Breaking News

Hukum Puasa Syawal

Bayar Hutang Puasa Ramadhan Dulu atau Puasa Syawal Dulu? Begini Penjelasan Hukumnya

Berikut ini terdapat penjelasan Bayar Hutang Puasa Ramadhan Dulu atau Puasa Syawal Dulu? Ini Hukumnya

Penulis: Lulu Aulia Lisaholith | Editor: ferri amiril
Kompas.com
HUKUM PUASA SYAWAL - IBayar Hutang Puasa Ramadhan Dulu atau Puasa Syawal Dulu? Ini Hukumnya. lustrasi keluarga buka puasa atau sahur saat Ramadhan. (Dok. Shutterstock/Drazen Zigic via Kompas.com) 

Prioritas dalam menjalankan kewajiban agama sangatlah penting dalam Islam. Jika seorang muslim mendahulukan puasa Syawal daripada puasa qadha Ramadan, maka sama saja mendahulukan yang sunah daripada yang wajib.

Mengutamakan kewajiban (fardhu) lebih penting daripada melakukan ibadah sunah, karena kewajiban merupakan perintah langsung dari Allah SWT.

Puasa Ramadan adalah kewajiban yang harus dipenuhi oleh setiap muslim yang mampu melaksanakannya. 

Jika seseorang memiliki puasa Ramadan yang belum diganti (qadha), maka menjadi lebih utama bagi mereka untuk segera melaksanakan puasa qadha tersebut sebelum menjalankan puasa sunah, seperti puasa Syawal.

Baca juga: Ingin Puasa Syawal Beriringan dengan Puasa Senin Kamis, Bolehkah? Ini Hukumnya

Seorang muslim yang mendahulukan puasa sunah Syawal juga tidak mendapatkan keutamaan puasa Syawal. Seperti yang dijelaskan dalam hadis nabi, untuk mendapatkan keutamaan puasa yang setara satu tahun penuh, seseorang harus menyelesaikan puasa Ramadan secara sempurna, baru diikuti dengan puasa enam hari di bulan Syawal.

Meski demikian, masih ada perbedaan pendapat di kalangan ulama terkait hal ini. Sebagian yang lain memperbolehkan mengakhirkan puasa qadha dan melaksanakan puasa Syawal terlebih dahulu. Para ulama yang menyatakan pendapat ini berhujjah dengan hadits Aisyah RA berikut,

كَانَ يَكُونُ عَلَىَّ الصَّوْمُ مِنْ رَمَضَانَ ، فَمَا أَسْتَطِيعُ أَنْ أَقْضِىَ إِلاَّ فِى شَعْبَانَ

Artinya: "Aku dahulu punya kewajiban puasa Ramadan dan aku tidak bisa membayar utang puasa tersebut kecuali pada bulan Syakban." (HR Bukhari, Muslim, dan Abu Dawud)

Kapan Bisa Melaksanakan Puasa Syawal

engerjakan puasa sunnah Syawal boleh dilakukan secara berturut-turut dan juga terpisah. Menurut Imam Syafi'i dan Imam Hanbali, diutamakan dilakukan secara berurutan. Sementara menurut Imam Maliki dan Imam Hanafi berpendapat pelaksanaan puasa ini disunnahkan tidak berurutan atau dua hari setiap satu pekan.

Puasa sunnah dapat dilakukan setelah perayaan Hari Raya Idul Fitri yakni pada tanggal 2 Syawal. Kenapa tidak tanggal 1 Syawal? Sebab, tanggal tersebut merupakan hari raya yang di mana adanya pelarang berpuasa pada hari tersebut.

Baca juga: BENARKAH Puasa Syawal Harus Dilakukan 6 Hari Secara Berturut-turut? Begini Ulasannya

Lantas, kapan batas akhir berpusa Syawal?

Untuk batas waktunya mengikuti akhir bulan Syawal yang berakhir pada tanggal 30. Umat Islam mempunyai kesempatan selama satu bulan untuk memilih hari tertentu atau digabungkan dengan puasa Senin Kamis, ayyamul bidh, hingga puasa Daud.

Niat Puasa Syawal

Membaca niat puasa Syawal sama seperti niat puasa pada umumnya, dimulai malam hari hingga terbitnya fajar. 

Namun, ada kebolehan untuk mengucapkan niat pada siang hari apabila lupa. Berikut ini bacaan niatnya:

1. Niat Puasa Syawal Malam Hari

Sumber: Tribun Priangan
Halaman 2 dari 4
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved