Ramadan 2025

Begini Hukum Jika Telat atau Melalaikan Puasa Qadha

Berikut Ini Dia Hukum Jika Telat atau Melalaikan Puasa Qadha Hingga Ramadhan Tiba

TribunWow.com
PUASA QADHA RAMADHAN - Puasa Qadha adalah Tindakan Mengganti Hari Ibadah Puasa yang Ditinggalkan. Ini Hukum Jika Telat atau Melalaikan Puasa Qadha Hingga Ramadhan Tiba 

TRIBUNPRIANGAN.COM – Tribuners, tentunya hanya tinggal hitungan hari saja, umat muslim akan segera memasuki bulan yang suci yaitu bulan Ramadhan 1446 H/2025.

Ramadhan adalah bulan yang mulia dan penuh berkah. Di bulan Ramadhan, segala amalan akan dilipatgandakan.

Agar dapat meraih pahala dan beribadah dengan maksimal, tentu perlu upaya terbaik untuk mencapainya

Pada bulan Ramadhan, seluruh umat muslim melaksanakan puasa sebagai ibadah wajib.

Oleh karena itu, seluruh umat muslim semestinya menunaikan ibadah puasa selama 30 hari penuh.

Baca juga: Segera Qadha Puasa Sebelum Ramadhan Tiba, Berikut Tata Cara Niatnya

Namun dalam hal ini, terdapat pengecualian bagi kaum wanita. Terdapat beberapa golongan orang yang tidak diwajibkan berpuasa.

Sehingga, bagi yang berhalangan puasa diwajibkan untuk mengganti atau membayar utang puasa Ramadhan di kemudian hari.

Mengganti puasa Ramadhan atau qadha puasa ini dapat dilakukan setelah hari raya Idulfitri atau saat memasuki bulan Syawal.

Namun bagaimana hukum jika telat mengganti atau qadha puasa hingga Ramadhan tiba?

Baca juga: Segera Qadha Puasa Sebelum Ramadhan Tiba, Ini Hukum, Konsekuensi, dan Denda jika tak Dilaksanakan

Hukum Telat Qadha Puasa hingga Ramadhan Tiba

Tribuners, tentunya melaksanakan utang puasa atau mengganti utang puasa adalah sebuah kewajiban bagi umat muslim.

Utang puasa ini harus dibayarkan sebelum memasuki bulan Ramadhan di tahun berikutnya.

Namun, bagaimana hukum telat qadha puasa hingga Ramadhan tiba?

Baca juga: Segera Bayar Utang Puasa Ramadhan dengan Lakukan Qadha Puasa, Berikut Niat dan Tata Caranya

Nah, kadang ada diantara kita yang lupa atau pun memiliki beberapa alasan belum menunaikan utang qadha puasa Ramadhan hingga akhirnya Ramadhan kembali datang.

Kadang-kadang juga ada alasan lain, seperti seperti bersikap apatis, gegabah, atau sengaja melalaikan kewajiban qadha puasa.

Dalam hal ini, puasa yang ditinggalkan sampai tiba Ramadhan berikutnya, dan dilakukan tanpa alasan yang sah seperti apatis atau gegabah, maka hukumnya haram atau berdosa.

Baca juga: Masih Punya Utang Puasa? Segera Lakukan Qadha Puasa Ramadhan, Berikut Niat dan Tata Caranya

Sedangkan jika penangguhan tersebut diakibatkan lantaran udzur yang menghalanginya seperti sakit, maka tidak berdosa.

Dalam riwayat lain, disebutkan:

1. Jika belum melunasi utang puasa (qadha’) karena uzur, maka hanya berkewajiban qadha' puasa saja.

2. Jika tidak melunasi utang puasa (qadha’) tanpa adanya uzur, maka harus qadha’ dan bayar fidyah.

(قوله تأخير القضاء) أي فمن فاته شيء من رمضان لم يجز له تأخير قضائه فإن اخر من غير عذر حتي دخل رمضان أخر إثم ولزمه مع القضاء لكل يوم مد هذا مذهبنا كمالك وأحمدYang Artinya: Barang siapa yang meninggalkan puasa Ramadhan maka tidak boleh mengakhirkan qadha'nya, jika mengakhirkan tanpa uzur sampai memasuki bulan Ramadhan maka hukumnya berdosa, wajib mengqadla', dan bayar fidyah satu mud perharinya, ini madzhab kami (Syafi'i) seperti Imam Malik, dan Imam Ahmad bin Hanbal (Al-Tarmusi, juz 4, halaman: 290)

Baca juga: Sudah Bayar Hutang Puasa Ramadhan Tahun Lalu? Ayo Puasa Qadha, Berikut Niatnya

Kewajiban Membayar Puasa dan Fidyah

Nah Tribuners, setelah mengetahui hukum jika melalaikan puasa qadha Ramadhan, kamu harus mengetahui apa saja yang perlu dilakukan untuk melunasi kewajiban tersebut.

Orang yang tidak mengganti puasa hingga Ramadhan tiba, maka wajib wajib mengganti puasa dan membayar fidyah sebesar satu mud dikalikan jumlah hari utang puasa.

Satu mud setara dengan 543 gram menurut Malikiyah, Syafi’iyah, dan Hanabilah. Sementara menurut Hanafiyah, satu mud seukuran dengan 815,39 gram bahan makanan pokok seperti beras dan gandum.

Baca juga: Segera Tuntaskan Qadha Puasa Sebelum Ramadhan 1446 Hijriah, Begini Bacaan Buka Puasa

Namun, kewajiban membayar fidyah terdapat perbedaan pendapat ulama. Pendapat pertama menyebutkan bahwa penundaan qadha puasa hingga tiba bulan Ramadan berikutnya tidak diwajibkan pembayaran fidyah, baik karena alasan uzur atau tidak. Dalam hal ini, jika ada kesempatan, maka utang puasa harus dibayarkan secepatnya.

Sementara pendapat lain, menyebutkan bahwa penundaan qadha puasa hingga tiba bulan Ramadan berikutnya terdapat rincian hukum secara khusus.

Jika penangguhan tersebut karena alasan udzur, maka tidak diwajibkan membayar fidyah. Sedangkan jika penangguhan tersebut tanpa udzur, maka menjadi sebab diwajibkannya fidyah. (*)

 

Simak berita update TribunPriangan.com lainnya di: Google News

Sumber: Tribun Priangan
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved