Atasi Banjir di Cimanggung , Hari ini Pemkab Sumedang  Keruk Sungai Cimande

Bupati Sumedang, Dony Ahmad Munir mengatakan, pihaknya akan mengerahkan sejumlah alat berat dan mengerahkan 200 personel

Penulis: Kiki Andriana | Editor: Dedy Herdiana
Tribunjabar.id/Kiki Andriana
TINJAU LOKASI BANJIR - Bupati Sumedang, Dony Ahmad Munir meninjau lokasi dan korban banjir Cimanggung, Kamis (13/3/2025) malam. 

Laporan Kontributor TribunJabar.id Sumedang, Kiki Andriana

TRIBUNPRIANGAN.COM, SUMEDANG - Pemerintah Kabupaten Sumedang telah menyiapkan strategi untuk mengatasi banjir yang kerap melanda empat desa di Kecamatan Cimanggung

Salah satu penyebab banjir di daerah itu, karena aliran Sungai Cimande mengalami penyempitan dan pendangkalan. 

Bupati Sumedang, Dony Ahmad Munir mengatakan, pihaknya akan mengerahkan sejumlah alat berat dan mengerahkan 200 personel untuk melakukan pengerukan endapan sungai Cimande.

"Sebagai penanganan jangka pendek,  pengerukan di Sungai Cimande sepanjang tiga kilometer akan dilakukan pada Minggu (16/3/2025), " kata Dony kepada TribunJabar.id, Sabtu (15/3/2025). 

Selain itu, kata Dony, Pemkab Sumedang telah mendirikan posko tanggap darurat yang berlokasi di depan Puskesmas Sawahdadap. 

Baca juga: Bupati Sumedang Pastikan Solusi Permanen untuk Banjir Cimanggung

Kemudian, katanya, selain normalisasi dengan pengerukan sedimentasi yang membuat dangkal sungai, Dony juga telah menyiapkan solusi jangka panjang.

Di antaranya penghijauan di kawasan hulu dan pembersihan bantaran sungai dari bangunan.  

"Perbaikan drainase akan segera dilakukan. Kami juga akan lakukan pelebaran sungai, dan pembuatan regulasi ketat terkait pembuangan air limbah," katanya. 

"Kita akan buat tanggul dan penguatan bantaran sungai dengan cara pemasangan bronjong di bantaran sungai yang rawan longsor dan pembuatan tanggul penahan banjir di wilayah padat penduduk," kata Dony, menambahkan. 

Dony menuturkan, Pemkab Sumedang akan membangun infrastruktur pengendali banjir berbasis teknologi, dan bekerja sama dengan pihak swasta dan akademisi.

"Kita juga akan melakukan monitoring dan evaluasi secara berkala dengan cara melakukan pemantauan rutin terhadap Sungai Cimande, dan menerapkan sistem peringatan dini berbasis teknologi untuk mendeteksi potensi banjir dan melakukan audit terhadap kebijakan yang telah diterapkan," ujarnya. (***Kiki Andriana***)

 

 

Sumber: Tribun Priangan
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved