Wali Kota dan Wakil Wali Kota Tasikmalaya, Viman dan Diky Dikirim Karangan Bunga Sampah Plastik

Menurut Ketua Komunitas Cermin yang akrab disapa Acong, sekarang Wali Kota dan Wakil Wali Kota Tasikmalaya harus bisa menyelesaikan masalah sampah.

|
Penulis: Jaenal Abidin | Editor: Dedy Herdiana
Tribunpriangan.com/Jaenal Abidin
KARANGAN BUNGA SAMPAH - Komunitas Cermin menggelar aksi di halaman Bale Kota Tasikmalaya dengan memberikan karangan bunga dari sampah dan pohon beringin untuk pemimpin baru Kota Tasikmalaya, Viman-Diky, Senin (24/2/2025). Aksi tersebutkan dikaitkan dengan momen HPSN yang diperingati setiap 21 Februari. 

Laporan wartawan TribunPriangan.com, Jaenal Abidin 

TRIBUNPRIANGAN.COM, KOTA TASIKMALAYA - Sejumlah anggota Komunitas Cermin melakukan aksi memberikan karangan bunga ke pemimpin baru Kota Tasikmalaya, Wali Kota Viman Alfarizi dan Wakil Wali Kota Diky Chandra.

Aksi unjuk rasa tersebut dilakukan dalam rangka memperingati Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN), yang berlangsung di area komplek Bale Kota, Senin (24/2/2025).

Dalam aksinya, Komunitas Cermin datang ke Kantor Pemerintah Kota Tasikmalaya dengan membawa karangan bunga dari sampah plastik. Hal unik itu dilakukan untuk menyapa wajah baru pemimpin Kota Tasikmalaya.

Karangan bunga dari sampah plastik tersebut, menjadi penanda bahwa masalah sampah harus menjadi perhatian serius dari pemerintah Kota Tasikmalaya dan warga Kota Tasikmalaya.

"Ini sangat simbolik yah, bahwa 21 Februari itu peringatan Hari Peduli Sampah Nasional dan di Kota Tasikmalaya terkait persoalan sampah tidak selesai-selesai," ungkap Ketua Komunitas Cermin Tasikmalaya, Ashmansyah Timutiah kepada wartawan TribunPriangam.com.

Baca juga: Fenomena Gas Metana TPA Ciangir Tasikmalaya, Faza: Bisa Jadi Peluang Atau Bencana

Menurut Ketua Komunitas Cermin yang akrab disapa Acong, sekarang Wali Kota dan Wakil Wali Kota Tasikmalaya harus bisa menyelesaikan masalah sampah.

Tak hanya itu persoalan lain pun sudah seperti sampah membludak penuh. Seperti persoalan korupsi, kemiskinan, persoalan narkoba hingga LGBT itu menumpuk. 

"Tidak ada wali kota sebenarnya, kalau tidak mampu memberikan solusinya," tegasnya.

Bahkan Komunitas Cermin memberikan pohon beringin yang nantinya bisa ditanam sebagai simbol pemerintahan bisa tumbuh dan memberikan manfaat bagi masyarakat.

"Pemberian pohon ini bisa ditanam, karena pemerintah itu harus seperti pohon tumbuh keatas dan juga tumbuh kebawah, dan ditengah-tengah masyarakat dibawah pohon akan mendapatkan manfaatnya. Pohon tumbuh kebawah akan mengakar budayanya dan masyarakat akan tersejahterakan, itulah pesan yang disampaikan ke Pemerintah Kota Tasikmalaya yang baru," papar Acong.

Baca juga: PMII Unsil Geruduk Bale Kota Tasikmalaya, Minta Tangani Serius Pencemaran Limbah Milik TPA Ciangir

Komunitas Cermin juga melihat kondisi masalah sampah di Kota Tasikmalaya sudah sangat memprihatinkan dan harus segera dicarikan formulanya dari Pemerintah yang baru. 

"Sangat memprihatinkan dan sudah bertahun-tahun tak ada solusi. Jangan sampai bencana seperti 21 Februari 2005 di Leuwigajah, akan menjadi bencana di Kota Tasikmalaya. Maka siap-siap kita menunggu bencana di Kota Tasikmalaya," kata Acong.

Disebutkannya saat ini keberadaan TPA Ciangir menjadi lokasi pembuangan sampah. Padahal seharusnya ada manfaatnya, jangan dibiarkan menumpuk dan menjadi bencana.

"Sekarang masyarakat sudah mendapat limbah dari Ciangir, jadi sudah sangat parah, dan tidak perlu ada wali kota kalau persoalan sampah saja tidak bisa diselesaikan," tutupnya. (*)

Baca juga: Dicky Candra Tekankan Penguatan Wawasan Kelokalan dalam Pendidikan Guna Bangun Kota Tasikmalaya

 

 

Sumber: Tribun Priangan
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved