One Day One Hadits
ONE DAY ONE HADITS Senin 7 Oktober 2024, Empat Potensi Keburukan dari Anak bagi Orangtua
ONE DAY ONE HADITS, Senin, 7 Oktober 2024 / 4 Rabi'ul Akhir 1446, Empat Potensi Keburukan dari Keberadaan Anak bagi Orangtua
Penulis: Lulu Aulia Lisaholith | Editor: Dedy Herdiana
3- Penyebab kebodohan.
Hadits Nabi di atas menyebutkan bahwa anak juga bisa menyebabkan kebodohan bagi orangtuanya. Kebodohan berhubungan dengan ilmu. Orangtua yang terlalu sibuk mengurusi anaknya, memperhatikan mereka, sering menjadikan anak sebagai alasan dari ketidak berilmuan dirinya. Kesempatan belajar memang jadi berkurang. Minat belajar juga mulai pupus, seiring kelelahan fisik yang mendera karena kesibukan bersama anak-anak dan untuk mereka.
Tetapi kebodohan tidak boleh terjadi pada kehidupan orangtua. Apalagi ilmu adalah modal untuk mendidik mereka. Bagaimana diharapkan keberhasilan pendidikan anak, jika orangtuanya menghapus ilmu baik mereka dengan tindakan dan lisan orangtua tanpa disadari. Semuanya berawal dari kosongnya kepala orangtua dari ilmu.
Sehingga, anak tidak boleh menjadi alasan orangtua hilang kesempatan menuntut ilmu. Orangtua harus tetap mempunyai waktu dan tenaga untuk belajar dan terus belajar.
4- Penyebab kesedihan
Di akhir hadits disebutkan bahwa anak bisa menyebabkan kesedihan bagi orangtua. Banyak faktornya. Anak sakit umpamanya, bisa jadi hanya sakit panas biasa. Tetapi orangtua bisa sangat panik karenanya. Kepanikan itu menyebabkan terhentinya banyak kebaikan. Atau kesedihan yang disebabkan oleh ulah anak di rumah atau di luar rumah.
Baca juga: One Day One Hadits 3 Oktober 2024: Larangan Wanita Menyerupai Pakaian Laki-laki dan Sebaliknya
Kesedihan sering bermunculan disebabkan oleh anak. Maka ini peringatan dari Nabi, agar para orangtua menjaga kestabilan jiwanya. Kesedihan adalah hal yang manusiawi. Tetapi kesedihan tidak boleh terus menerus meliputi seluruh kehidupan kita bersama anak-anak. Juga, kesedihan tidak boleh menghentikan potensi kebaikan dan amal shaleh para orangtua.
Tema hadist yang berkaitan dengan Al-Quran
- Anak berpotensi menjadi penjauh dan penghalang orangtua dari dzikir dan mendekatkan diri kepada Allah. Sehingga para orangtua harus menyeimbangkan dirinya antara menjaga amanah anak tersebut dengan kepentingan dirinya untuk menjadi hamba Allah yang baik.
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا لَا تُلْهِكُمْ أَمْوَالُكُمْ وَلَا أَوْلَادُكُمْ عَنْ ذِكْرِ اللَّهِ وَمَنْ يَفْعَلْ ذَلِكَ فَأُولَئِكَ هُمُ الْخَاسِرُونَ
“Hai orang-orang beriman, janganlah hartamu dan anak-anakmu melalaikan kamu dari mengingat Allah. Barangsiapa yang berbuat demikian maka mereka itulah orang-orang yang merugi.” (Qs Al Munafiqun: 9) .
(*)
Baca artikel TribunPriangan.com lainnya di Google News
ONE DAY ONE HADITS Sabtu 5 Oktober 2024: Husnudzon dan Mengingat Serta Mendekat Kepada Allah |
![]() |
---|
One Day One Hadits 4 Oktober 2024 Tentang Hati-hati dengan Perilaku Pencitraan |
![]() |
---|
ONE DAY ONE HADITS, Selasa 1 Oktober 2024 / 27 Rabiul Awal 1446: Perpecahan Umat dan Bahayanya |
![]() |
---|
One Day One Hadits 1 Oktober 2024: Peringatan Ketika Usia Menginjak 60 Tahun |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.