Tol Getaci

Nasib Proyek Tol Getaci Terancam Tidak Lanjut? Begini Kabar Terbarunya

Pasalnya, proyek skema Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU) tersebut memiliki porsi dukungan konstruksi (dukon) yang besar.

|
Editor: Dedy Herdiana
istimewa/canva.com
NASIB TOL GETACI - Ilustrasi proyek pembangunan jalan Tol Getaci dari canva.com. Kini muncul kabar terbaru tentang proyek jalan Tol Getaci yang diungkap oleh Pembiayaan Infrastruktur Kementerian Pekerjaan Umum (PU). 

TRIBUNPRIANGAN.COM - Berikut ini kabar terbaru tentang nasib proyek pembangunan Jalan Tol Gedebage-Tasikmalaya-Ciamis ( Tol Getaci) dari Direktur Jenderal Pembiayaan Infrastruktur Kementerian Pekerjaan Umum (PU), Rachman Arief Dienaputra.

Tersendat-sendatnya proyek Tol Getaci ini mulai tercium sejak jelang akhir tahun 2023, saat mundurnya salah satu konsorsium BUMN pemenang tender.

Hingga muncul konsorsium yang dinyatakan tidak lulus prakualifikasi tender pada tender ulang di tahun 2024.

Di sisi lain muncul pula kabar bahwa Tol Getaci yang tadinya sampai Cilacap berubah menjadi sampai Ciamis. Serta kemudian muncul pula kabar Tol Getaci akan dipecah-pecah proyeknya, dengan contoh Gedebage-Tasikmalaya dan Tasikmalaya-Ciamis.

Kini muncul kabar terbaru bahwa Tol Getaci ternyata akan dievaluasi ulang. 

Pasalnya, proyek skema Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha ( KPBU) tersebut memiliki porsi dukungan konstruksi (dukon) yang besar.

Artinya, selain dibiayai oleh badan usaha sebagai investor, proyek tersebut juga memerlukan suntikan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).

Baca juga: 28 Desa dan 6 Kecamatan di Kabupaten Bandung Tersambar Tol Getaci, Ini Nama Desanya?

Dirjen Pembiayaan Infrastruktur Kementerian Pekerjaan Umum (PU), Rachman Arief Dienaputra dikutip dari Kompas.com, mengatakan bahwa dukon yang diberikan untuk Tol Getaci lebih dari separuh biaya proyek.

"Kemarin saya lapor Pak Menteri, saat ada kebutuhan dukon yang cukup besar itu harus kita evaluasi dulu karena kita alokasinya sekarang sangat terbatas, apakah dimungkinkan dukonnya Rp 4 triliun-Rp 5 triliun," ucap Rachman Arief di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (13/02/2025).

Proyek Tol Getaci dianggap cukup menantang karena bentang geografis pegunungan, terutama di kawasan Bandung-Garut, sehingga membutuhkan investasi yang cukup besar. Pihaknya akan terus memonitoring serta mengevaluasi proyek tol ini.

"Lebih, Karena Bandung-Garut yang paling mahal. Bandung-Garut itu konstruksinya yang paling mahal karena Lokasinya. Kita evaluasi terus, makanya BPJT nanyain. Nanti saya koordinasi dengan Pak Dirjen Binamarga Untuk nanya ke Pak Menteri, Pak ini kira-kira go or no go?" sebutnya di hadapan media.

Baca juga: Jalan Penunjang Tol Getaci di Kota Tasikmalaya Rampung, Bakal Terhubung dengan Jalan Mashudi

Baca juga: Pembangunan Tol Getaci Mundur dari Target, Proses Pembebasan Lahan Tetap Berlanjut

Sebagai informasi, rencana awalnya Tol Getaci sepanjang 206,65 Km membentang sampai Cilacap dan akan mulai dibangun pada akhir tahun 2022.

Kemudian pemerintah menyatakan bahwa Tol Getaci ini hanya akan sampai Ciamis, tidak lintas provinsi. Sehingga yang tadinya Tol Getaci memiliki panjang 206,65 Km, berubah menjadi 108 Km

Pemerintah akhirya buka suara soal nasib pembangunan tol Getaci (Gedebage-Tasikmalayas-Ciamis). Proyek jalan tol ini merupakan tol terpanjang di RI dengan panjang 108 Km.

Setelah itu muncul lagi pernyataan bahwa proyek Tol Getaci ini akan dipecah-pecah, karena dianggap terlalu panjang. Sehingga muncul usulan seperti rute Gedebage ke Tasikmalaya dan Tasikmalaya ke Ciamis

Halaman
123
Sumber: Tribun Priangan
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved