Kalender Oktober 2025: Tanggal 8 Masuk Hari Penting Nasional, Apakah Libur? Cek SKB 3 Menteri

TRIBUNPRIANGAN.COM - Berikut ini dijelaskan tentang Kalender Oktober 2025: Tanggal 8 Masuk Hari Penting Nasional, Apakah Libur? Cek SKB 3 Menteri.

Ingat pekan kedua Oktober 2025 hampir sampai.

Itu artinya akan ada sederet hari nasional dan jadwal libur akhir pekan yang akan berlangsung.

Adapun, seperti yang diketahui, bulan Okrober 2025 dimulai pada pertengahan pekan yakni hari Rabu.

Masyarakat makin dibuat resah dengan kabar jika Oktober nanti akan sama dengan September 2025 yang juga minim jadwal libur alias, absen dari tanggal merah dan cuti bersama lainnya.

Pasalnya, berdasarkan Surat Keputusan Bersama (SKB) 3 Menteri tentang Hari Libur Nasional dan Cuti Bersama Tahun 2025, tidak terdapat hari libur nasional maupun cuti bersama di bulan Oktober 2025.

Itu artinya tidak tersedia jadwal libur pada minggu pertama, selain libur regional pada Sabtu dan Minggu di akhir pekan.

Baca juga: Kalender Bulan Oktober 2025: Daftar Hari Penting Nasional di Akhir Pekan

Meskipun tidak ada tanggal merah, bulan Oktober tetap dipenuhi dengan berbagai peringatan penting baik di tingkat nasional maupun internasional yang memiliki makna edukatif dan historis.

Dimana berbagai peringatan ini tetap menjadi momentum reflektif bagi masyarakat untuk mengenang sejarah, menghargai profesi, dan memperkuat nilai-nilai sosial budaya.

Selain itu, peringatan seperti Hari Sumpah Pemuda dan Hari Santri Nasional juga menjadi pengingat penting akan semangat perjuangan dan kontribusi generasi muda serta komunitas pesantren bagi bangsa Indonesia.

Adapun yang terdekat nanti akan ada hari nasional tepat di tanggal 8 Oktober 2025.

Lantas tangal apa itu?

Baca juga: Kalender Oktober 2025, SKB 3 Menteri HUT ke-80 TNI Bertepatan dengan Hari Minggu

8 Oktober Hari Nasional Apa?

Sekedar informasi, setiap tanggal 8 Oktober, Indonesia memperingati Hari Tata Ruang Nasional (HANTARU). 

Peringatan ini menjadi momentum penting untuk mengingatkan seluruh masyarakat, terutama para perencana wilayah dan kota, akan pentingnya penataan ruang yang baik, berkelanjutan, dan berkeadilan bagi seluruh rakyat Indonesia.

Peringatan ini juga menjadi wadah bagi pemerintah pusat dan daerah, akademisi, serta masyarakat untuk bersama-sama meninjau kembali bagaimana ruang di sekitar mereka dimanfaatkan dan dikelola.