي الْأَلْبَابِ

Kemudian Nabi melanjutkan perkataannya, "Sungguh celaka orang yang membaca ayat ini dan tidak tafakkur atau merenungkannya."

Baca juga: Naskah Khutbah Jumat 18 April 2025/ 20 Syawal 1446 H: Syawal dan Arti Kemenangan Sesungguhnya

Syekh al-Fudlail mengungkapkan bahwa tafakkur merupakan cermin yang memperlihatkan kebaikan dan keburukan kita. Pernah suatu ketika Nabi Ibrahim As ditanya, "Mengapa engkau terus menerus bertafakkur?" Beliau menjawab, "Tafakkur adalah inti dari akal."

Hadirin Jama'ah Jum'at yang dirahmati Allah...

Tidak samar lagi bagi kita, bahwa tafakkur adalah sumber pengetahuan. Namun kita hanya mengetahui keutamaannya saja dan tidak mengetahui apa sebenarnya tafakkur itu sendiri. Bagaimana caranya, tentang apa kita bertafakkur, dan apa buah yang bisa diperoleh dari bertafakkur. Imam Al-Ghazali mendefinisikan, tafakkur adalah merenungkan dua hal yang saling berkaitan sehingga bisa menghasilkan satu kesimpulan. Dalam hal ini madkhal (obyek) tafakkur ada empat macam:

Pertama, tentang kemaksiatan, hendaknya setiap saat kita merenung sudah berapa kesalahan yang kita lakukan pada hari ini, mulai dari pagi sampai malam, dan kesalahan-kesalahan pada hari kemarin. Sehingga dengan begitu kita akan menyesalinya dan segera bertaubat serta tidak akan mengulanginya. Dengan kata lain, kita kapan pun dan di mana pun senantiasa muhasabah (mengoreksi diri) sebagaimana kata Rasulullah SAW:

Halaman
1234
Sumber: Tribun Priangan
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved