Ramadan 2025

Naskah Kultum Tarawih Singkat 15 Ramadhan 1446 H/15 Maret 2025: 3 Hal yang Membatalkan Pahala Puasa

Berikut Naskah Kultum Tarawih Singkat 15 Ramadhan 1446 H/15 Maret 2025: 3 Hal yang Membatalkan Pahala Puasa

Tribunpontianak.co.id/ENDRO
NASKAH KULTUM RAMADHAN - Naskah Kultum Tarawih Singkat 15 Ramadhan 1446 H/15 Maret 2025: 3 Hal yang Membatalkan Pahala Puasa 

TRIBUNPRIANGAN.COM – Tribuners, di bulan suci Ramadhan ini, yuk kita selalu isi dengan beragam kegiatan penambah iman dan pahala.

Salah satu amalan penambah iman di bulan Ramadhan adalah mendengar kultum dari penceramah.

Kultum adalah akronim dari kuliah tujuh menit yang berisi pesan atau nasihat kebaikan kepada sesama muslim di depan umum.

Kultum biasanya disampaikan oleh pendakwah, ustaz, tokoh atau para bapak yang memiliki tanggung jawab untuk mengisi sesi tersebut.

Nah, di bulan Ramadhan, kultum biasanya mudah ditemui di bulan ramadhan dan disampaiakan sebelum buka puasa, sebelum tarawih atau sesudah subuh.

Berikut ini dia naskah kultum tarawih singkat Ramadhan 1446 H/2025 singkat terbaik untuk 15 Ramadhan.

Baca juga: 5 Naskah Kultum Tarawih Ramadhan 1446 H, dengan Makna Mendalam Tentang Puasakan Seluruh Organ Tubuh

Kultum Tarawih 15 Ramadhan 1446 H     

Judul: 3 Hal yang Membatalkan Pahala Puasa

 

Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh Alhamdulillahi robbil alamin

Puji syukur atas kehadiran Allah Swt atas segala nikmat yang diberikan sehingga kita semua berkumpul di sini dalam keadaan sehat wal afiat. Tak lupa shalawat serta salam sentiasa kita peruntukkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW.

Baca juga: 3 Kultum Ramadhan 1446 H: Bertema Ramadhan dan Keistimewaannya Cocok Disampaikan di Malam ke 11-20

Hadirin yang senantiasa dalam lindungan Allah Swt

Alhamdulillah kita telah memasuki hari ketiga puasa Ramadhan. Tentu banyak hal yang telah dilakukan selama puasa berjalan sejak hari pertama. Dan yang perlu mendapat perhatian adalah terkait hal yang membatalkan pahala puasa. Sehingga puasa tidak semata menggugurkan kewajiban.

Karena ujung dari diwajibkannya puasa adalah melahirkan insan bertaqwa, maka sudah selayaknya harus menjadi sebuah momentum untuk meninggalkan maksiat. Sehingga jangan sampai puasa hanya mendapatkan haus dan lapar. Hal ini sebagaimana hadits Rasulullah:

كَمْ مِنْ صَائِمٍ لَيْسَ لَهُ مِنْ صِيَامِهِ إِلَّا الْجُوْع وَالْعَطْش

Artinya: Betapa banyak orang yang berpuasa namun dia tidak mendapatkan sesuatu dari puasanya kecuali rasa lapar dan dahaga. (HR An-Nasa'i).

Hadits di atas secara jelas memberikan suatu pengertian bahwa betapa banyak orang melakukan puasa dan sukses mencegah dirinya dari hal-hal yang membatalkan puasa, hanya saja tidak mendapatkan pahala. Lantas apa saja penyebab yang bisa menghilangkan pahala puasa?

Dalam kitab Al-Fawaidul Mukhtarah li Saliki Tariqil Akhirah memberikan tiga penafsiran terkait hadits di atas.

Baca juga: 30 Contoh Tema Kultum Beragam, Bisa Jadi Referensi di Bulan Suci Ramadhan 2025

1. Tetap Melakukan Tindakan Buruk

Orang berpuasa tapi tidak meninggalkan pekerjaan-pekerjaan yang bisa menghilangkan pahala puasa, seperti, menggunjing orang lain, mengadu domba, dan berbohong. Alasan ini sebagaimana yang disampaikan oleh Rasulullah dalam sebuah hadits:

خمسٌ يُفطِرن الصّائِم: الغِيبةُ، والنّمِيمةُ، والكذِبُ، والنّظرُ بِالشّهوةِ، واليمِينُ الكاذِبةُ

Artinya: "Lima hal yang bisa membatalkan pahala orang berpuasa: Membicarakan orang lain, mengadu domba, berbohong, melihat dengan syahwat, dan sumpah palsu." (HR Ad-Dailami).

Baca juga: Naskah Singkat Kultum Subuh 14 Ramadhan 1446 H/14 Maret 2025: Ghibah di Bulan Suci Ramadhan

2. Ingin Dipuji

Dalam hati orang yang berpuasa ada sifat riya' (ingin dipuji oleh orang lain) atau merasa bahwa dirinya lebih baik dari yang lain. Karena ini juga dapat menghilangkan pahala puasa.

Untuk poin ini, Habib Zain bin Smith menyampaikan suatu hikayat. Pada suatu hari ada seseorang yang menghadiri majelis Syekh Abdul Qadir al-Jailani, kemudian dihidangkan di hadapannya suatu makanan. Syekh Abdul Qadir berkata: "Makanlah!" "Saya puasa," jawab orang tersebut. "Makanlah! Saya akan menjamin pahalamu satu hari penuh dan diterima di hadapan Allah Subhanahu Wata'ala," lanjut Syekh Abdul Qadir.

Ternyata orang tersebut tidak mau. "Makanlah! Saya akan menjamin pahalamu satu bulan penuh dan diterima di hadapan Allah subhanahu wata'ala," tegas Syekh Abdul Qadir. Namun, lagi-lagi orang tersebut tidak mau. Syekh Abdul Qadir kembali mengatakan: "Makanlah! Saya akan menjamin pahalamu satu tahun penuh dan diterima di hadapan Allah subhanahu wata'ala." Namun, sikap seperti pertama saat ia datang tidak kunjung berubah, dan tidak mau makan apa yang dihidangkan di hadapannya. Dengan itulah, akhirnya Syekh Abdul Qadir mengatakan: "Tinggalkanlah, engkau telah hina di hadapan Allah subhanahu wata'ala." Dan setelah kejadian itu orang tersebut menjadi Nasrani bahkan mati dalam keadaan kafir, naudzubillah.

Kisah ini berlaku dalam konteks puasa sunnah, tidak dalam puasa fardhu. Sebab, dalam puasa fardhu seseorang tidak boleh berbuka sepanjang tidak ada alasan yang bisa dibenarkan. Membatalkan puasa wajib hanya karena menjadi tamu tidak diperkenankan, kecuali dalam kasus puasa sunah.

Baca juga: Naskah Singkat Kultum Subuh 14 Ramadhan 1446 H/14 Maret 2025: Menjaga Lisan dari Ghibah

3. Berbuka dengan yang Haram

Termasuk sesuatu yang bisa menghilangkan pahala puasa adalah berbuka puasa dengan sesuatu yang haram. Di samping bisa menghilangkan pahala puasa, lebih dari itu berbuka dengan sesuatu yang haram juga bisa membuat seseorang merasa berat untuk melakukan suatu ibadah, sehingga akan sangat mudah meninggalkannya. Dengan kata lain, berbuka puasa dengan makanan haram bisa membuat diri seseorang yang puasa malas beribadah.

 

Harus disadari bahwa ketiga hal tadi sangat berdampak negatif bagi orang yang melakukan puasa. Karena, jika tetap melakukannya, orang yang berpuasa hanya bisa melakukan puasa tanpa mendapatkan pahalanya.

Demikianlah ceramah yang dapat saya sampaikan, lebih dan kurangnya mohon dimaafkan.

Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.

 

Nah Tribuners, itu dia kultum tarawih Ramadhan 1446 H/2025 singkat terbaik untuk 15 Ramadhan yang bertepatan dengan 15 Maret 2025. Semoga bermanfaat. (*)

 

Simak berita update TribunPriangan.com lainnya di: Google News

Sumber: Tribun Priangan
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved