Naskah Khutbah Jumat
Naskah Khutbah Jumat 22 November 2024: Gambaran Orang yang Bangkrut di Akhirat dengan Amalnya
Naskah Khutbah Jumat 22 November 2024: Gambaran Orang yang Bangkrut di Akhirat dengan Amalnya
Penulis: Lulu Aulia Lisaholith | Editor: ferri amiril
Setiap amal ibadah yang kita tunaikan, hendaknya dilatarbelakangi dengan keikhlasan karena Allah. Hal ini sejalan dengan perintah Allah dalam Al-Qur'an surat Al-Bayyinah ayat 5:
وَما أُمِرُوا إِلَاّ لِيَعْبُدُوا اللَّهَ مُخْلِصِينَ لَهُ الدِّينَ حُنَفاءَ
Artinya: “Mereka tidak diperintah, kecuali untuk menyembah Allah dengan mengikhlaskan ketaatan kepada-Nya lagi hanif (istikamah),” Dijelaskan oleh para ulama tafsir, Imam Muqatil bin Sulaiman dalam Tafsir Al-kabir-nya, maksud dari kata mukhlisin dalam ayat ini adalah mentauhidkan Allah swt. Konsekuensinya, setiap amal yang kita tunaikan pun tidak ditujukan kepada siapa pun kecuali kepada-Nya. Tidak ada yang diharapkan selain ridha-Nya. Ma'asyiral Muslimin, jamaah Jumat yang dirahmati Allah, Di samping harus beramal dengan ikhlas, kita juga harus menjaga amal kita dari segala hal yang merusak pahala dan balasannya. Sebab sungguh rugi kita, sudah beramal, namun tidak ada nilainya di hadapan Allah.
Sebagaimana yang sering khatib sampaikan, di antara hal yang menggugurkan dan menjadi penghapus pahala amal kita adalah penyakit riya dan hasud. Sifat riya artinya perasaan hati di mana kita beramal seraya mengharapkan penilaian dan penglihatan makhluk.
Makanya, penyakit riya ini disebutkan oleh Rasulullah saw sebagai syirik kecil bahkan penyakit yang paling dikhawatirkan dari umatnya. Hal itu sebagaimana yang terungkap dalam hadits:
إنَّ أخْوَفَ مَا أَخَافُ عَلَيْكُمُ الشِّرْكُ الأَصْغَرُ الرّياءُ يَقُولُ اللَّهُ يَوْمَ القيَامَةِ إِذا جَزَى النّاسَ بأَعْمالِهِمْ اذْهَبُوا إِلَى الَّذِينَ كُنْتُمْ تُرَاؤُونَ فِي الدُّنْيا فانْظُرُوا هَلْ تَجِدُونَ عِنْدَهُمْ جَزَاءً
Artinya: “Perkara yang paling aku takutkan dari kalian adalah syirik kecil, yaitu riya. Kelak pada hari kiamat, saat membalas amal-amal manusia, Allah akan berkata, ‘Pergilah kalian kepada orang-orang yang dahulu sewaktu di dunia kalian harapkan pahalanya! Perhatikanlah apakah kalian melihat ada balasan pada mereka?’” (HR. Ahmad).
Baca juga: Naskah Singkat Khutbah Jumat 22 November 2024: Tujuan Allah Taalaa Menciptkan Manusia
Berikutnya, perusak pahala amal kita adalah sifat hasud. Artinya, perasaan kotor dalam hati kita yang menginginkan hilangnya nikmat yang ada pada orang lain. Salah satu cara untuk mengidentifikasi penyakit ini dalam hati kita adalah adanya rasa sedih saat melihat orang lain senang, sebaliknya senang jika melihat orang lain sedih. Jika masih ada sifat itu berarti hati kita masih dihinggapi sifat hasud sehingga harus segera dibersihkan.
Hadirin sekalian, kita harus menyadari betul bagaimana bahayanya sifat ini, sebagaimana yang diperingatkan oleh Rasululullah saw kepada kita semua:
إِيَّاكُمْ وَالْحَسَدَ؛ فَإِنَّ الْحَسَدَ يَأْكُلُ الْحَسَنَاتِ كَمَا تأكُلُ النَّارُ الْحَطَبَ
Artinya: “Jauhilah sifat hasud! Sesungguhnya penyakit hasud akan memakan (pahala) amal kebaikan, sebagaimana api melahap kayu bakar,” (HR. Abu Dawud).
Betapa merugikannya penyakit hasud. Bagaimana tidak, karena ia dapat menggugurkan balasan amal kebaikan yang kita lakukan. Sungguh rugi setelah beramal kita tak mendapat balasan apa-apa di hadapan Allah karena terhapus oleh rasa riya dan hasud yang bersarang dalam hati kita.
Makanya bersihkanlah segera hati kita dari dua penyakit membahayakan ini. Sadarilah, makhluk tak bisa memberi manfaat dan madharat apa-apa. Mengapa harus mengharapkan pembalasannya. Di manakah posisi Allah jika kita beramal masih mengharap pandangan makhluk. Takutlah kita mendapat pengusiran Allah pada hari Kiamat. “Pergilah kalian dan mintalah balasan kepada orang yang menjadi tujuan amalmu di dunia?” Demikian halnya dengan sifat hasud atau dengki. Jauhilah dengan memperbanyak rasa syukur dan rasa ridha terhadap karunia Allah. Sebab, sifat hasud atau dengki ini seringkali datang dari hati yang tidak puas terhadap karunia dan pemberian Allah.
Baca juga: Naskah Khutbah Jumat 22 November 2024: Membangun Rumah Tangga Orientasi Akhirat
Ma'asyiral Muslimin, jamaah Jumat yang dirahmati Allah,
Tak kalah bahayanya dari penyakit riya dan hasud, adalah perbuatan zhalim kepada sesama makhluk. Bedanya, jika hasud dan riya dapat langsung menggugurkan pahala amal, sementara perbuatan zhalim tidak menghapus pahala amal, tetapi membuat pelakunya kehilangan balasan amal baik karena dipakai untuk membayar kezhaliman-kezhalimannya. Dijelaskan para ulama, perbuatan zhalim sendiri adalah mengalihkan perkara yang hak kepada yang batil. Termasuk dalam pengertian zhalim adalah mengalihkan sesuatu dari tempat atau waktu asalnya. Ada lagi yang mendefinisikan, zhalim itu merampas dan mempergunakan hak orang lain atau melampaui batas yang dibenarkan.
Naskah Khutbah Jumat Terbaru
Naskah Khutbah Jumat Hari Ini
Ada Apa Hari Ini
Naskah Khutbah Jumat
Teks Khutbah Jumat
Muslim yang Bangkrut di Akhirat
| Naskah Khutbah Jumat 22 November 2024: Tidak Ada Hari Sial dalam Islam, Semua atas Izin Allah |
|
|---|
| Naskah Khutbah Jumat 22 November 2024: Bersyukur atas Setiap Detik dalam Hidup |
|
|---|
| Naskah Khutbah Jumat 22 November 2024: Membangun Rumah Tangga Orientasi Akhirat |
|
|---|
| Naskah Khutbah Jumat 22 November 2024/ 20 Jumadil awal 1446: Hanya Jahiliyah yang Percaya Bulan Sial |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/priangan/foto/bank/originals/Ilustrasi-seseorang-sedang-berdoa.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.