G30S PKI

Mengapa Soeharto Tidak Diculik saat Peristiwa G30S/PKI?

Berikut Penjelasan Dimana Soeharto Saat Peristiwa G30S/PKI? Sosok Ini Ungkap keberadaan Soeharto Kala Itu

Kompas.com
Mengapa Soeharto Tidak Diculik saat Peristiwa G30S/PKI? 

Tribuners, ternyata Kolonel Abdul Latief pernah mengatakan sebelumnya, jika ada isu "Dewan Jenderal" di rumah Soeharto.

Latief menceritakan, dia juga sudah membicarakan masalah Dewan Jenderal dengan Soeharto satu hari sebelumnya di kediaman Soeharto di Jalan Haji Agus Salim.

Saat itu Soeharto masih menjabat sebagai Panglima Kostrad. Pada pertemuan di rumah Soeharto itu Latief melaporkan adanya isu soal Dewan Jenderal yang akan melakukan kudeta.

Baca juga: 8 Fakta Kilas Balik Kekuasaan Soeharto di Masa Orde Baru yang Tidak Dialami Gen Z

Menurut Latief, Soeharto telah mengetahui hal itu dari mantan anak buahnya dari Yogyakarta yang bernama Subagiyo.

"Tanggapan beliau akan dilakukan penyelidikan," kata Latief.

Posisi Soeharto saat Peristiwa G30S/PKI

Tribuners, masih dikutip dari Kompas.com, terdapat sebuah wawancara dengan Der Spiegel pada 19 Juni 1970, Soeharto mengaku ditemui di RSPAD Gatot Subroto oleh Latief pada malam 30 September 1965.

Soeharto tengah menjaga anak bungsunya, Hutomo Mandala Putra alias Tommy yang dirawat karena luka bakar akibat ketumpahan sop panas.

Namun katanya, Latief tidak memberi informasi apa-apa, malah akan membunuhnya saat itu juga.

Baca juga: Detik-detik Soeharto Lengser dari Kursi Presiden 26 Tahun Lalu, Setelah Mahasiswa Duduki Gedung DPR

"Dia justru akan membunuh saya. Tapi karena saya berada di tempat umum, dia mengurungkan niat jahatnya itu," kata Soeharto.

Namun dalam otobiografinya, Soeharto: Pikiran, Ucapan, dan Tindakan Saya (1988), Soeharto mengaku hanya melihat Latief dari kejauhan dan tak sempat berinteraksi.

Alasan Soeharto Tidak Diculik

Masih berkaitan dengan pengakuan Latief, da membeberkan alasannya tidak memasukkan nama Soeharto dalam target penculikan.

"...karena kami anggap Jenderal Soeharto loyalis Bung Karno, maka tidak kami jadikan sasaran," kata Latief seperti dikutip dari buku Gerakan 30 September: Pelaku, Pahlawan, dan Petualang (2010).

Tak cuma itu, Latief bahkan melapor ke Mayjen Soeharto yang kala itu menjabat sebagai Panglima Komando Strategis Angkatan Darat.

Baca juga: Diposting Jam 12 Malam, Unggahan Prabowo untuk Titiek Soeharto Jadi Sorotan Warganet: Rujuk!

Sumber: Kompas
Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved