Temuan Damkar Kota Taskimalaya Setahun Lalu Tak Digubris, Hydrant Tak Ada Air Hanya Aksesoris

Temuan Damkar Kota Taskimalaya Setahun Lalu Tak Digubris, Hydrant Tak Ada Air Hanya Aksesoris

Penulis: Jaenal Abidin | Editor: ferri amiril
istimewa/screencapture google
TEMUAN - Temuan Damkar Kota Taskimalaya Setahun Lalu Tak Digubris, Hydrant Tak Ada Air Hanya Aksesoris 

Laporan Wartawan TribunPriangan.com, Jaenal Abidin 


TRIBUNPRIANGAN.COM, KOTA TASIKMALAYA - UPTD Pemadam Kebakaran dan BPBD Kota Tasikmalaya melakukan pengecekan ke sejumlah fasilitas kantor dinas yang berada di kompleks pemerintahan Kota Tasikmalaya, pada Kamis (6/3/2025).

Pengecekan ini dilakukan mulai dari box hydrant berupa selang, hydrant dan rumah pompa di setiap kantor Dinas.

Petugas mengecek ke gedung Setda, DPMTSP, Mall pelayanan, inspektorat dan kantor satpol pp yang ada di komplek kantor Pemerintah Kota Tasikmalaya.

Kepala Pelaksana BPBD Ucu Anwar menjelaskan, hasil pemeriksaan pihaknya menemukan sejumlah fasilitas hydrant hingga jaringannya tak berfungsi.

"Kami menemukan banyak kelemahan di setiap gedung, terutama gedung yang berhubungan dengan pelayanan publik, di sana hanya tersedia alat pemadam api ringan (Apar) itupun dengan kondisi yang sudah tidak bagus," tegasnya.

Dirinya pun menyesalkan seharusnya fasilitas di setiap gedung harus bisa diganti, jangan sampai tidak ada perbaikan.

"Untuk serbuk Kimia atau Dry Chemical Powder Fire Extinguisher pun sudah harus diganti, karena tidak memungkinkan daya padamnya memenuhi standar yang bagus," ungkap Ucu.

Pihaknya menyesalkan hasil temuan dan akan disampaikan ke pimpinan atau pengelola gedung, bahwa hydrant dan box hydrant sejatinya diisi dengan kapasitasnya.

"Kami menemukan fakta di lapangan bahwa box hydrant itu kosong dan tidak terkoneksi dengan jaringan air dan tidak ada selangnya," tegasnya.

Seharusnya di setiap gedung bisa memiliki sistem keamanan yang baik, tapi malah diabaikan dan tak ada perbaikan.

"Ini sangat miris, di gedung yang seharusnya menjaga keamanan justru ini abai terhadap aspek keamanan," ungkap Ucu.

Ini akan menjadi kesulitan ketika ada proses pemadaman, karena peralatan sejatinya tidak ada pada tempatnya hingga tak terkoneksi ke air.

Yang kedua ada gedung terpasang alat untuk mendeteksi dan memadamkan api secara otomatis malah tidak berfungsi.

"Fire alarm itu hanya aksesoris, dan semuanya hanya omong kosong belaka, dan ini memungkinkan kita melakukan protes bahwa itu tidak bagus. Karena itu bukan aksesoris dan wajib ada untuk menjadi pengingat ketika ada kejadian kebakaran," katanya. 

Halaman
12
Sumber: Tribun Priangan
Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved