Kisah Ipang Pedagang Cilor di Sumedang, Jualan sampai Tengah Malam Untung Rp40 Ribu

Dia dagang cilor, membawa pikulan cilor berkeliling ke sekolah SD pada pagi hari jika bukan musim libur, dan sore harinya bersiap untuk dagang kembali

Penulis: Kiki Andriana | Editor: Gelar Aldi Sugiara
Tribun Jabar/Kiki Andriana
Ipang Nurjaman (33), pedagang cilor di Jatiroke, Kecamatan Jatinangor, Kabupaten Sumedang, saat ditemui Tribun Jabar, Kamis (2/1/2025) tengah malam. 

Untuk membuat cilor, dia perlu bahan berupa terigu, tepung kanji (aci), dan telur ayam. Adonan diberi stik bambu, digoreng, lalu saat digoreng diberi telur dan digulung sehingga telur menyelimuti. Harganya Rp 1000 per batang cilor

"Keuntungan, ya pukul rata kalau misalnya ekonominya lagi seret, paling gede Rp50 ribu, kecilnya Rp30 ribu, bisa juga untung cuma Rp20 ribu," 

"Anak tiga (tapi dicukup-cukup). Alhamdulillah saya prinsipnya mencukupkan daripada harus mengutang ke warung atau ke orang lain,"

"Keuntungan jualan malam untuk beras dan sabun, dan beli bahan untuk jualan pagi. Keuntungan jualan pagi, baru itu untuk beli lauk teman nasi," katanya.

Sumber: Tribun Priangan
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved