Pembunuh Janda Asal Sleman Ditangkap
Alami Trauma Berat, Tiga Anak Pelaku Pembunuhan di Tasikmalaya Dapat Pendampingan KPAID
Ato menjelaskan, bahwa anak pertama mengalami trauma dan sekarang sudah duduk dibangku kelas 1 SMA, sedangkan dua anak lain kondisinya sama.
Penulis: Jaenal Abidin | Editor: Dedy Herdiana
Laporan wartawan TribunPriangan.com, Jaenal Abidin
TRIBUNPRIANGAN.COM, KABUPATEN TASIKMALAYA - Komisi Perlindungan Anak Indonesia Daerah (KPAID) Kabupaten Tasikmalaya mendampingi tiga anak pelaku karena mengalami trauma.
Hal ini dilakukan karena orang tuanya yakni SK alias I menjadi pelaku pembunuhan terhadap perempuan asal Sleman Yogyakarta beberapa waktu lalu.
"Jadi waktu hari Jumat kemarin ketiga anak terduga pelaku menjalani terapi di KPAID, setelah kita identifikasi, ketiga anak ini mengalami trauma," ungkap Ketua Komisi Perlindungan Anak Indonesia Daerah (KPAID) Kabupaten Tasikmalaya Ato Rinanto kepada wartawan, Selasa (3/12/2024).
Ato menjelaskan, bahwa anak pertama mengalami trauma dan sekarang sudah duduk dibangku kelas 1 SMA, sedangkan dua anak lain kondisinya sama.
"Meskipun ga ikut saat kejadian, tapi dia kan terdampak sosial karena viral nya terkait dengan penangkapan ayahnya, tentu ini terdampak pada mentalnya," tegasnya.
Baca juga: 5 Tersangka Selain Pembunuh Janda Turut Diamankan usai Bantu Pelaku Jual Mobil Korban
Pihak KPAID pun bekerjasama dengan sekolahnya agar tak terganggu dengan kondisi yang dihadapi oleh keluarganya.
"Dari hasil pendalaman yang kami lakukan, bahwa anak tersangka yang berumur 10 tahun ini waktu upaya pembunuhan pertama di Sleman memang tidak mengetahui, tetapi anak ini ikut membantu mengangkat ketika korban digotong ke mobil," jelasnya.
Selain itu, masih kata Ato pada saat peristiwa di kabupaten Garut, di Pameungpeuk, ternyata anak pelaku dimanfaatkan oleh pelaku untuk menjual handphone.
Baca juga: Pembunuh Janda di Tasik Dijerat Pasal Berlapis, Kasat Reskrim: Rencana Pelaku Sudah Sangat Matang
"Yang selanjutnya dari pendalaman yang memang kami lakukan juga, bahwa anak yang 10 tahun ini mengalami trauma berat, yakni dia merasa dihantui rasa bersalah, terus kemudiaan dihantui rasa ketakutan dan rasa cemas," ucapnya.
Kemudian, yang ketiga kondisi anak terakhir yang selalu dibawa oleh pelaku, ternyata sampai hari ini pengen ketemu dengan ayahnya.
"Dari pendampingan ini upaya kami dari KPAID memberikan hak asuh dua anaknya ke mantan istri pelaku, sedangkan anak korban sudah dijemput oleh keluarganya dari Sleman," katanya. (*)
Baca juga: Pembunuh Janda Cekik Korban 2 Kali hingga Leher Korban Patah, Jasad Dibuang di Tasikmalaya
5 Tersangka Selain Pembunuh Janda Turut Diamankan usai Bantu Pelaku Jual Mobil Korban |
![]() |
---|
Pembunuh Janda di Tasik Dijerat Pasal Berlapis, Kasat Reskrim: Rencana Pelaku Sudah Sangat Matang |
![]() |
---|
Pembunuh Janda Cekik Korban 2 Kali hingga Leher Korban Patah, Jasad Dibuang di Tasikmalaya |
![]() |
---|
Selain Membunuh Janda Asal Sleman, Duda Asal Tasikmalaya Ini Bawa Anak Korban Hingga Jual Mobilnya |
![]() |
---|
Motif Pembunuhan Wanita Asal Sleman di Kota Tasik Terungkap, Kasat Reskrim Jelaskan Begini |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.