Gempa Garut

Gempa Garut M4,9 Diduga Dipicu Sesar Baru, BNPB: Mungkin Dikasih Nama Sesar Pasirwangi

Sebelumnya gempa magnitudo 4,9 yang terjadi di Pasirwangi Garut disebutkan akibat sesar Garut Selatan (Garsela).

Tribun Jabar/Sidqi Al Ghifari
Salah satu rumah yang rusak akibat gempa bumi magnitudo 4,9 di Kecamatan Pasirwangi, Kabupaten Garut, Jawa Barat. 

Laporan Kontributor Tribunjabar.id Garut, Sidqi Al Ghifari

TRIBUNJPRIANGAN.COKM, GARUT - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) meneliti soal kemungkinan munculnya sesar baru penyebab gempa di Kabupaten Garut, Jawa Barat. 

Sebelumnya gempa magnitudo 4,9 yang terjadi di Pasirwangi Garut disebutkan akibat sesar Garut Selatan (Garsela).

Namun setelah diteliti lebih lanjut, gempa itu bukan dipicu oleh sesar tersebut. 

"Pas gempa ini sesarnya sesar baru, bukan sesar yang sudah diketahui sebelumnya," ujar Kepala BNPB Suharyanto saat mengunjungi lokasi gempa di Kecamatan Pasirwangi, Kabupaten Garut, Kamis (19/9/2024) sore. 

Menurut dia, keberadaan sesar baru ini sedang diteliti oleh ahli, dan kemungkinan sesar baru tersebut akan diberi nama sesuai kawasannya. 

Baca juga: Cerita Seorang Ibu yang Baru Pulang dari Rumah Sakit, Rumahnya Ambruk Kena Gempa di Garut

Misalnya, di Cugenang Kabupaten Cianjur terdapat sesar baru dinamai Sesar Cugenang. 

Sesar baru yang muncul dan jadi penyebab gempa  Bandung dan Garut itu juga kemungkinan bisa diberi nama Sesar Pasirwangi

"Seperti di Cianjur, Cianjur itu sesar baru, di Kampung Cugenang yang paling parah. Makanya langsung dinamai Sesar Cugenang, nanti mungkin ini dikasih nama Sesar Pasirwangi," ungkapnya. 

Baca juga: Anggota Dewan Minta Pemkab Garut Optimalkan Sisa BTT 32 Miliar Untuk Korban Gempa

Suharyanto menjelaskan, berdasarkan data bahwa jumlah sesar di Indonesia kini tercatat sebanyak 272 termasuk di Kabupaten Garut. 

Keberadaan sesar yang menjadi pemicu gempa bumi ini, kata dia, harus menjadi perhatian khusus semua pihak agar tetap waspada. 

"Kalau gempa bumi itu bukan gempanya yang membunuh, tapi bangunan yang menimpa orang, sehingga kalau ada gempa bumi harus lari ke tempat terbuka," ujarnya. [*]

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved