Naskah Khutbah Jumat

Naskah Khutbah Jumat 27 Desember 2024: Kendalikan Hawa Nafsumu saat Perayaan Tahun Baru Tiba

Naskah Khutbah Jumat: 27 Desember 2024/ 25 Jumadil Akhir 1446: Kendalikan Hawa Nafsumu saat Perayaan Tahun Baru Tiba

Tribunpontianak.co.id/ka/NET
ilustrasi Tahun Baru 2025 

TRIBUNPRIANGAN.COM - Berikut Naskah Khutbah Jumat 27 Desember 2024/ 25 Jumadilakhir 1446, dengan judul Kendalikan Hawa Nafsumu saat Perayaan Tahun Baru Tiba.

Salah satu rukun pada hari Jumat adalah penyamapaian Khutbah oleh sang khatib.

Islam menganjurkan supaya khutbah tidak disampaikan terlalu panjang agar jemaah tidak bosan. 

Sekedar informasi ajuran untuk menyampaikan khutbah secara singkat terdapat di dalam sebuah hadits riwayat Muslim dan Ahmad berikut ini.

عَنْ عَمَّارِ بْنِ يَاسِرٍ قَالَ إِنِّي سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ إِنَّ طُولَ صَلاَةِ الرَّجُلِ وَقِصَرَ خُطْبَتِهِ مَئِنَّةٌ مِنْ فِقْهِهِ فَأَطِيلُوا الصَّلاَةَ وَاقْصُرُوا الْخُطْبَةَ وَإِنَّ مِنْ الْبَيَانِ سِحْرًا (رواه مسلم وأحمد)

Artinya: "Dari Ammar Ibn Yasir (diriwayatkan bahwa) ia berkata: Sesungguhnya aku mendengar Rasulullah saw bersabda: Sesunggunguhnya panjangnya sholat dan pendeknya khutbah seorang khatib adalah tanda kepahaman seseorang tentang agama. Oleh karena itu panjangkanlah sholat dan persingkatlah khutbah; sesungguhnya dalam penjelasan singkat ada daya tarik." (HR Muslim dan Ahmad)

Baca juga: Naskah Khutbah Jumat 27 Desember 2024: 3 Cara Terbaik Muhasabah Diri Jelang Akhir Tahun

وَقِصَرَ خُطْبَتِهِ مَئِنَّةٌ مِنْ فِقْهِهِ فَأَطِيلُوا الصَّلاَةَ وَاقْصُرُوا الْخُطْبَةَ وَإِنَّ مِنْ الْبَيَانِ سِحْرًا (رواه مسلم وأحمد)

Artinya: "Dari Ammar Ibn Yasir (diriwayatkan bahwa) ia berkata: Sesungguhnya aku mendengar Rasulullah saw bersabda: Sesunggunguhnya panjangnya sholat dan pendeknya khutbah seorang khatib adalah tanda kepahaman seseorang tentang agama. Oleh karena itu panjangkanlah sholat dan persingkatlah khutbah; sesungguhnya dalam penjelasan singkat ada daya tarik." (HR Muslim dan Ahmad).

Untuk itu, pada kesempatan ini, TribunPriangan ingin mengulas tentang 5 Keharusan yang Wajib Dimiliki Setiap Muslim

Khutbah I   

الْحَمْدُ لِلّٰهِ الَّذِي أَوْضَحَ لَنَا شَرَائِعَ دِينِهِ وَمَنَّ عَلَيْنَا بِتَنْزِيْلِ كِتَابِهِ وَأَمَدَّنَا بِسُنَّةِ رَسُولِهِ، فَلِلّٰهِ الْحَمْدُ عَلَى مَا أَنْعَمَ بِهِ مِنْ هِدَايَتِهِ، وَالصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلَى خَيْرِ الْإِنْسَانِ مُبَيِّنًا عَلَى رِسَالَةِ الرَّحْمٰنِ نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى اَلِهِ وَصَحْبِهِ الْمَحْبُوْبِيْنَ جَمِيْعًا، وَأَشْهَدُ أَنْ لَا إِلٰهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ، شَهَادَةَ مُوْقِنٍ بِتَوْحِيْدِهِ، مُسْتَجِيْرٍ بِحَسَنِ تَأْيِيْدِهِ. وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّداً عَبْدُهُ الْمُصْطَفَى، وَأَمِيْنُهُ الْمُجْتَبَي وَرَسُوْلُهُ الْمَبْعُوْثُ إِلَى كَافَةِ الْوَرَى. أَمَّا بَعْدُ، فَيَاعِبَادَ اللهِ اِتَّقِ اللّٰهَ حَيْثُمَا كُنْتَ وَأَتْبِعِ السَّيِّئَةَ الْحَسَنَةَ تَمْحُهَا وَخَالِقِ النَّاسَ بِخُلُقٍ حَسَنٍ. قَالَ اللّٰهُ تَعَالَى:  بِسْمِ اللّٰهِ الرّٰحْمَنِ الرّٰحِيْمِ، وَالْعَصْرِ، إِنَّ الإنْسَانَ لَفِي خُسْرٍ، إِلَّا الَّذِینَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ وَتَوَاصَوْا بِالْحَقِّ وَتَوَاصَوْا بِالصَّبْرِ

Baca juga: Naskah Khutbah Jumat 27 Desember 2024: 8 Keutamaan Memiliki Sifat Dermawan Bagi Setiap Muslim

Ma'asyiral muslimin rahimakumullah  

Dari atas mimbar yang mulia ini, khatib berwasiat untuk diri pribadi dan juga jamaah sekalian agar senantiasa menjaga dan meningkatkan ketakwaan kita kepada Allah SWT. 

Dengan menjalankan segala perintah-Nya dan menjauhi segala larangan-Nya. Dengan takwa, kita berharap mendapatkan keselamatan, baik di dunia maupun di akhirat.   

Ma'asyiral muslimin rahimakumullah  

Istilah perayaan tahun baru juga dikenal dalam Islam, sebagaimana biasa dirayakan pada tanggal satu Muharram. Secara esensial, tahun baru Islam dengan tahun baru yang lain, misalnya tahun baru Masehi, tidaklah jauh berbeda, yakni momen yang ditunggu-tunggu bagi setiap orang untuk bergembira dan bersyukur atas segala nikmat yang selama ini didapatkan. 

Baca juga: Naskah Khutbah Jumat 27 Desember 2024: 2 Dorongan Penting Setiap Muslim yang Beriman di Jalan Allah

Allah SWT berfirman dalam surat Yunus ayat 58:   

قُلْ بِفَضْلِ ٱللَّهِ وَبِرَحْمَتِهِۦ فَبِذَٰلِكَ فَلْيَفْرَحُوا۟ هُوَ خَيْرٌ مِّمَّا يَجْمَعُونَ   

Artinya: “Katakanlah (wahai Nabi Muhammad), “Dengan karunia Allah dan rahmat-Nya, hendaklah mereka bergembira. Itu lebih baik daripada apa yang mereka kumpulkan.”   

Merayakan momentum tahun baru dengan berbagai bentuknya, menurut perspektif kajian Islam merupakan hal yang mubah atau diperkenankan, selama hal itu dilakukan dengan cara-cara yang tidak melanggar syariat.   
Mengingat hal tersebut, alangkah baiknya kita sebagai umat Islam memperhatikan hal tersebut, karena perayaan malam tahun baru Masehi identik dengan hura-hura dan hal-hal yang kurang bermanfaat, bahkan sebagian orang ada yang merayakan pergantian tahun ini dengan kemaksiatan. Na'udzubillah   

Kita berkewajiban untuk menjaga diri kita, mengajak keluarga dan masyarakat sekitar untuk meninggalkan maksiat semaksimal mungkin. 

Baca juga: Naskah Khutbah Jumat 27 Desember 2024: 3 Cara Terbaik Muhasabah Diri Jelang Akhir Tahun

Marilah kita menyadari bahwa penyebab murka Allah SWT adalah akibat dari perbuatan maksiat yang kita lakukan.   

