3 Pendaki Asal Tasikmalaya Hilang
Mengenal Gunung Balease di Luwu Utara, Tempat Hilangnya 3 Pendaki Tasikmalaya, Berikut Updatenya
Tapi Gunung Balease menjadi titik tertinggi di Pegunungan Karoue dengan ketinggian puncak sekitar 3.016 meter di atas permukaan air laut (Mdpl).
TRIBUNPRIANGAN.COM - Gunung Balease kini menjadi sorotan, terutama bagi para pencinta alam di Tasikmalaya dan Sulawesi Selatan.
Pasalnya gunung tersebut secara administrasi berada di perbatasan Kabupaten Luwu Utara dan Kabupaten Luwu Timur, Provinsi Sulawesi Selatan. Dan belakangan ini tersiar kabar ada 3 pendaki asal Tasikmalaya, Jawa Barat yang hilang kontak saat melakukan pendakian di gunung tersebut.
Berdasarkan informasi yang dihimpun TribunPriangan.com, Gunung Balease bukan merupakan gunung berapi.
Tapi gunung ini menjadi titik tertinggi di Pegunungan Karoue dengan ketinggian puncak sekitar 3.016 meter di atas permukaan air laut (Mdpl).
Dikabarkan, puncak Gunung Balease merupakan yang paling sulit ditaklukan para pendaki di Sulawesi Selatan.
Untuk mendaki mencapai puncaknya, paling singkat butuh waktu seminggu dengan rincian 5 hari naik ke puncak dan dua hari turun dari puncak gunung ini.
Pendakian dimulai dari Desa Bantimurung, Kecamatan Bone-Bone, Kabupaten Luwu Utara.
Gunung ini memiliki sebuah lembah bernama Lembah Waru yang diselimuti lumut.
Baca juga: 3 Pendaki Asal Tasikmalaya Jawa Barat Hilang di Gunung Balease Luwu Utara, Tim SAR Gabungan Beraksi
Dilansir dari shelterjelajah.com, jalur pendakian Gunung Balease ini terdiri dari empat pos.
Jalur pendakian Pos 1 hingga Pos 3, di bagian awal cenderung menanjak dengan medan hutan lebat. Di jalur ini suasana hutan tropis yang masih sangat alami sudah mulai terasa. Udara yang segar dan suara alam akan menemani perjalanan para pendaki.
Di Pos 4 yang sering dijadikan tempat bermalam oleh pendaki terdapat pemandangan lembah-lembah hijau yang luas, dengan kabut tipis yang sering menyelimuti area di pagi hari. Ini adalah tempat yang sempurna untuk mendirikan tenda dan menyiapkan diri sebelum melanjutkan pendakian ke puncak.
Untuk mencapai puncak dari Pos 4, pendaki akan dihadapkan dengan tanjakan yang semakin curam dengan vegetasi yang semakin berkurang.
Namun, setibanya di puncak, semua lelah akan terbayar. Pemandangan dari puncak Balease begitu luas, dengan padang rumput yang membentang dan awan yang seakan berada di bawah kaki kita.
Di puncak Gunung Balease, konon pendaki akan merasakan kedamaian yang hakiki, di atas ketinggian, seakan berada di puncak dunia.

Baca juga: Sempat Kirim Video Diserang Tawon ke Petugas, Tiga Pendaki Asal Tasikmalaya Hilang Kontak
Sementara ini dilansir dari TribunTimur.com, tiga pendaki asal Tasikmalaya, Jawa Barat yang dilaporkan hilang saat mendaki Gunung Balease, Kabupaten Luwu Utara, Sulawesi Selatan, masih dalam proses pencarian.
Ketiga pendaki tersebut adalah Tantan Trianaputra (56), Maman Permana (49), dan Yudiana (47).
Mereka tergabung dalam organisasi Pendaki Gunung dan Penjelajah Alam Jarambah QC yang berencana melakukan ekspedisi di tiga gunung: Toelangi, Balease, dan Kabentonu.
Berdasarkan surat izin yang masuk ke Polsek Bone-Bone, Luwu Utara, ketiga pendaki ini memulai pendakian pada 6 November dan direncanakan turun pada 19 November 2024.
Hingga Sabtu (23/11/2024) siang kemarin, ketiga pendaki tersebut belum juga turun dari Gunung Balease.
Wadanpos Basarnas Masamba, Usman, mengatakan Tim SAR gabungan telah melakukan penyisiran di Gunung Balease.
Tim SAR dibagi menjadi dua kelompok, yaitu satu kelompok yang menyisir jalur Desa Tamboke dengan 16 orang, dan kelompok lainnya melalui jalur Desa Bantimurung dengan 11 orang.
Baca juga: BREAKING NEWS: 3 Pendaki Asal Tasikmalaya Hilang di Gunung Balease Luwu Utara
"Tim dibagi menjadi dua kelompok untuk melakukan pencarian. Satu tim mencari melalui jalur Tamboke, sementara tim lainnya melalui jalur Bantimurung," kata Usman, Sabtu (23/11/2024).
Usman menambahkan bahwa pencarian difokuskan di sekitar Pos 4 Gunung Balease, yang merupakan lokasi terakhir ketiga pendaki melaporkan keberadaan mereka kepada kolega di organisasi Jarambah QC Tasikmalaya.
"Pencarian difokuskan pada lokasi terakhir mereka melapor. Kami akan menyisir sekitar Pos 4 Balease. Semoga mereka dapat ditemukan," tambahnya.
Tim pencarian terdiri dari SAR, BPBD, dan kelompok pecinta alam (KPA). Beberapa organisasi yang terlibat dalam pencarian ini adalah Pos Unit Siaga SAR Lutra, BOBD Lutra, KPA Arpala, KPA Korspala, Penat Celebes, Kirana Palopo, AKAR Palopo, KAPAS Palopo, Bivak Lutra, Tagana Lutra, Damkar Palopo, PPRG Gempa Sawerigading, dan Porpa Palopo.
Sebelumnya, Kepala Desa Kamiri, Kecamatan Masamba, Raswan, menjelaskan bahwa ketiga pendaki tersebut mendaki Gunung Balease melalui jalur Desa Bantimurung, Kecamatan Bone-Bone.
Raswan menambahkan, sebelum memulai pendakian, Tantan, Maman, dan Yudiana sempat melapor ke rumah warga yang biasa digunakan sebagai pos registrasi sebelum memasuki hutan.
"Yang kami tahu, mereka terdata di Bantimurung, di rumah warga yang sering digunakan untuk singgah," jelasnya, Jumat (22/11/2024).
Menurut Raswan, ketiga pendaki tersebut memulai perjalanan pada Kamis (7/11/2024) dan diperkirakan tiba di kaki gunung pada 20 November.
Namun, organisasi tempat ketiga pendaki bergabung menerima laporan dari Maman Permana yang memberitahukan keterlambatannya tiba di Desa Tamboke dari estimasi awal pada 20 November.
Hal ini membuat kelompok pecinta alam dan Basarnas berinisiatif mencari mereka di sekitar Pos 4 Balease, yang merupakan lokasi terakhir ketiga pendaki berkoordinasi dengan teman-temannya di Tasikmalaya.
"Kami menganggap ini urgent. Saya dihubungi teman-teman Basarnas dan Rabu siang masuk ke Tamboke bersama teman-teman pecinta alam, tapi mereka tidak ditemukan," terang Raswan.
Raswan mengatakan, perjalanan dari Pos 4 Balease ke Desa Tamboke biasanya memerlukan waktu satu hari perjalanan.
Ia juga menyayangkan ketiga pendaki tidak meminta bantuan porter untuk menemani perjalanan mereka ke puncak gunung.
"Saya konfirmasi ke Bantimurung, katanya ini pertama kali mereka mendaki Balease. Kalau untuk orang baru, tentu sangat sulit. Tapi, jika berjalan normal, dari Pos 4 hanya butuh waktu satu hari untuk tiba di pintu rimba. Mereka sudah berumur juga," ungkapnya.
Karena kejadian ini tidak biasa, Raswan memutuskan untuk memviralkan pencarian ini.
Ia juga mengatakan bahwa Basarnas telah dilibatkan untuk membantu pencarian.
Tim pecinta alam Arpala Luwu Utara telah mengirimkan empat anggotanya untuk melakukan penyisiran hingga ke Pos 4 Balease.
"Kami sedang menunggu hasil pencarian dari teman-teman pecinta alam. Sambil menunggu, kami telah mendirikan posko induk di rumah Kepala Desa Tamboke," tutup Raswan.(*)
Sebagian artikel ini telah tayang di Tribun-Timur.com dengan judul Tim SAR Gabungan Cari 3 Pendaki Hilang di Gunung Balease Luwu Utara, https://makassar.tribunnews.com/2024/11/23/tim-sar-gabungan-cari-3-pendaki-hilang-di-gunung-balease-luwu-utara?page=all.
Gunung Balease
pendaki asal Tasikmalaya
Pendaki Gunung dan Penjelajah Alam Jarambah QC
Sulawesi Selatan
Luwu Utara
hilang
pendaki
Update Pencarian 3 Pendaki Tasikmalaya Hilang di Gunung Balease, Tim Temukan Topi dan Webbing |
![]() |
---|
Ketua FKPAT Tasikmalaya Angkat Bicara Terkait 3 Pendaki Hilang Kontak di Gunung Balease Sulsel |
![]() |
---|
Maman Pendaki Asal Tasikmalaya Ternyata Miliki Usaha di Pasar, Ketua RT: Jarang Berada di Rumah |
![]() |
---|
Warga Perum Marhamah 1 Kirimkan Doa Keselamatan Pencarian Tiga Pendaki Yang Hilang Kontak |
![]() |
---|
Rumah Maman Permana di Sambongjaya Tasikmalaya Sepi, Ketua RT: Baru Tahu Kalau Dia Pendaki |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.