Pilkada Sumedang 2024

Pilkada Sumedang 2024, Sebelum Daftar ke KPU, Cabup Eni Sumarni Sambangi Keluarga Kurang Mampu

Eni diantar Ketua sementara DPRD Sumedang, Sidik Jafar, dan sejumlah Anggota DPRD Sumedang fraksi Golkar yang baru dilantik

Penulis: Kiki Andriana | Editor: Dedy Herdiana
Tribunpriangan.com/Kiki Andriana
Eni Sumarni (tengah) , bakal calon bupati Sumedang saat menyambangi rumah Dodo Ahdiat (70), Rabu (28/8/2024) petang. 

Laporan Kontributor TribunPriangan.com, Kiki Andriana dari Sumedang

TRIBUNPRIANGAN.COM, SUMEDANG - Sehari sebelum mendaftarkan diri ke Kantor KPU Sumedang sebagai calon bupati dan wakil bupati di Pilkada Sumedang 2024, bersama Ridwan Solichin, cabup Eni Sumarni menyambangi keluarga kurang mampu. 

Eni diantar Ketua sementara DPRD Sumedang, Sidik Jafar, dan sejumlah Anggota DPRD Sumedang fraksi Golkar yang baru dilantik ke lokasi rumah Dodo Ahdiat (70), Rabu (28/8/2024) petang. 

Suasana di Alun-alun Sumedang menjelang deklarasi pasangan bakal calon bupati dan calon wakil Bupati Sumedang, Eni Sumarni - Ridwan Solichin, Kamis (29/8/2024).
Suasana di Alun-alun Sumedang menjelang deklarasi pasangan bakal calon bupati dan calon wakil Bupati Sumedang, Eni Sumarni - Ridwan Solichin, Kamis (29/8/2024). (Istimewa)

Baca juga: Ribuan Massa Diprediksi Bakal Mengiringi Eni Sumarni-Ridwan Solichin Daftar ke KPU Sumedang

Dodo Ahdiat merupakan warga RT2/RW1 Desa Padasuka, Kecamatan Sumedang Utara, Kabupaten Sumedang yang rumahnya nyaris rubuh. Dia tinggal sebatang kara di rumah itu, meski ada saudara-saudaranya yang tinggal tidak jauh dari rumah itu. 

Sehari-hari, pak tua Ahdiat menggantungkan hidup dari berjualan kopi. Kopi-kopi saset tergantung di bagian depan rumahnya. Barang-barang lainnya seperti termos berisi air panas untuk menyeduh kopi ada di bawah gantungan itu. 

Namun, dalam berdagang, dia tidak ambil pusing dengan keuntungan. Maklum, jualan di teras rumah saja. Dia biarkan siapa yang ingin ngopi untuk menyeduh kopi sendiri dan membayar uang pada kotak yang disediakan. 

"Ya kadang-kadang saya biarkan saja. Kalau ditunggu-tunggu malah laku sedikit, tapi kalau ditinggalkan kadang-kadang hasilnya lumayan," kata Ahdiat. 

Tapi hari kemarin, hingga petang dia baru mendapatkan Rp 8 ribu dari kopinya yang laku. Dia sampaikan itu kepada Eni Sumarni, calon bupati Sumedang. 

Eni Sumarni yang didampingi Ketua DPD Golkar Jafar Sidik dan Anggota DPRD Sumedang, Sonia Sugian, Bilqis, berbincang dengan Dodo Ahdiat. Eni duduk di samping Ahdiat dan mendengarkan bagaimana cerita Ahdiat menghadapi hari-hari di rumah yang banyak bocor atapnya bahkan langganan kena banjir. 

Ahdiat mengatakan banjir pernah menghantam rumah itu dan dia memilih bertahan, sebab jiga tidak dijagai, rumah akan roboh terdorong sampah banjir berupa material kayu. 

"Banjir di sini, banyak sampah. Saya naek ke atas sambil nyapu menyingkirkan sampah banjir. Ini rumahnya milik pribadi, tapi tanahnya milik desa," katanya. 

Eni Sumarni memberikan santunan berupa uang untuk tambahan modal berjualan kopi. Dodo Ahdiat begitu senang menerimanya, dia berdoa Eni sehat dan bisa menjadi pembela rakyat. 

Eni Sumarni, Calon Bupati Sumedang mengatakan bahwa dia mengetahui kabar adanya warga kurang mampu dengan kategori miskin ekstrem itu dari kader Golkar. 

"Tahu dari kader kita, kader Golkar, bahwa tidak jauh dari ibu kota masih ada yang kategori miskin ekstrem, tujuan majunya Bunda kan untuk mengeliminir hal seperti ini. Ini bentuk perhatian, kita bekerja dari bawah," kata Eni.  

Dia mengatakan, skala prioritas program di Sumedang ke depan harus berdasarkan kebutuhan rakyat. Dana dan anggaran untuk diprioritaskan kepada hal-hal yang prioritas. 

Halaman
12
Sumber: Tribun Priangan
Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved