Koperasi Kulit Sukaregang Garut Dapat Perhatian Khusus dari Anggota Komisi VI DPR RI
Kata Imas Aan Ubudiah peran koperasi memiliki potensi besar untuk meningkatkan daya saing produk kulit lokal di pasar nasional maupun internasional.
Penulis: Sidqi Al Ghifari | Editor: Dedy Herdiana
Laporan Kontributor TribunPriangan.com Garut, Sidqi Al Ghifari
TRIBUNPRIANGAN.COM, GARUT - Koperasi kulit di Kawasan Industri Kulit Sukaregang, Kabupaten Garut, Jawa Barat didorong untuk terus berinovasi agar naik kelas untuk mampu bersaing di pasar nasional maupun internasional.
Salah satu langkah strategis yang diambil adalah peningkatan kualitas dan peran koperasi sebagai penggerak utama industri ini.
Anggota Komisi VI DPR RI, Imas Aan Ubudiah mengatakan, peran koperasi memiliki potensi besar untuk meningkatkan daya saing produk kulit lokal di pasar nasional maupun internasional.
"Maka terus perhatikan, koperasi di Sukaregang memiliki potensi luar biasa untuk dikembangkan. Kita mendorong agar mereka dapat terus berinovasi dan memperluas pasar, sehingga dampak ekonomi yang lebih luas bagi masyarakat Garut,” ujar Imas saat ditemui Tribunjabar.id usai menghadiri acara Grand Opening Piazza Firenze, Rabu (15/1/2025) sore.

Baca juga: Wamenkop Berkunjung ke Piazza Firenze di Garut, Terkesima dengan Gaya Baru Industri Kulit Sukaregang
Ia menuturkan, saat ini Kementerian Koprasi mendapatkan anggaran tambahan sebanyak 10 triliun rupiah untuk membantu koprasi di seluruh Indonesia.
Perempuan yang kerap disapa Teh Imas itu berharap anggaran sebesar itu bisa diserap oleh warga Garut, untuk menambah kreativitas agar mampu berinovasi khususnya di era digital saat ini.
"Ya kita awasi, saya harap warga Garut bisa memaksimalkannya, ini juga perlu dorongan yang kuat dari Pemda, dari DPRD, hayu kita sama-sama kawal industri ini lebih mendunia lagi," ungkapnya.
Wakil Menteri Koperasi (Wamenkop) Ferry Juliantono mengatakan dari total 70 ribu ton produksi kulit nasional, sekitar 25 persen berasal dari Garut, diantaranya terdapat 284 industri penyamakan kulit dan 380 industri non-penyamakan yang dikelola oleh koperasi-koperasi.
"Oleh karenanya, kita akan memberikan bantuan alat pengolahan limbah di industri kulit ini, kita sudah menemukan teknologinya,," jelas Ferry.
Guna meningkatkan mutu produk kulit di Garut, phaknya mendorong Lembaga Pengelola Dana Bergulir KUMKM (LPDB-KUMKM) untuk memperkuat modal Koperasi Artisan Kulit Indonesia sebagai pengelola gedung Piazza Firenze.
Apalagi menurutnya, Kementerian Koprasi saat ini mendapat tambahan anggaran. Tambahan anggaran tersebut diharapkannya dapat diserap dengan baik.
"Kemenkop mendapatkan tambahan anggaran sebesar 10 triliun yang dikelola LPDB-KUMKM untuk mendukung koperasi-koperasi produktif di sektor riil, termasuk Koperasi Artisan Kulit Indonesia," tandasnya.
Baca juga: Syakur-Putri jadi Bupati-Wakil Bupati Garut Terpilih, Bakal Ngebut di 100 Hari Kerja & Minta Kompak
37 Desa dan 7 Kecamatan di Kabupaten Garut Terbabat Tol Geta, Ini Nama Desanya |
![]() |
---|
657 Pelajar Korban Keracunan MBG di Kadungora Garut, Bupati Stop SPPG dan Keluarkan Surat Edaran |
![]() |
---|
Buntut 657 Pelajar Alami Keracunan, Dapur MBG di Kadungora Garut Dihentikan |
![]() |
---|
2 Kali Gempa Terkini di Jawa Barat Mengguncang Garut Malam Tadi, BMKG: Pusat Gempa di Laut |
![]() |
---|
37 Desa dan 7 Kecamatan di Kabupaten Garut Tergusur Tol Geta, Ini Nama Desanya |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.