Cawabup Ciamis Meninggal Dunia
Bahaya Serangan Jantung yang Menimpa Cawabup Ciamis Yana, Begini Pertolongan Pertamanya
Cawabup Ciamis Yana Meninggal Dunia Hari Ini Karena Serangan Jantung, Simak Begini Pertolongan Pertamanya
Penulis: Lulu Aulia Lisaholith | Editor: ferri amiril
TRIBUNPRIANGAN.COM - Kabupaten Ciamis, Calon Bupati Ciamis Yana D Putra meninggal dunia pagi ini, Senin (25/11/2024).
Menurut kabar yang beredar, Yana D Putra mengalami serangan jantung dan sempat dirawat di RS Boromeus Bandung.
Dua hari sebelumnya, Yana dan Herdiat Sunarya melakukan kampanye akbar di Taman Lokasana Ciamis.
Dari pantauan Tribun saat kampanye, Yana nampak sehat dan bugar penuh keceriaan menyapa para relawan dan pendukungnya.
Siapa sangka, dua hari jelang Pilkada serentak 2024, Yana D Putra kini berpulang ke pangkuan sang ilahi.
Baca juga: Sosok Yana D Putra Menurut Tokoh Agama di Ciamis: Rendah Hati dan Pemimpin yang Berwibawa
Yana meninggal di usia yang terbilang masih muda yakni 47 tahun.
Saat ini, Cabup Ciamis Herdiat Sunarya sedang dalam perjalanan menuju ke Rumah Sakit Boromeus di Bandung.
Bahaya Serangan Jantung/Henti Jantung Mendadak
Henti jantung mendadak (sudden cardiact arrest) merupakan kondisi di mana jantung tiba-tiba berhenti berdetak sehingga gagal memompa jantung ke seluruh tubuh.
Kondisi ini bisa terjadi kapan pun tanpa peringatan.
Baca juga: Cawabup Ciamis Yana D Putra Meninggal, Apakah Pencoblosan Tetap Berlangsung? Ini Kata KPU
Kondisi tersebut bisa membuat korban tidak sadarkan diri dan berhenti bernapas.
Gangguan jantung lain yang menyebabkan kondisi serupa adalah serangan jantung.
Ya, henti jantung mendadak bisa terjadi di mana saja dan kapan saja.
Jika tidak segera ditolong, korban bisa meninggal.
Untuk itu masyarakat perlu mengetahui cara melakukan bantuan hidup dasar (basic life support).
Baca juga: Sekretaris DPD PAN Ciamis: Yana D Putra Meninggal Terkena Serangan Jantung, tak Pernah Keluh Sakit
"Ketika jantung berhenti berdenyut akan menyebabkan otak rusak permanen dalam waktu 3-6 menit. Itu sebabnya korban harus segera ditolong dengan melakukan bantuan hidup dasar dalam 4 menit pertama agar aliran darah berjalan normal kembali," papar dr.A Sari Sri Mumpuni Sp.JP dari RS Pondok Indah Jakarta, dikutip dari pemberitaan Kompas.com.
Setiap 90 detik satu orang meninggal dunia karena henti jantung.
Karenanya sangat penting masyarakat memiliki kemampuan melakukan bantuan hidup dasar (BHD).
Langkah pertama adalah mengenali gejala dari henti jantung mendadak, yaitu korban mendadak kolaps atau tidak sadarkan diri, serta tidak merespon.
Dijelaskan oleh dr.Sari, ada beberapa langkah melakukan BHD untuk orang dewasa sesuai dengan panduan American Heart Association.
Baca juga: Cawabup Ciamis Yana Meninggal Dunia, Bagaimana Mekanisme Pergantian Peserta Pilkada Dari PKPU?
1. Pastikan diri penolong, pasien, dan lingkungan aman.
Ini berarti pasien harus dipindahkan ke tempat yang aman dan sebisa mungkin posisikan korban dalam telentang.
2. Cek respon pasien.
Jika pasien tidak merespon saat dipanggil atau ditepuk, serta tidak bernapas atau napas terengah, pasien diasumsikan mengalami henti jantung.
"Tetapi jika napas pasien teratur, tidak perlu dilakukan BHD. Saat mengecek respon pasien tidak perlu mengguncang atau menampar-nampar pasien. Coba dipanggil saja lalu dilihat napasnya seperti apa," kata dr.Sari.
3. Panggil bantuan dari orang sekitar untuk menghubungi petugas medis atau nomor darurat lainnya.
Namun jangan panik dan meninggalkan korban.
4. Lakukan kompresi dada atau tindakan menekan jantung dengan kuat dan berirama.
Berikan kompresi dengan frekuensi 100-120 kali permenit dengan kedalaman 5-6 cm dengan kuat dan cepat dengan menggunakan kedua telapak tangan.
Letakkan telapak tangan yang saling berkaitan di titik tengah tulang dada agak ke kiri.
Untuk lebih mudah, tekan di antara kedua puting pada dada korban.
Setiap kali selesai menekan, beri kesempatan dinding dada untuk mengembang kembali.
Baca juga: Akun Instagram Yana D Putra Dipenuhi Komentar Duka oleh Warganet: Husnul Khatimah Bapak Yana
Hal ini juga sempat dijelaskan Spesialis jantung dan pembuluh darah, dr Vito A Damay, SpJP(K) yang mengungkapkan prosedur cardiopulmonary resuscitation (CPR) atau pijat jantung cukup untuk membantu menyelamatkan seseorang yang kolaps ketika berolahraga atau aktifitas berlebihan.
"Seringkali orang lagi badminton kolaps, sedang marathon kolaps. Seringkali yang disalahkan adalah responsnya. Kalau ingat pemain sepak bola Denmark yang lagi tanding, kolaps, apa yang terjadi? Teman-temannya datang langsung melakukan CPR, melakukan pijat jantung. Dia selamat nggak? Untungnya dia selamat," kata dr Vito dikutip dari siniar Kemenkes, Selasa (11/6/2024) lalu.
Namun, dr Vito melanjutkan jika banyak masyarakat di Indonesia yang masih belum mengerti bagaimana merespons atau membantu seseorang yang roboh ketika beraktifitas
Menurutnya, kalaupun ada yang melakukan CPR, tindakannya masih belum benar.
"Apa yang terjadi ketika video-video orang yang kita lihat, yang suka beredar di Indonesia, orangnya nggak selamat. Ada yang ngelakuin CPR? Saya jarang sekali lihat orang ngelakuin CPR dengan benar," kata dr Vito.
Baca juga: Cawabup Ciamis Yana D Putra Meninggal, Apakah Pencoblosan Tetap Berlangsung? Ini Kata KPU
Bahkan, lanjut dr Vito, tak sedikit dari masyarakat Indonesia yang justru salah dalam memberikan pertolongan ketika menemukan orang yang henti jantung atau terkena serangan jantung saat beraktifitas berat.
"Dari video-video yang beredar, saya sering melihat orang yang menolongnya salah. Tapi kalau Anda lihat, entah ditepok-tepok lah lehernya, didudukin, tangannya ditepok-tepok, kupingnya dipijat-pijat, dadanya dielus-elus, atau ada yang ngebiarin aja karena takut dan nggak bisa (nolong)," tambah dr Vito.
Dokter Vito menambahkan jika menemukan seseorang yang tiba-tiba kolaps tanpa adanya tubrukan dengan orang lain, harus dicurigai bahwa itu henting jantung. Sehingga, perlu diberikan pertolongan berupa CPR atau pijat jantung.
"Yang harus dilakukan adalah CPR atau pijat jantung luar. Nggak usah mulut ke mulut, nggak perlu mulut ke mulut. Pijat jantung luar aja cukup, itu sudah meningkatkan survival 17 persen sampai yang paling tinggi 40 persen, ya walaupun itu kita tergantung faktor kesehatan," kata dr Vito.
"Tapi pasti akan lebih baik, dibanding kalau didiamkan begitu saja. Ketika hal itu terjadi di depan kita, jangan didiemin orang seperti itu, tolong," tutupnya.
(*)
Sebagain artikel telah tayang di Kompas.com
Baca artikel TribunPriangan.com lainnya di Google News
Cawabup Ciamis Meninggal Dunia
Yana D Putra meninggal dunia
Wabup Yana D Putra
Yana D Putra
Ciamis
meninggal dunia
serangan jantung
Pertolongan Pertama Serangan Jantung
Ini Perjalanan Politik Yana D Putra, Cawabup Ciamis yang Meninggal 2 Hari Sebelum Pemungutan Suara |
![]() |
---|
Cawabup Ciamis Yana Meninggal Dunia, Bagaimana Mekanisme Pergantian Peserta Pilkada Dari PKPU? |
![]() |
---|
Cawabup Ciamis Yana D Putra Meninggal Dunia, Siapa Penggantinya? Begini Kata KPU Jabar |
![]() |
---|
Akun Instagram Yana D Putra Dipenuhi Komentar Duka oleh Warganet: Husnul Khatimah Bapak Yana |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.