Untuk menghindari kemaksiatan kita tentu harus tahu tentang sebab utama kemaksiatan, sebab utama seorang hamba melakukan maksiat adalah selalu mengikuti hawa nafsunya, sebagaimana dijelaskan Syekh ibnu Atha'illah as-Sakandari dalam kitab al-Hikam:   

أَصْلُ كُلِّ مَعْصِيَّةٍ وَغَفْلَةٍ وشَهْوَةٍ الرِّضَا عَنِ النَّفْسِ، وَأَصْلُ كُلِّ طَاعَةٍ وَيَقَظَةٍ وَعِفَّةٍ عَدَمُ الرِّضَا مِنْكَ عَنْهَا   

Artinya: “Akar setiap kemaksiatan,kelalaian dan syahwat adalah kerelaan seseorang akan nafsunya, sebaliknya, akar dari setiap ketaatan, kewaspadaan, dan terjaganya diri dari maksiat adalah tidak rela jika dirinya dikendalikan hawa nafsu,”   

Oleh karenanya, sangat penting bagi kita untuk bisa mengendalikan hawa nafsu, jangan sampai kita dikendalikan nafsu kita untuk melakukan hal-hal yang tidak bermanfaat hingga melewati batas.  

Setiap bentuk perayaan sejatinya untuk meningkatkan syukur kita atas segala nikmat dan anugrah yang telah kita dapatkan.   

Ma'asyiral muslimin rahimakumullah  

Dalam hal mengendalikan nafsu, Hujjatul Islam Muhammad Al-Ghazali dalam kitab Minhajul Abidin, Jilid 1, halaman 329, menjelaskan:   

قَالَ عُلَمَاؤُنَا رَضِيَ اللّٰهُ عَنْهُمْ: إِنَّمَا يُذَلِّلُ النَّفْسَ وَيَكْسِرُ هَوَاهَا ثَلاَثَةُ أَشْيَاءَ، أَحَدُهَا: مَنْعُ الشَّهَوَاتِ   

Artinya: “Para ulama mengatakan, bahwa untuk mengalahkan nafsu terdapat tiga cara, yaitu: pertama, mencegah keinginan nafsu (syahwat),"   

Nafsu bagaikan kuda liar yang akan jinak bila diberi makanan kesukaannya dengan porsi yang tepat. Dengan kita mengurangi kesenangan hawa nafsu, niscaya lambat laun nafsu kita akan terkendali dengan sendirinya karena terbiasa tidak mendapatkan keinginannya.    

وَ الثَّانِي: حَمْلُ أَثْقَالِ العِبَادَاتِ عَلَيْهَا   

“Kedua: memperberat beban nafsu dengan berbagai ibadah",   

Nafsu bagaikan keledai yang nakal, yang apabila ditambah beban muatannya dan dikurangi makanannya keledai itu akan menjadi jinak dan menurut. 

Artinya, dengan melatih nafsu kita melalui ibadah yang berat maka diharapkan nafsu tersebut terbiasa dan merasa ringan dalam melakukan ibadah dan kebaikan.   

وَ الثَّالِثُ : الإِسْتِعَانَةُ بِاللّٰهِ عَزَّ وَ جَلَّ وَالتَّضَرَّعُ إِلَيْهِ بِأَنْ يُعِيْنَكَ   

“Ketiga: memohon pertolongan kepada Allah ‘azza wa jalla, dengan penuh ketundukan kepada-Nya agar Allah menolong kita untuk mengendalikan nafsu,"   

Mari kita perhatikan perkataan Nabi Yusuf sebagaimana yang disebutkan dalam Al-Qur’an:  

إِنَّ النَّفْسَ لَأَمَّارَةٌ بِالسُّوْٓءِ إِلاَّ مَا رَحِمَ رَبِّيْٓ   

Artinya: “Sesungguhnya nafsu selalu menyuruh pada keburukan, kecuali nafsu yang diberi rahmat oleh Tuhanku.” (Q.S Yusuf [12]: 53).   

Menurut Ibnu Abbas, maksud dari kalimat "illa mâ raḫima Rabbi" adalah nafsu merupakan sesuatu yang selalu mengajak kepada keburukan, kecuali nafsu yang dijaga oleh Allah SWT.   

Ma'asyiral muslimin rahimakumullah  

Apabila kita istiqamah mengerjakan tiga hal tersebut, niscaya nafsu akan tunduk kepada kita dengan izin Allah SWT. 

Dengan demikian, kita akan terbebas dan selamat dari dorongannya yang mengarah pada kemaksiatan. Terlebih pada momen ketika banyak orang terbuai dalam euforia perayaan pergantian tahun, umat Islam wajib menjaga hawa nafsunya agar tidak terjerumus ke dalam kemaksiatan yang hanya akan mendatangkan penyesalan, baik di dunia maupun di akhirat.   

Dengan mengendalikan hawa nafsu, kita berharap menjadikan pergantian tahun ini pelajaran, juga sebagai momen meningkatkan kembali semangat kita dalam ibadah dan mengamalkan kebaikan, karena sejatinya seorang mukmin adalah orang yang bisa menjadikan harinya lebih baik daripada hari sebelumnya.   

Demikian khutbah Jumat yang singkat ini, mudah-mudahan bermanfaat bagi kita semua. Semoga kita bisa mengelola hawa nafsu kepada jalan yang benar agar kita mendapat ridla Allah SWT. 

Aamin ya rabbal alamin.   

بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِيْ هَذَا الْيَوْمِ الْكَرِيْم، أَقُوْلُ قَوْلِيْ هَذَا وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ لِيْ وَلَكُمْ، فَاسْتَغْفِرُوْهُ، اِنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ   

Khutbah II   

اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ عَلَى إِحْسَانِهِ وَالشُّكْرُ لَهُ عَلىَ تَوْفِيْقِهِ وَامْتِنَانِهِ. وَأَشْهَدُ أَنْ لَا اِلٰهَ إِلَّا اللّٰهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ الدَّاعِى إلىَ رِضْوَانِهِ. اَللّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى اَلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَسَلِّمْ تَسْلِيْمًا كَثِيْرًا، أَمَّا بَعْدُ. فَياَ اَيُّهَا النَّاسُ، إِتَّقُوااللّٰهَ فِيْمَا أَمَرَ وَانْتَهُوْا عَمَّا نَهَى، وَاعْلَمُوْا أَنَّ اللّٰهَ أَمَرَكُمْ بِأَمْرٍ عَظِيْمٍ، أَمَرَكُمْ بِالصَّلَاةِ وَالسَّلَامِ عَلَى نَبِيِّهِ الْكَرِيْمِ   فقَالَ تَعاَلَى: إِنَّ اللّٰهَ وَمَلَآئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلَى النَّبِى، يَآ اَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا، اَللّٰهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ، فِيْ الْعَالَمِيْنَ إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ   اَللّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَاْلمُؤْمِنَاتِ وَاْلمُسْلِمِيْنَ وَاْلمُسْلِمَاتِ اَلاَحْيآءِ مِنْهُمْ وَاْلاَمْوَاتِ. اَللّٰهُمَّ أَعِزَّ اْلإِسْلاَمَ وَاْلمُسْلِمِيْنَ وَأَذِلَّ الشِّرْكَ وَاْلمُشْرِكِيْنَ وَانْصُرْ مَنْ نَصَرَ الدِّيْنَ وَاخْذُلْ مَنْ خَذَلَ اْلمُسْلِمِيْنَ وَ دَمِّرْ أَعْدَاءَ الدِّيْنِ وَأَعْلِ كَلِمَاتِكَ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ. اَللَّهُمَّ ادْفَعْ عَنَّا اْلبَلاَءَ وَاْلوَبَاءَ وَالزَّلاَزِلَ وَاْلمِحَنَ وَسُوْءَ اْلفِتَنِ مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ عَنْ بَلَدِنَا اِنْدُونِيْسِيَّا خآصَّةً وَسَائِرِ بُلْدَانِ اْلمُسْلِمِيْنَ عآمَّةً يَا رَبَّ اْلعَالَمِيْنَ. رَبَّنَا آتِناَ فِى الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِى اْلآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ  
عِبَادَاللهِ، إِنَّ اللّٰهَ يَأْمُرُ بِاْلعَدْلِ وَاْلإِحْسَانِ وَإِيْتآءِ ذِي اْلقُرْبىَ وَيَنْهَى عَنِ اْلفَحْشَآءِ وَاْلمُنْكَرِ، يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ. وَاذْكُرُوا اللّٰهَ اْلعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ وَاشْكُرُوْهُ عَلىَ نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ وَلَذِكْرُ اللّٰهِ أَكْبَرُ
______________

(*)

Baca artikel TribunPriangan.com lainnya di Google News

Sumber: Tribun Priangan
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved