Isra Miraj 1446 H

Kapan Perayaan Isra Miraj 2025? Simak Jadwal, Sejarah, Makna , dan Hukum Merayakannya

Kapan Perayaan Isra Miraj 2025? Simak Jadwal, Sejarah, Makna , dan Hukum Merayakannya

freepik.com
Kapan Perayaan Isra Miraj 2025? Simak Jadwal, Sejarah, Makna , dan Hukum Merayakannya 

Kala itu, peristiwa Isra Miraj sulit diterima akal sehat. Saat beliau menceritakan peristiwa tersebut dan memerintahkan sholat lima waktu kepada umatnya, banyak di antara mereka yang tidak percaya akan kebenaran tersebut. Namun, tak sedikit juga yang patuh dan melaksanakan sholat.

Makna Penting dari Peristiwa Isra Miraj?

Melansir laman Kementerian Agama (Kemenag), Isra Miraj adalah perjalanan suci yang dilakukan oleh Nabi Muhammad SAW dalam waktu 1 malam. Perjalanan ini sekaligus penanda diwajibkannya salat 5 waktu bagi umat Muslim.

Peristiwa Isra Mikraj terbagi dalam 2 perjalanan. Dalam Isra, Rasulullah diberangkatkan oleh Allah SWT dari Masjidil Haram di Mekkah, Arab Saudi, menuju Masjidil Aqsa, Palestina. Lalu dalam Mikraj Nabi Muhammad dinaikkan ke langit sampai ke Sidratul Muntaha yang merupakan tempat tertinggi. Di situ, Rasulullah mendapat perintah langsung dari Allah SWT untuk menunaikan salat 5 waktu.

Sebelum Miraj tersebut, Nabi Muhammad hanya mendengar surga, neraka, dan hal-hal gaib lainnya melalui wahyu atau ‘ilmul yaqin. Rasulullah hanya mengimaninya tanpa melihat langsung. Namun saat Mikraj itu, Nabi Muhammad SAW melihat apa yang menjadi keyakinannya itu.

Isra Miraj bagi umat Islam memiliki makna yang mendalam. Sebab, Isra Mikraj adalah peristiwa pengingat terhadap kebesaran Allah SWT. Peringatan itu juga jadi pengingat umat Islam akan pentingnya salat sebagai tiang agama.

Hukum Merayakan Isra Miraj

Dilansir Dalam Islam, seorang ulama kota Madinah An-Nabawiyyah yang bernama Syeikh Sulaiman ar Ruhaili Hafizhahullah membahas hukum merayakan Isra Miraj.

Beliau mengatakan bahwa tidak ada keterangan riwayat dari Al-Quran maupun hadist yang menerangkan secara pasti mengenai bulan peristiwa Isra Miraj.

Bahkan, seperti yang dilansir juga dari Muslim.or.id, para ulama mempunyai selisih pendapat, dalam perkara menentukan bulan terjadinya Isra dan Miraj.

Itu terjadi karena tidak adanya riwayat shahih yang bisa dijadikan pegangan.

Dari alasan itu, umat muslim tidak boleh menetapkan hari ke 27 dari bulan Rojab, sebagai hari Isra dan Miraj, serta mencetuskan bahwa pada hari itulah terjadi peristiwa Isra Miraj.

Ada 2 alasan, mengapa umat muslim tidak dianjurkan merayakan hari Isra Miraj:

Pertama, karena tidak ada riwayat yang menerangkan bahwa 27 Rojab adalah hari Isra dan Miraj.

Kedua, karena Nabi shallallahu’alaihi wasallam yang diberi Allah nikmat untuk mengalami peristiwa agung ini, dan beliau adalah hambaNya yang paling banyak bersyukur, yang mendirikan salat sampai pecah-pecahlah telapak kaki beliau.

Rasulullah SAW yang mengalami peristiwa agung tersebut tidak pernah merayakan malam Isra Miraj dan tidak mengkhususkan malam tersebut dengan sholat maupun puasa tertentu.

Sementara itu dalam aspek kehidupan, umat muslim selalu dituntut untuk meneladani sikap Rasulullah SAW dan tidak melakukan sesuatu yang tidak sesuai petunjuk baginda Rasulullah saw.

Bahkan setiap amalan ibadah yang dikerjakan, yang tidak ada perintahnya dari Nabi yang mulia ini shallallahu alaihi wa sallam, maka ibadah tersebut tidak diterima di sisi Allâh.

Nabi shallallahu’alaihi wasallam telah bersabda:

مَنْ أَحْدَثَ فِى أَمْرِنَا هَذَا مَا لَيْسَ مِنْهُ فَهُوَ رَدٌّ

“Barangsiapa membuat suatu perkara baru dalam urusan kami ini (urusan agama) yang tidak ada asalnya, maka perkara tersebut tertolak,".

Itulah, penjelasan mengenai apakah boleh merayakan Isra Miraj. Semoga kita selalu jadi hamba Allah yang bertakwa serta menjauhi larangannya. 

Wallahualam...

(*)

Baca artikel TribunPriangan.com lainya di Google News

Sumber: Tribun Priangan
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved