Tafsir dan Terjemahan Ayat Al Quran

Tafsir, Kisah dan Asbabun Nuzul Surah Al-Baqarah Ayat 101-110, Kisah Juang Dakwah Nabi Pada Masanya

Tafsir, Kisah dan Asbabun Nuzul Surah Al-Baqarah Ayat 81-90, Perjalanan Dakwah Nabi

Penulis: Lulu Aulia Lisaholith | Editor: ferri amiril
TribunPriangan.com
Tafsir, Kisah, dan Asbabun Nudzul Al-Quran Surah Al-Baqarah Ayat 101-110 - (Ilustrasi Pertengahan 2 Kitab Al-Quran (TribunPriangan.com/ Lulu Aulia Lisaholith)) 

TRIBUNPRIANGAN.COM - Al-Baqarah merupakan surah kedua dalam kitab suci Al-Quran.

Surah Al Baqarah adalah surah terpanjang dalam Al-Quran yang terdiri dari 286 ayat.

Nama Al Baqarah artinya sapi betina, yang menurut Tafsir Al Azhar, nama tersebut diambil dari kisah tentang Bani Israil yang kala itu diminta Nabi Musa mencari seekor sapi betina untuk disembelih, termaktub dalam ayat 67-74.

Namun kali ini, TribunPriangan akan mengulas tentang Tafsir pada ayat ke 110-120.

Tafsir Ayat 110-120 Surah Al-Baqarah

Baca juga: Tafsir, Kisah dan Asbabun Nuzul Surah Al-Baqarah Ayat 81-90, Kemungkaran Bani Israil

Ayat 101

“Dan ketika datang kepada mereka seorang Rasul dari sisi Allah yang membenarkan apa yang ada pada mereka, maka segolongan dari mereka yang diberi Kitab (Taurat) melemparkan Kitab Allah di belakang punggung mereka seolah-olah mereka tidak mengetahui.”

Ayat ini mengisahkan sikap sebagian Bani Israil yang tidak menerima Rasulullah SAW meskipun Rasul tersebut membenarkan ajaran yang terdapat dalam kitab mereka. Mereka menolak wahyu Allah dan kitab-Nya, serta menolak kebenaran yang dibawa oleh Rasulullah, padahal mereka mengetahui

Ayat 102

“Dan mereka mengikuti apa yang dibaca oleh setan-setan pada masa kerajaan Sulayman. Dan bukanlah Sulayman itu seorang kafir, tetapi setan-setan itulah yang kafir; mereka mengajarkan sihir kepada manusia dan apa yang diturunkan kepada dua malaikat di Babil (yaitu) Harut dan Marut, padahal keduanya tidak mengajarkan sihir kepada seorang pun, melainkan terlebih dahulu mengatakan: ‘Kami hanya cobaan, maka janganlah kamu kafir.’ Dan mereka mempelajari dari keduanya apa yang dapat memisahkan antara seorang suami dan istrinya. Dan mereka tidak membahayakan seorang pun dengan sihir itu melainkan dengan seizin Allah. Dan mereka mempelajari apa yang membahayakan mereka dan tidak memberi manfaat kepada mereka. Dan sesungguhnya mereka tahu bahwa barangsiapa yang membeli (ilmu sihir) itu, tidak akan memperoleh keuntungan di akhirat. Dan amat buruklah perbuatan mereka menjual diri mereka sendiri dengan ilmu sihir, sekiranya mereka mengetahui.”

Baca juga: Tafsir, Kisah dan Asbabun Nuzul Surah Al-Baqarah Ayat 71-80, Tanda Nyata Kebesaran Allah

Ayat ini menjelaskan tentang penyebaran sihir dan kejahatan yang dilakukan oleh sebagian orang pada masa lalu. Mereka mengikuti ajaran sihir yang diajarkan oleh setan-setan dan menuduh Nabi Sulayman AS sebagai seorang kafir, padahal Sulayman adalah seorang nabi yang saleh. Sihir yang diajarkan oleh Harut dan Marut adalah ujian dan cobaan untuk manusia, bukan untuk dipraktikkan. Sihir tidak bermanfaat dan dapat merugikan kehidupan akhirat seseorang.

Ayat 103

“Kalau sekiranya mereka beriman dan bertakwa, niscaya Allah akan memberikan pahala kepada mereka dan Allah Maha Pemberi Rahmat.”

Ayat ini mengingatkan bahwa jika mereka mau beriman dan bertakwa, Allah akan memberikan balasan yang baik dan penuh rahmat. Ini adalah ajakan kepada orang-orang untuk meninggalkan perbuatan buruk dan kembali kepada jalan yang benar.

Ayat 104

“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengatakan ‘ra’ina’ tetapi katakanlah ‘undzurna’ dan dengarkanlah. Dan bagi orang-orang kafir akan ada azab yang pedih.”

Baca juga: Tafsir, Kisah, dan Asbabun Nuzul Surah Al-Baqarah Ayat 51-60, Penekanan Tauhid di Masa Nabi Musa

Halaman
123
Sumber: Tribun Priangan
Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved